Kata Pengantar
Alhamdulillah
puji syukur kami atas kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas ilmu pendidikan, yang diberikan oleh bapak Dr. Wahyudhiana, M. M. Pd. selaku
dosen Pengampu. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah ilmu pendidikan dengan judul makalah “PENDIDIKAN
SEPANJANG HAYAT”
Adapun sumber
dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari buku-buku maupun jurnal yang membahas tentang
pendidikan sepanjang hayat. Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat berterima
kasih kepada penyedia sumber informasi walau tidak dapat bertemu langsung dan
kepada kedua orang tua kami yang selalu mendukung dan mendoakan kami sehingga
diberilah kemudahan oleh Allah SWT dalam proses pengerjaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa
setiap manusia memiliki keterbatasan masing-masing, termasuk kami yang mungkin
dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan, oleh
karena itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami berharap ada kritik dan
saran dari para pembaca sekalian agar menjadikan motivasi bagi kami untuk lebih
baik lagi kedepannya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Salatiga,
21 November 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
A. LatarBelakang.......................................................................................
B. RumusanMasalah..................................................................................
C. TujuanPenulisan....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
A. PengertianPendidikan.............................................................................
B. Fungsi dan Tujuan Pendidikan................................................................
C.
Pengertian
Pendidikan Sepanjang Hayat................................................
D.
Asal
mula pendidikan sepanjang hayat...................................................
E.
Dasar
Pendidikan Sepanjang Hayat........................................................
F.
Karakteristik
Pendidikan Sepanjang Hayat............................................
G.
Tujuan
Pendidikan Sepanjang Hayat......................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan adalah lembaga atau
usaha pembangunan bangsa dan watak bangsa. Pendidikan yang demikian mencakup
ruang lingkup yang amat komprehensif, yakni pendidikan kemampuan mental, pikir
(rasio, intelek), kepribadian manusia seutuhnya. Dalam hal ini pendidikan
merupakan sebuah aspek penting di dalam sebuah proses dalam menjalani hidup dan
untuk membentuk pendidikan yang berkualitas, kita juga harus bias menganalisis
situasi pendidikan agar bias tercapainya proses pembelajaran yang efektif.
Pendidikan adalah kegiatan untuk mengembangkan potensi diri seiring dengan
berkembangnya perubahan-perubahan yang ada. Tanpa pendidikan, manusia tidak
akan bisa bertahan hidup dan tidak akan bisa menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Manusia akan mengalami kesulitan di dalam hidupnya, jika mereka
tidak memenuhi aspek-aspek yang penting di dalam sebuah proses yang dinamakan
pendidikan.
Dalam upaya ini dibutuhkan pula
campur tangan dari masyarakat itu sendiri. Karena tanpa kesadaran dan kerjasama
masyarakat, perwujudan masyarakat belajar tidak akan tercapai. Pendidikan tidak
hanya diperoleh dari sekolah, melainkan dari kesadaran masyarakat untuk belajar
antara lain melalui membaca, internet, pengalaman, dan lain-lain.
Penerapan pendidikan sepanjang
hayat dalam mewujudkan masyarakat belajar sangat memberikan kontribusi bagi
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan peningkatan tersebut, harkat
dan martabat masyarakat dapat terangkat di mata dunia. Oleh sebab itu, perlu
adanya pemerataan pendidikan yang tidak hanya didapat dari sekolah, namun juga
dapat terwujud dalam perpustakaan umum untuk meningkatkan minat baca
masyarakat.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
yang di maksud dengan Pendidikan ?
2.
Tujuan
dari Pendidikan ?
3.
Apa
yang di maksud dengan Pendidikan Sepanjang Hayat ?
4.
BagaimanaAsalMulaPendidikanSepanjang Hayat?
5.
BagaimanaDasarPikiranPendidikanSepanjang
Hayat?
6.
BagaimanaKarakteristikPendidikanSepanjangHayat?
7.
Tujuan
dari Pendidikan Sepanjang Hayat ?
C.
TUJUAN PENULISAN
1.
Menjelaskan apa
itu arti Pendidikan .
2.
Menjelaskan
tujuan dari pendidikan
3.
.MenjelaskanapaituPendidikanSepanjang Hayat
4.
MenjelaskanBagaimanaAsalMulaPendidikanSepanjang
Hayat
5.
Menjelaskan
DasarPikiranPendidikan Sepanjang Hayat .
6.
Menjelaskan
artiPendidikanSepanjang
Hayat
7.
MenjelaskanTujuandariPendidikanSepanjang
Hayat
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pendidikan
1.
Pengertian
pendidikan secara etimologis
Secara bahasa pendidikan berasal dari bahasa Yunani ‘’paedagogy’’yang
mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah di antar oleh
seorang pelayan. Pelayan yang mengantar dan menjemput di namakan Paedagogos .
Dalam bahasa Romawi pendidikan di istilahkan sebagai educated yang
berarti mengeluarkan sesuatu yang berada di dalam . Dalam bahasa Inggris
pendidikan di istilahkan to educated yang berarti memperbaiki moral dan
melatih intelektual(Muhajir,2000:2)
2.
Pengertian
pendidikan menurut para ahli :
a)
Driyarkara
Pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda. Pangkatan
manusia ketaraf insani itulah yang di sebut mendidik.
b)
Crow
and Crow
Pendidikan adalah proses yang berisi berbagai macam kegiatan yang
coocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan
budaya serta kelembagaan sosial dari generasi ke generasi .
c)
Jhon
dewey
Dalam bukunya Democracy an Education menyebutkan bahwa proses
tersebut berupa pengajaran dan bimbingan,bukan paksaan,yang terjadi didalam
interaksi dalam masyarakat.
d)
KH
Hajar Dewantara
Dalam kongres taman siswa yang pertama pada tahun 1930 menyebutkan
pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi
pekerti(kekuatan batin,karakter),pikiran dan tubuh anak.Dalam taman siswa tidak
boleh di pisahkan bagian bagian itu agar supaya kita dapat memajukan
kesempurnaan hidup,kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras
dengan dunianya
e)
Redja
Mudyahardjo
Makna pendidikan bisa dibagi 3 : luas,sempit, dan luas terbatas
·
Makna
Luas
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan hidup dan sepanjang hidup.
·
Makna
Sempit
Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap
anak.
B.
Fungsi
dan Tujuan Pendidikan .
1.
Fungsi
Pendidikan
Pendidikan sebagai sebuah aktivitas tidak lepas dari fungsi dan
tujuan.
Tujuan pendidikan
Tentang tujuan pendidikan ,langeveld membedakanyya menjadi enam
tujuan pendidikan.
a.
Tujuan
Umum
Tujuan umum adalah tujuan yang akan di capai di akhir proses
pendidikan yaitu,tercapainya kedewasaan jasmani rohani anak didik .
b.
Tujuan
Khusus
Tujuan Khusus adalah tujuan tertentu yang akan di capai berdasar
usia,jenis kelamin,sifat,bakat,inteligensi,lingkungan sosial budaya,tahap tahap
perkembangan,tuntutan syarat pekerjaan,dan sebagainya.
c.
Tujuan
Tidak Lengkap
Tujuan tidak lengkap adalah tujuan yang menyangkut sebagian aspek
manusia,misalnya tujuan khusus pembentukan kecerdasan saja tanpa memperhatikan
yang lainnya.
d.
Tujuan
Sementara
Tingakatan demi tingkatan di upayakan untuk mencapai tujuan akhir
itulah yang di maksud tujuan sementara,contohnya anak menyelesaikan pendidikan
di jenjang pendidikan dasar merupakan tujuan sementara untuk selanjutnya
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi seperti sekolah menengah dan perguruan
tinggi.
e.
Tujuan
Intermedier
Tujuan Intermedier adalah tujuan perantara bagi tujuan lainnya yang
pokok. Misalnya anak di biasaakan untuk menyapu halaman,maksudnya agar ia kelak
mempunyai rasa tanggung jawab.
f.
Tujuan
insidental
Tujuan Insidental adalah tujuan yang dicapai pada saat-saat
tertentu ,yang sifatnya seketika dan spontan. Misalnya orang tua menegur
anaknya agar berbicara sopan
C.
Pengertian
Pendidikan Sepanjang Hayat
Pengertian pendidikan sepanjang hayat menurut para pakar pendidikan
1.
Delker(1974)
mengemumakan bahwa pendidikan sepanjang hayat adalah perbuatan manusia secara
wajar dan alamiah yang prosesnya tidak selalu memerlukan kehadiran
guru,pamong,atau pendidik. Proses belajar tersebut mungkin tidak di dasari oleh
seseorang atau kelompok bahwa ia atau mereka telah atau sedang terlibat di
dalamnya.
2.
Gestrelius
(1997)mengemumakan bahwa pendidikan sepanjang hayat mencakup interaksi belajar
(pembelajaran) ,penentuan bahan belajar dan metode belajar,lembaga
penyelenggara,fasilitas,administrasi,dan kondisi lingkungan yang mendukung
kegiatan belajar berkelanjutan.dalam pendidikan ini termasuk pula perananan
pendidik dan peserta pendidik yang harus dan saling belajar,pengelola kegiatan
belajar dan faktor-faktor lainnya yang mendukung terjadinya proses belajar.
Disisi lain dari pendidikan sepanjang hayat peluang yang luas bagi seseorang
untuk terus belajar agar dapat meraih keadaan kehidupan yang lebih baik.
Adapun
menyebabkan dan memnungkinkan hal-hal yang demikian itu adalah :
·
Majunya
ilmu dan teknologi .
·
Produk-produk
teknologi yang perlu di pelajari karena terkait dengan alat-alat kerja .
·
Bagi
mereka yang menggunakan alat kerja berbasis teknologi .
·
Perubahan
sosial sebagai dampak majunya ilmu dan teknologi .
Pendidikan sepanjang hayat merupakan
jawaban terhadap kritik – kritik yang dilontarkan pada sekolah. Sistem sekolah
secara tradisional mengalami kesukaran dalam menyesuaikan diri dengan perubahan
kehidupan yang sangat cepat dalam abad terakhir ini dan tidak dapat memenuhi
kebutuhan – kebutuhan atau tuntutan – tuntutan manusia yang semakin meningkat.
Pendidikan disekolah hanya terbatas pada tingkat pendidikan sejak kanak – kanak
sampai dewasa,tidak akan memenuhi persyaratan – persyaratan yang dibutuhkan
dunia yang berkembang sangat pesat. Dunia yang selalu berubah ini membutuhkan
suatu sistem yang fleksibel. Pendidikan harus tetap bergerak dan mengenal inovasi
secara terus menerus. Melalui proses belajar sepanjang hayat inilah manusia
mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi serta perkembangan masyarakat
yang diakibatkannya dan budaya untuk menghadapi tantangan masa depan,serta
mampu dan mau mengubah tantangan menjadi peluang.
D.
Asal
mula pendidikan sepanjang hayat
Pendidikan sepanjang hayat mulai
menjadi aktual saat topik itu di lontarkan oleh UNNESCO sebagai pandangan
tentang pendidikan yang mengantisipasi perubahan-perubahan yang ada di
masyarakat seluruh dunia dan negara berkembang pada khususnya. UNNESCO dan
lembaga internasional lainnya mulai melihat problem-problem tertinggalan dab
kemiskinan hanya dapat di atasi dengan pendidikan dalam format yang
menyesuaikan kebutuhan dan dikenakan pada berbagai kelompok umur termasuk orang
dewasa .
Saat negara-negara berkembang mulai menerapkan pendidikan dasar
yang perwujudannya adalah wajib belajar , maka mulai terasa bahwa untuk
kelompok masyarakat yang kurang beruntung perlu di bantu dengan format
pendidikan sepanjang hayat . Hal ini penting di lakukan karena sampai saat ini
masih banyak kelompok usia di atas 15 tahun yang buta aksara . Hal ini terjadi
krena dalam pikiran kelompok masyarakat tersebut pendidikan kalah penting dari
mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup sehari-hari. Dengan
demikian,anak lebih penting mencari nafkah dari bersekolah .
Permasalahan tidak berhenti pada
buta aksara saja. Kemajuan teknologi juga menantang mereka yang secara ekonomis
tidak bermasalah. Kemampuan menggunakan komputer yang perangkat lunaknya selalu
bertumbang dengan hadirnya perangkat unik yang baru,maka pengguna komputer
harus selalu menyesuaikan agar kemudahan-kemudahan yang di tawarkan software
baru dapat di manfaatkan dengan baik.
Para ilmuan ilmu pendidikan semula
mengatakan bahwa pendidikan berakhir pada saat individu telah tumbuh menjadi
dewasa . Kemudian,mereka melakukan peninjauan kembali terhadap konsep pemikiran
sebelumnya sehingga tercetuslah pemikiran atau gagasan tentang pendidikan
sepanjang hayat ini.
E.
Dasar
Pendidikan Sepanjang Hayat
Ada beberapa cara untuk meninjau
dasar pikiran mengenai pendidikan sepanjang hayat, di antaranya yaitu:
1.
Tinjauan
Ideologis
Semua manusia dilahirkan sama dan mempunyai hak yang sama,
khususnya hak untuk memperoleh pendidkan dan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya.
2.
Tinjauan
Ekonomis
Salah satu cara keluar dari lingkungan antara kebodohan dan
kemelaratan atau kemiskinan ialah dengan pendidikan seumur hidup.
3.
Tinjauan
Sosiologis
Salah satu masalah pendidikan di negara berkembang adalah
pemborosan pendidikan yang disebabkan oleh sebagian orang tua kurang menyadari
pentingna pendidikan, putus sekolah, bahkan tidak sekolah sama sekali. Hal ini
dapat mengakibatkan tambahnya jumlah buta huruf, terutama orang tua yang lahir
pada zaman yang belum berkembang pesat seperti sekarang ini.
4.
Tinjauan
Politis
Negara kita adalah negara demokratis di mana seluruh warga negara
wajib menyadari hak dan kewajibannya di samping memahami fungsi pemerintah.
Agar politik dan demokrasi pada suatu negara dapat berkembang dengan baik dan
tidak ketinggalan oleh zaman.
5.
Tinjauan
teknologi
Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, para
pemimpin,teknis,guru,dan sarjana dari brbagai disiplin ilmu harus senatiasa
menyesuakan perkmbangan ilmu untuk menambah pengetahuan disamping pengetahuan.
6.
Tinjauan
psikologis dan pedagogis
Tidak di ragukan lagi bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi pengaruh besar pada pendidikan konsep dan teknis penyampaianya oleh
karena itu perkembangan ilmu teknologi semakin luas dan komplek maka tidak
mukin segalanya itu dpat di ajarkan pada anak di sekolah.
Maka di era
globalisasi ini,tugas pendidikan formal yang utama adalah bagaimana mengajarkan
cara belajar menanamkan motivasi yang kuat kepada anak untuk belajar sepanjang
hidupnya, memberi ketrampilan anak unntuk secara lincah menyesuaikan diri pada
lingkungan masyarakat yang sifatnya berubah ubah.
F.
Karakteristik
Pendidikan Sepanjang Hayat
1.
Hidup,seumur
hidup,dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok yang menentukan lingkup dan
makna pendidikan seumur hidup.
2.
Pendidikan
tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah,tetapi merupakan sebuah
proses yang berlangsung sepanjang hidup .
3.
Pendidikan
sumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa,tetapi pendidikan
seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan (pendidikan
dasar,pendidikan menengah,dan sebagainya)
4.
Pendidikan
sepanjang hayat mampu menghilangkan tembok pemisah antara sekolah dengan
lingkungan kehidupan nyata di luar sekolah.
5.
Pendidikan
sepanjang hayat mampu menempatkan kegiatan belajar sebagai bagian dari proses
hidup yang berkesinambungan .
6.
Pendidikan
sepanjang hayat lebih mengutamakan pembekalan sikap dan metode dari pada isi
pendidikan .
7.
Pendidikan
sepanjang hayat mampu menempatkan peserta didik sebagai individu yang menjadi
pelaku utama dalam proses pendidikan .
8.
Pendidikan
seumur hidup memiliki dua macam komponen besar yaitu pendidikan umum dan pendidikan profesional . Komponen
tersebut tidaklah berpisah sama sekali antara yang satu dengan yang lainnya .
Tetapi,saling berhubungan dan dengan sendirinya bersifat interaktif.
9.
Tujuan
akhir pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup
.
G.
Tujuan
Pendidikan Sepanjang Hayat.
1.
Mengembangkan
potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya,yakni seluruh
aspek pembawaanya seoptimal mungkin. Dengan demikian ,secara potensial
keseluruhan potensi manusia diisi sesuai kebutuhannya agar dapat berkembang
secara wajar .
2.
Mengembangkan
proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan
dinamis maka pendidikan wajar berlangsung selama manusia hidup .
3.
Menciptakan
belajar untuk hidup (learning to be) dan membentuk masyarakat belajar (learning
society)
4.
Sebagai
pembelajaran mandiri (self learning) yaitu menyesuaikan diri dengan
perubahan positif yang terus menerus dan berkembang dalam sepanjang kehidupan
manusia dan masyarakat serta menyiapkan diri guna mencapai kehidupan yang lebih
baik di masa yang akan datang .
5.
Membangun
seseorang untuk meningkatkan produktivitas individu,organisasi,tempat kerja,dan
negara.
6.
Mampu
mengembangkan potensi ,pengetahuan dan ketrampilan yang di milikinya .
BAB III
PENUTUP
A.
Kesinpulan
Dasar pikiran mengenai pendidikan sepanjang hayat antara lain yaitu tinjauan idiologis, ekonomis, sosiologis, politis, teknologis, psikologis, dan paedagogis.
Tujuan dari peendidikan sepanjang hayat yaitu mengembangkan potensi
kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek
pembawaannya seoptimal mungkin.
B.
Saran
Konsep tentang pendidikan sepanjang hayat diharapkan akan mengubah
pandangan masyarakat bahwa pendidikan bukan hanya belajar di sekolah formal
saja, melainkan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, misalnya di
lingkungan keluarga dan masyarakat,. Untuk mendukung konsep tentanf pendidikan
sepanjang hayat dibutuhkan peran aktif dari masyarakat dan pemerintah. Sehingga
konsep pendidikan sepanjang hayat dapat terrealisasikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Tim
Dosen FIP-IKIP Malang. Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan. Malang: Usaha
Nasional. 1980.
Suhartono,
Suparlan. Wawasan Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2008.
Yahya,
Yudrik. 2005. Wawasan Kependidikan. Jakarta: Depdiknas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar