Senin, 01 Februari 2021

Makalah Proses Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab

 KATA PENGANTAR


        Allhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah  SWT Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

        Makalah Prinsip dan model pengembangan kurikulum ini disusun guna memenuhi tugas yang diberikan bapak Miftahus Surur,S.Pd.I.,M.Pd., pada mata kuliah pengembangan kurikulum pendidikan bahasa arab di IAIN Salatiga. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang pengembangan kurikulum.

        Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Miftahus Surur selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. 

        Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kami berharap ada kritik dan saran dari pembaca sekalian agar menjadikan motivasi bagi kami untuk lebih baik lagi kedepanya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.


                Magelang, 13 November 2020

                                                                                                                                                                                                                                                                    Penulis



DAFTAR ISI


BAB I 1

PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan 1

BAB II 2

PEMBAHASAN 2

A. PENGERTIAN PENGEMBANGAN STANDAR KURIKULUM BAHASA ARAB 2

B. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 3

C. BANGUNAN DAN KOMPETENSI KEILMUAN PBA 4

D. STRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM BAHASA ARAB 5

BAB III 7

PENUTUP 7

A. Kesimpulan 7

B. Saran 7

DAFTAR PUSTAKA 8


  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

        Pengembangan kurikulum pendidikan bahasa Arab (PBA) menjadi sangat penting, baik penyusunan kurikulum bahasa yang baru sama sekali (curriculum onstruction), maupun penyempurnaan dan  pengembangan kurikulum yang telah ada (curriculum improvement). Kurikulum pembelajaran bahasa di era globalisasi tentu lebih kompleks karena harus mempertimbangkan berbagai faktor dan aribel yang terkait dengan filsafat (hakikat dan fungsi) bahasa, aspek sosial budaya, psikologi siswa yang belajar bahasa, lingkungan sosial politik, sistem pendidikan dan pembelajaran, dan sebagainya.

          Untuk lebih memahami bagaimana pengembangan standar kurikulum bahasa arab, maka makalah ini disusun agar bisa menambah pengetahuan para pembaca tentang pengembangan standar kurikulum bahasa arab yang sebenarnya.


B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Pengembangan Standar Kurikulum Bahasa Arab?

2. Bagaimana landasan pengembangan kurikulum bahasa arab?

3. Bangunan dan Kompetensi Keilmuan PBA

4. Strategi Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Pengembangan Standar Kurikulum Bahasa Arab 

2. Untuk mengetahui Landasan Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab

3. Bangunan dan Kompetensi Keilmuan PBA

4. Strategi Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab


BAB II

PEMBAHASAN


A. PENGERTIAN PENGEMBANGAN STANDAR KURIKULUM BAHASA ARAB

Pengertian kurikulum berbeda-beda satu dengan yang lainnya sesuai dengan perspektif dan pandangan dari pakar yang bersangkutan. Istilah kurikulum berasal dari Bahasa latin, yakni “Curriculae”, artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada waktu itu, pengertian kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh peserta didik yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dalam hal ini, ijazah pada hakikatnya merupakan suatu bukti bahwa peserta didik telah menempuh kurikulum yang berupa rencana pelajaran, sebagaimana halnya seorang pelari telah menempuh suatu jarak antara satu tempat ke tempat lainnya dan akhirnya mencapai finish. 

Di Indonesia istilah “kurikulum” bisa dikatakan baru menjadi popular sejak tahun lima puluhan, yang dipopulerkan oleh mereka yang memperoleh pendidikan di Amerika Serikat. Sebelumnya yang lazim digunakan adalah “rencana pelajaran” pada hakikatnya kurikulum sama artinya dengan rencana pelajaran.   

Tidak ada pemisahan yang tegas antara intra dan ekstra kurikulum. Semua kegiatan yang memberikan pengalaman belajar/pendidikan bagi peserta didik pada hakikatnya adalah kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.  

Kurikulum memiliki posisi strategis dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Kurikulum yang meliputi seperangkat aktifitas dan pengaturannya mengarahkan segala proses pendidikan dan pembelajaran yang akan dijalankan untuk mengantarkan peserta didik sampai pada tujuan yang dicita-citakan. 

Dengan demikian, kurikulum merupakan komponen sangat penting yang menentukan berhasil dan tidaknya pendidikan sekaligus menentukan lulusan yang bagaimana dan apa yang dapat dilakukan setelah menjalani proses pendidikan. Corak suatu kurikulum akan ditentutan oleh cara pandang dalam proses pengembangannya, baik terhadap hakekat kurikulum itu sendiri maupun terhadap bidang pendidikan yang dikembangkannya.   

Dengan demikian, pengembangan kurikulum tidak cukup hanya dikembangkan dengan strategi pembelajaran berbasis kompetensi semata, tetapi juga perlu dikembangkan secara teknis aplikatif dengan keterampilan profesional berbasis life skill (keterampilan hidup). Secara terminology konsep life skill merupakan konsep pembelajaran yang hasil akhirnya berorientasi pada pengembangan keahlian praktis dan aplikatif sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, minat dan bakat peserta didik. Di madrasah diperlukan pembelajaran yang efektif agar tujuan pembentukan kecakapan hidup bagi peserta didik tersebut dapat tercapai secara optimal, termasuk dalam konteks pengembangan pendidikan Bahasa Arab sebagai basis dan ciri utama pendidikan agama Islam di madrasah.

Pengembangan kurikulum yang cocok dengan semangat perubahan zaman yang sekali waktu terjadi untuk perbaikan dan pengembangan kurikulum kearah yang lebih baik, dalam rangka pengembangan keterampilan atau kecakapan hidup tersebut adalah perlunya pendekatan, model dan prosedur yang tepat.


B. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Landasan adalah sesuatu yang diatasnya berdiri sesuatu dengan kukuh. Dalam sebuah bangunan, landasan sama artinya dengan fondasi yang di atasnya bangunan tersebut ditegakkan. Fungsi landasan pengembangan kurikulum adalah seperti fondasi sebuah bangunan. Semakin kukuh fondasi sebuah gedung, maka akan semakin kukuh pula gedung tersebut. Demikian pula dengan pengembangan kurikulum, harus berlandaskan pada fondasi yang kuat.


1. Landasan Religius 

Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT dengan bahasa Arab, demikian pula hadits-hadits Rasulullah SAW disampaikan dalam Bahasa Arab. Jadi, bahasa Arab merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan ajaran agama Islam. Dengan demikian, untuk dapat memahami sumber ajaran agama Islam (al-Qur’an dan al-Hadits) dan berbagai macam ilmu pengetahuan keislaman dengan benar diperlukan penguasaan bahasa Arab yang memadai. Lebih dari itu, bacaan-bacaan shalat, dzikir, do’a, dan adzan pun yang sudah rutin dilakukan umat Islam di seluruh dunia, menggunakan bahasa Arab. Untuk dapat mengucapkan bacaan tersebut dengan fasih serta memahami maknanya, perlu mempelajari bahasa Arab. Sehingga dapat dikatakan bahwa bagi umat Islam, di samping sebagai alat komunikasi dunia (internasional), bahasa Arab merupakan bahasa Agama. Dalam hal ini, Ali Isma’il Muhammad (1997) menegaskan bahwa hubungan antara bahasa Arab dan ilmu-ilmu keislaman bagaikan satu kesatuan anggota tubuh, satu sama lain tak dapat dipisahkan .

Dengan demikian, bagi umat Islam, tujuan pendidikan bahasa Arab tak dapat dilepaskan dari tujuan memahami sumber ajaran Islam beserta berbagai ilmu pengetahuannya. Penguasaan bahasa Arab sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam (al-Qur’an dan alHadits) serta berbagai literature keislaman berbahasa Arab yang merupakan khazanah kekayaan intelektual dan peradaban Islam. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum bahasa Arab perlu mempertimbangkan landasan religius tersebut.


2. Landasan Filosofis

Bahasa merupakan merupakan sesuatu yang inherent dalam diri  manusia sebagai karunia Allah SWT untuk manusia. Bahkan Allah SWT sendiri menampakkan diri pada manusia bukan melalui zat-Nya, tetapi melalui bahasa-Nya, yaitu bahasa alam (ayat kauniyah) dan kitab suci (ayat qauliyah),  dengan menggunakan bahasa Arab. Oleh karena itu, upaya mempelajari bahasa Arab merupakan suatu kewajiban dan sekaligus merupakan amal shaleh. Selanjutnya, salah satu aliran filsafat yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan dewasa ini adalah filsafat konstruktivisme.

Konstruktivisme berpandangan bahwa pengetahuan adalah konstruksi manusia melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungannya. Suatu pengetahuan dianggap benar bila pengetahuan  itu dapat berguna untuk menghadapi dan memecahkan persoalan atau  fenomena yang sesuai. Dalam pandangan konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seseorang (guru/dosen) kepada orang lain (siswa/mahasiswa), tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masingmasing orang. Setiap orang harus mengkonstruksi pengetahuan sendiri.

Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus-menerus. Berdasarkan pandangan konstruktivisme tersebut, kurikulum pembelajaran bahasa Arab perlu dikembangkan dalam model pembelajaran yang mampu melibatkan peserta didik secara aktif membangun pengetahuan dan keterampilan bahasa Arab yang mencakup keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Agar peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran bahasa Arab, perlu dikembangkan model kurikulum pembelajaran bahasa Arab yang berpusat pada siswa (student centered curriculum).  


3. Landasan Yuridis 

Landasan yuridis untuk pengembangan dan penyusunan kurikulum bahasa Arab pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan tinggi mengacu pada: 

a. Undang Undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36, 37, dan 38; 

b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 

c. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk satuan pendidikan dasar dan menengah di madrasah (MI, MTs, dan MA).


Pengembangan kurikulum itu harus tetap mengacu pada standar nasional  pendidikan. Selanjutnya, dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah dijelaskan bahwa Standar Kompetensi Lulusan mata pelajaran bahasa Arab MI, MTs, dan MA mencakup empat keterampilan bahasa Arab: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. 


 4. Landasan Linguistik 

Pada bagian ini akan dikemukakan dua aliran paling penting saat ini dalam ilmu bahasa (linguistic), yaitu aliran strukturalisme dan aliran transformasi- generatif.


C. BANGUNAN DAN KOMPETENSI KEILMUAN PBA

Pengajaran bahasa Arab erat sekali hubungannya dengan kurikulum sebab tanpa kurikulum yang memadai pengajaran akan mengalami kegagalan minimal kurang berhasil. Berkaitan dengan itu, bukti telah memperlihatkan bahwa sejarah pendidikanlah yang membuktikan dan menjelaskan kepada kita sistem dan bahan-bahan pendidikan pada tiap bangsa dan tiap masa, serta memperlihatkan perkembangan dan pertumbuhan bangsa itu sejak lahirnya hingga masa sekarang. 

Pada masa kodifikasi ilmu-ilmu bahasa Arab (masa klasik) ditemukan bahwa pemetaan wacana studi kebahasaaraban membuktikan bahwa pada masa itu telah terbentuk sekurang-kurangnya delapan wacana dan tema sentral studi kebahasaaraban. Kedelapan tema sentral itu membentuk sebuah taksonomi dan hirarki sebagai berikut: (1) Nahwu & Sharaf, (2) Ushûl al-Nahwî , (3) Fiqh al-Lughah, (4) Ma`âjim al-Lughah al- `Arabiyyah, (5) `ilm al-Arûdh, (6) Thabaqât al-Lughawiyyîn wa al-Nahwiyyîn, (7) alNaqd wa al-Balâghah, dan (8) al-Dirâsat al-Adabiyyah. Pemetaan ini memang baru didasarkan atas kecenderungan umum wacana yang berkembang saat itu. Namun demikian, menarik dicatat bahwa masing-masing tema tersebut terdapat berbagai sumber literatur dan para tokoh pengembangnya. Menurut Sa’îd al-Afghâ nî (1909- 1997), ‘Ulûm al-Adab (ilmu sastra, dalam pengertian ilmu sebagai produk budaya manusia) itu ada enam, yaitu: ‘ilm allughah (linguistik), nahwu, sharf, ‘ilm alma’ânî, ‘ilm al-bayân, dan ‘ilm al-badî’. Klasifikasi ini akan membentuk taksonomi ilmu bahasa Arab ke dalam 4 bidang, yaitu: linguistik, nahwu, sharaf dan balaghah.


D. STRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM BAHASA ARAB

Tantangan dan berbagai persoalan yang dihadapi pendidikan bahasa Arab, termasuk pengembangan kurikulum, tidak mungkin dapat dipecahkan secara personal, tetapi harus melalui pendekatan institusional dan melibatkan banyak pihak (partisipatorissinergis). Yang dimaksud dengan pengembangan epistemologi bahasa Arab adalah pengokohan bangunan keilmuan bahasa Arab agar arah pengembangan pengkajian bahasa Arab lebih dinamis. Berikut ini adalah beberapa pokok pikiran mengenai model strategi pengembangan kurikulum pembelajaran bahasa Arab ke depan. 

Pertama, revitalisasi sinergi ilmu bahasa Arab dan ilmu-ilmu lain yang mempunyai kedekatan bidang kajian, sehingga terjadi proses “take and give” (al-akhdz wa al- ‘athâ’) seperti: ilm al-nashsh (tekstologi). ‘ilm al-makhthûthât (filologi)26, ‘ilm al-uslûb27 (stilistika), ilm al-ta’wîl (hermeneutika), tafsir, dan sebagainya. Dalam konteks pengembangan kurikulum, pokok-pokok bahasan masingmasing ilmu (baca: mata kuliah) sebaiknya memanfaatkan ilmu-ilmu terkait lainya. 

Kedua, pengembangan cabang-cabang bahasa Arab menjadi ilmu mandiri, seperti: ‘ilm al-tarjamah, ilm al-insyâ, ilm ushûl alnahwi, ilm al-Mu’jam (leksikografi) dan sebagainya, sehingga ilmu-ilmu ini tidak hanya sekedar “suplemen”, tetapi menjadi ilmu yang lebih substantif, sistematis, dan mendalam. Seiring dengan semakin menguatnya basis dan tradisi keilmuan, jika memungkinkan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dapat membuka program studi atau peminatan: metodologi penelitian bahasa Arab tarjamah Arab-Indonesia, desain media pembelajaran bahasa Arab interaktif, metodologi pembelajaran bahasa Arab, pengembangan kurikulum bahasa Arab, teknologi pendidikan bahasa Arab, ‘ilm al-lughah al-tathbîqî29, dan sebagainya. 



BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengembangan standar kurikulum merupakan komponen sangat penting yang menentukan berhasil dan tidaknya pendidikan sekaligus menentukan lulusan yang bagaimana dan apa yang dapat dilakukan setelah menjalani proses pendidikan. Pengembangan kurikulum yang cocok dengan semangat perubahan zaman yang sekali waktu terjadi untuk perbaikan dan pengembangan kurikulum kearah yang lebih baik, dalam rangka pengembangan keterampilan atau kecakapan hidup tersebut adalah perlunya pendekatan, model dan prosedur yang tepat. 

Landasan adalah sesuatu yang diatasnya berdiri sesuatu dengan kukuh.  Dalam sebuah bangunan, landasan sama artinya dengan fondasi yang di atasnya bangunan tersebut ditegakkan. Fungsi landasan pengembangan kurikulum adalah seperti fondasi sebuah bangunan. Landasan pengembangan kurikulum :

1. Landasan Religius

2. Landasan Filologis

3. Landasa Yuridis

4. Landasan Linguistik

Telah diketahui bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran tertentu yang harus dikuasai untuk mencapai suatu tingkat pendidikan. Hal ini ternyata tidak berjalan secara statis, melainkan terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Karena itulah kita perlu melihat sejarah kurikulum masa lalu hingga masa sekarang. 


B. Saran

Dengan adanya makalah ini,Penulis berharap bisa membantu dan menambah ilmu pengetahuan pembaca tentang prinsip dan model dalam pengembangan kurikulum. Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih jauh dari kesempurnaan.



DAFTAR PUSTAKA


Walfajri, 2018, Landasan Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab, vol,20 no.01

Fachrudin. Teknik Pengembangan Kurikulum Pengajaran Bahasa Arab. Yogyakarta:Global Pustaka Utama,2006.

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Muhbib Abdul Wahab, 2016, STANDARISASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB

DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM NEGERI

Ahmad, Pengembangan Kurikulum, (Bandung:Pustaka Setia,1998), 79


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru yang Baik dan Professional dalam Mengajar

Guru yang Baik dan Profesional               Guru adalah orang tua kedua bagi para siswa ketika berada di sekolah. Yang tugasnya tidak h...