SEANDAINYA AKU JADI KEPALA SEKOLAH
Di suatu
daerah kabupaten terdapat sebuah SMP, sebut saja namanya SMP N 2 Karang Wulan, yang
mana dalam pengelolaannya sekolah tersebut mempunyai manajemen yang kurang
baik, sehingga sekolah tersebut sulit untuk maju dan menyebabkan kekurangan
murid meskipun sekolah tersebut dekat dengan rumah para murid didaerah
tersebut. Hal ini dikarenakan para murid yang ingin masuk SMP lebih memilih
sekolah diperkotaan, sebut saja SMP N 1 Kota Baru, yang notabene lebih baik dan maju karena
memiliki manajemen yang lebih baik meskipun sekolah tersebut lebih jauh dari
rumah mereka.
Suatu
ketika, saya yang notabene masih sebagai seorang guru sekolah di SMP N 2 Karang
Wulan tersebut tiba-tiba ditunjuk untuk menjadi kepala sekolah di SMP N 2
Karang Wulan untuk menggantikan kepala sekolah sebelumnya dikarenakan kurang
cakap dalam memimpin sekolah tersebut. Entah apa yang membuat saya dipilih
untuk menjadi kepala sekolah pengganti, mungkin karena saya lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam
melakukan suatu hal. Hal tersebut mungkin terjadi karena saya selalu cekatan
dalam melaksanakan tugasnya dan bisa kerja dalam tim untuk mengatur manajemen
dalam menjalankan tugas dengan para guru yang lain.
Dalam
menjabat sebagai kepala sekolah merupakan beban dan membutuhkan perjuangan yang
tidak mudah karena dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam
hal ini langkah pertama jika saya menjadi kepala sekolah yaitu saya akan
membuat dan mewujudkan visi misinya. Visi saya yaitu Terwujudnya Peserta Didik
Yang Cerdas, Terampil, Berwawasan Luas dan Islami. Sedangkan Misinya yaitu
Mewujudkan Semua Peserta Didik Yang Cerdas, Terampil, Berwawasan Luas dan
Islami. Sehingga peserta didik dapat lulus semua dengan berprestasi dan dapat
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi serta masuk ke sekolah negeri.
Langkah selanjutnya yaitu saya akan melakukan revolusi untuk menciptakan sekolah yang berbeda dengan sekolah lainnya. Yaitu mempunyai ciri khas dan keungulan yang harus dibanggakan. Saya akan membuat peserta didik yang datang ke sekolah akan merasa senang. Mereka sebagai peserta didik menyadari bahwa sekolah dihadiri bukan hanya untuk mengejar nilai atau angka semata, melainkan untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kreativitas dengan rasa senang. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi angka bolos sekolah yang masih banyak terjadi.
Suatu hal yang tidak boleh lupa yaitu mengenai
anak yang putus sekolah. Hal itu tanpa sebab, karena selama ini saya melihat
masih ada anak yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena berbagai faktor,
salah satunya yaitu faktor ekonomi, dia tidak bisa masuk ke sekolah negeri,
sedangkan untuk ke sekolah swasta biayanya mahal, akhirnya anak tersebut tidak
bisa melanjutkan sekolah dan memilih bekerja walaupun masih ada yang dibawah
umur. Dari permasalahan tersebut saya akan berusaha untuk mengurangi anak yang
putus sekolah akibat kekurangan biaya.
Saya akan membawa sekolah tersebut ke jalan yang lebih baik. Dalam
permasalahan tersebut ada beberapa hal yang menurut saya harus diubah dalam
proses belajar. Yaitu kegiatan belajar yang biasanya di kelas dengan siswa
duduk mendengarkan guru harus sedikit diubah dengan proses pendidikan yang
merangsang dan melatih siswa membudayakan membaca. Dengan mendengarkan,
seseorang bisa memahami. Namun, dengan membaca ia dapat menemukan wawasan yang
lebih luas. Untuk itu perlu adanya perpustakaan yang memadai yang tidak hanya berisi buku
pelajaran, namun juga buku bacaan lain yang positif.
Dalam menerapkan sebuah teori manajemen sebagai kepala sekolah,
saya akan menggunakan Teori Manajemen Klasik yang alirannya yaitu Manajemen
Administratif. Teori ini menitikberatkan terkait aspek pengaturan administratif
keseluruhan aktivitas manajemen. Pemikiran mengenai bagaimana pengaturan
aktivitas organisasi secara keseluruhan ini akan menjadi landasan dasar dan
acuan utamanya.
Untuk menjalankan fungsi-fungsi manajemen yang sistematis tersebut saya akan melakukan beberapa langkah. Yang pertama yaitu melakukan Perencanaan ( Planning ) yang berupa antara lain merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai. Membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan peningkatan mutu. Manganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan sekolah. Yang kedua yaitu melakukan Pengorganisasian ( Organizing ) yang berupa antara lain menguatkan manajemen sekolah dengan melakukan reorganisasi intern sekolah apabila dipandang perlu sebagai bentuk pengembangan dan pembedayaan potensi sekolah. Melaksanakan dan merumuskan program supervisi, serta memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja sekolah. Yang ketiga yaitu Memerintah ( Commanding ) yang berupa memberikan waktu khusus satu bulan sekali untuk para guru mengerjakan administrasi bersama-sama, karena seringkali guru menunda-nunda pengerjaan administrasi bila belum waktunya akreditasi sekolah. Yang keempat yaitu Pengkoordinasian ( Coordinating ) yang berupa antara lain melibatkan guru dan komite sekolah dalam pengambilan keputusan penting di sekolah. Berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua murid dan masyarakat. Yang kelima yaitu Pengendalian ( Controlling ) yang berupa antara lain menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dengan memberi penghargaan atas prestasinya. Membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah dan program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar siswa dan pertumbuhan professional para guru. Memantau dan memberi penilaian kinerja kepada guru dalam melakukan pembimbingan, melakukan observasi kegiatan mengajar yang dilakukan guru pemula dan memberikan masukan untuk perbaikan. Meminimalkan masalah yang timbul disekolah melalui penguatan rasa kekeluargaan dan kebersamaan untuk memajukan sekolah.
Dalam menjadi kepala
sekolah, kepemimpinan sangat berperan dalam menentukan kinerja organisasi
sekolah untuk menggerakkan dan mengarahkan pada seluruh anggota organisasi
sekolah. Kepala sekolah harus mampu memobilisasi sumber daya sekolah, dalam
kaitannya dengan perencanaan dan evaluasi program sekolah, pengembangan
kurikulum, pembelajaran, pengelolaan ketenagaan, melengkapi sarana dan
prasarana yang masih kurang, memperbaiki sumber keuangan, melakukan pelayanan kepada
siswa dengan baik, hubungan sekolah dan masyarakat dan penciptaan iklim sekolah
yang nyaman.
Untuk itu dalam kepemimpinan menjadi kepala sekolah saya akan
menerapkan beberapa sifat positif yaitu harus jujur, kompeten, selalu memberi
inspirasi, pandai dan cerdas, berlaku adil terhadap semua anggota disekolah,
berwawasan luas, dan berani dalam mengambil risiko. Selain itu juga harus
menciptakan atmosfer akademik yang kondusif dengan membangun budaya sekolah
untuk menciptakan suasana yang kompetitif bagi siswa, rasa tangung jawab bagi
guru dan karyawan, menimbulkan rasa nyaman dalam bekerja bagi gur dan belajar
bagi peserta didik, serta menumbuhkan kedisiplinan yang tinggi. Hal lainnya yaitu saya akan memberikan
penghargaan kepada siswa yang berprestasi dalam bidang akademik maupun non
akademik dan tidak lupa juga memberi penghargaan kepada guru yang mempunyai kinerja dan dedikasinya
terbaik. Dengan adanya penghargaan tersebut diharapkan daoat memacu bagi semua
warga sekolah untuk berlomba-lomba menjadi lebih baik lagi serta dapat memajukan
sekolah di SMP N 2 Karang Wulan ini.
Dalam mengembangkan sebuah kurikulum, saya akan menjalankan
kurikulum pendidikan yang dapat melatih kemampuan dan keterampilan siswa secara
umum. Sehingga mengahasilkan siswa yang cerdas dan terampil. Pelajaran yang
dihafal dapat dengan mudah terlupakan karena adanya materi baru yang bertambah
setiap hari. Namun, kemampuan yang dilatih dalam kehidupan sehari-hari dapat
bertahan untuk waktu yang lama.
Pendidikan lain yang harus dilakukan yaitu kegiatan belajar yang
dapat dijadikan sebagai sarana untuk melestarikan budaya daerah. Rasa cinta
tanah air harus tertanam dalam diri kita semua. Di zaman generasi Z sekarang
ini sangat rentan kehilangan jati dirinya karena sangat dekat dengan modernisme
yang lebih banyak mengumbar budaya barat. Oleh karena itu, mereka juga perlu
dididik untuk mencintai budaya daerah atau Indonesia seperti dengan diadakannya
waktu untuk belajar kesenian daerah agar dapat mempertahankan kearifan budaya
lokal yang seakan-akan akan menghilang karena digantikan budaya barat.
Kemudian hal lain yang tidak kalah penting yaitu menciptakan
pendidikan yang mempunyai cita-cita yang tinggi, mampu berkomunikasi secara
baik serta berorientasi yang menjunjung
tinggi budi pekerti dan sikap atau akhlak yang baik, karena di zaman sekarang
ini kualitas akhlaknya harus ditingkatkan menjadi lebih baik lagi dan juga
pentingnya pelajaran agama yang tidak boleh dilupakan.
Dengan ditingkatkanya kualitas pendidikan di SMP N 2 Karang Wulan
ini, maka manajemen visi dan misinya akan menjadi lebih baik lagi dan diharapkan
dapat memajukan sekolah ini agar tidak tertinggal dengan sekolah lainnya
sehingga para siswa akan memilih sekolah ini sebagai tempat untuk mengenyam
pendidikan.