Rabu, 07 Oktober 2020

Makalah Nahwu Tentang Maf'ul Mutlak

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Maful mutlak dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas Ibu Wakhidati Nurrohmah Putri pada mata kuliah Nahwu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasanpengetahuannahwu bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Harapan kami dalam pembuatan makalah ini, yaitu agar makalah ini dapat memberikan wawasan baru kepada pembaca.Kami selaku pembuat makalah ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen kami yang telah memberikan tugas makalah ini, serta kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Serta tak lupa kami haturkan maaf bila terdapat penulisan ataupun kata-kata yang kurang berkenan.

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR............................................................................................. i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

A.    Latar Belakang......................................................................................................... 1

B.     Rumusan Masalah................................................................................................... 1

C.     Tujuan Pembahasan................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 2

A.      Pengertian Masdar........................................................................................ 2

B.       Pengertian dan Fungsi Maf'ul Mutlaq ......................................................... 2

C.       Pembagian Maf'ul Mutlaq ........................................................................... 3

D.      Hukum Maf'ul Mutlaq ................................................................................. 3

BAB III PENUTUP................................................................................................ 4

A.    Kesimpulan.............................................................................................................. 4

B.     Saran........................................................................................................................ 4

DAFTAR PUSTAKA…………………….......................................................... 5

LAMPIRAN............................................................................................................ 6

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Para ahli Nahwu mengungkapkan bahwa maf’ul mutlaq sebagai masdar yang manshub yang disebut sesudah fi’il dan lafal maf’ul muthlaq tersebut. Melihat kedua pendapat yang dikemukakan di atas, dapat dipahami bahwa maf’ul muthlaq adalah mashdar yang disebut untuk menguatkan ‘amil-nya, macamnya, serta bilangannya.

Hal ini karena mashdar itu adalah kata majemuk yang disandarkan kepada isim sesudah mashdar itu sendiri. Di samping itu, seandainya tidak ada mashdar yang disebut dalam suatu kalimat, maka studi tentang mashdar pada maf’ul muthlaq dapat ditemukan dari berbagai macam masdar pengganti dan mashdar yang mudhof ilaih, sehingga tampaklah kalimat tersebut bahwa ia adalah maf’ul muthlaq.

 

B.     Rumusan Masalah

1.        Apa pengertian Masdar?

2.        Apa pengertian dan fungsi Maf’ul Muthlaq?

3.        Apa saja pembagian dan kedudukan Maf’ul Muthlaq?

4.        Apa hukum Maf’ul Muthlaq?

 

C.    Tujuan Pembahasan

1.        Mengetahui Pengertian Masdar.

2.        Mengetahui Pengertian dan Fungsi Maf’ul Muthlaq.

3.        Mengetahui Pembagian dan Kedudukan Maf’ul Muthlaq.

4.        Mengetahui Hukum Maf’ul Muthlaq.

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Masdar

Masdar adalah kalimah isim yang dibaca nasab yang berada pada urutan ketiga dari fi fi'ilnya.

 

B.     Pengertian dan Fungsi Maf'ul Mutlaq

Maf’ul Mutlaq adalah mashdar manshub yang lafadznya sesuai dengan fi’ilnya, dia diletakkan setelah fi’il untuk tujuan taukid (mempertegas) atau memperjelas jenis dan jumlah. Mashdar lebih umum dari pada Maf’ul Mutlaq, setiap Maf’ul Mutlaq pasti bentuknya Mashdar dan tidak setiap Mashdar di’irab sebagai Maf’ul Mutlaq.

Fungsi Maf’ul Mutlaq, antara lain :

1.  (فَالْمُؤَكِّدُعَامِلُه) Sebagai  penguat  atas ‘amilnya.

Contoh:تَكْلِيْمًا

امُوْسللهُوَكَلَّمَ (QS.An-nisa’:164)

“dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.”

نَامَ الْوَلَدُ نَوْمًا

“Anak laki-laki itu benar-benar tidur”

2. (ُوَالْمُبَيِّنمِلِهِعَا لِنَوْعِهِ ) Lafadz yang menjelaskan nau’ (jenis) ‘amil-nya.

Contoh:

الأَمِيْر  ضَرَبَزَيْدًا ضَرَبْتُ

“ Aku telah memukul  Zaid seperti pukulan Amir.”

جَلَسَ فَرِيْدُ جُلُوْس الشَّيْخ

“ Farid duduk seperti duduknya Syeikh.”

3. ( لِعَدَدِعَامِلِهِ ُوَالْمُبَيِّن ) Lafadz yang menunjukkan bilangan.

Contoh :

فَدُكَّتَا دَكَّةً وَّاحِدَةً (Q.S Al-Haqqah:14)

“ Lalu dibenturkan keduanya (bumi dan gunung-gunung itu) sekali bentur. “

نَظَرْتُ الفِيْلَ نَظْرَةً

“ Aku memandang gajah sekali pandang.”

Disebut Maf’ul Muthlaq karena tidak dibatasi oleh huruf jer atau semisalnya sebagaimana yang terjadi pada maf’ul bih, maf’ul fih, maf’ul ma’ah, maf’ul liajlih.

 

C.    Pembagian Maf'ul Mutlaq

Masdar yang menjadi maf'ul mutlaq terbagi menjadi dua :

·         Masdar lafdhi

adalah masdar yang sesuai dengan fiilnya baik lafadh maupun makna.

Contohnya:ضربتزيداضربا

“Saya memukul Zaid dengan satu pukulan.”

·         Masdar ma'nawi

adalah masdar yang sesuai dengan fi'ilnya hanya maknanya saja tidak lafalnya.

Contoh : جلست قعودا

"Aku benar benar telah duduk "

 

D.    Hukum Maf'ul Mutlaq

Hukum yang dimiliki Maf'ul mutlaq :

1.      Maf'ul mutlaq wajib/harus dibaca nasab

2.      Maf'ul mutlaq wajib/harus jatuh setelah amilnya,alias tidak boleh mendahului amilnya ketika berfaedah taukid.

3.      Maf'ul mutlak boleh mendahului amilnya apabila berfaedah nau'atau 'adad

4.      Ketika maf'ul mutlaq berupa isim istifham atau syarat maka wajibendahului amilnya

5.      Diperbolehkan membuang amilnya maf'ul mutlaq yang berfaedah nau'atau 'adad.

6.      Tidak boleh membuang amilnya ketika berfaedah taukid.

 


BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Maf’ul Mutlaq adalah mashdar manshub yang lafadznya sesuai dengan fi’ilnya, dia diletakkan setelah fi’il untuk tujuan taukid (mempertegas) atau memperjelas jenis dan jumlah. Maf’ul mutlaq ada beberapa tujuan antara lain untuk menguatkan pekerjaan, menjelaskan jenis pekerjaan, atau menjelaskan frekuensi pekerjaan.

B.     Saran

Kami penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan, dan jauh Dari kesempurnaan. Kami penulis akan memperbaiki makalah dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

Kami menyarankan para pembaca tidak hanya berpedoman pada makalah ini, tetapi juga memahami dari banyak sumber referensi yang terpecaya.

 

DAFTAR  PUSTAKA

Anwar, K.H. Moch. 2019. Ilmu Nahwu dan Ilmu Saraf. Bandung: SBAIgensindo.

An’in, Abu. 2016. Sang Pangeran Nahwu al-Jurumiyyah. Jawa Barat. Mu’jizat Group.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru yang Baik dan Professional dalam Mengajar

Guru yang Baik dan Profesional               Guru adalah orang tua kedua bagi para siswa ketika berada di sekolah. Yang tugasnya tidak h...