Senin, 31 Mei 2021

Analisis Problem BK dalam Masyarakat pada Masa Pandemi Covid-19

 

Macam-macam Problem BK di Masyarakat di Masa Pandemi

 

A.    Pendahuluan

            Pandemi Covid-19 merupakan masalah global yang hingga saat ini berdampak pada seluruh aspek kehidupan, baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun lingkungan. Pandemi juga berpengaruh terhadap kesejahteraan psikologis seseorang, dimana kesejahteraan psikologis berkaitan dengan kesehatan mental yaitu kondisi sehat baik fisik maupun pesikis, termasuk bebas dari emosi negatif yang dapat menyebabkan kondisi patologis. Emosi negatif tersebut diantaranya adalah kecemasan dan ketakutan berlebih terhadap sesuatu atau peristiwa tertentu yang belum pernah terjadi, seperti situasi pandemi Covid-19 ini.

            Berbagai permasalahan dalam masyarakat seperti ketakutan, kecemasan, dan stress semakin meningkat akibat situasi pandemi Covid-19 ini. Ada suatu penelitian yang menunjukkan bahwa adanya pandemi ini menyebabkan kasus bunuh diri, kekerasan dalam rumah tangga, gangguan mental, gangguan depresi, termasuk kecemasan semakin meningkat dalam masyarakat.

            Di Indonesia, kelompok usia yang lebih muda senderung memiliki kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok usia 50 tahun. Berkaitan dengan gender, laki-laki memiliki kemungkinan lebih rendah mengalami kecemasan dibandingkan perempuan. Selanjutnya berkaitan dengan tingkat pendidikan, individu dengan tingkat pendidikan menengah ke bawah cenderung memungkinkan mengalami gangguan kecemasan lebih tinggi dibandingkan individu yang berpendidikan tinggi.

B.     Pembahasan

            Berbagai cara dilakukan dalam menghadapi pandemi Covid-19 misalnya pembatasan sosial, menjaga jarak, melakukan aktivitas di rumah, bekerja dan belajar dari rumah, penetapan kebijakan PSBB, hingga pemberian vaksin Covid-19. Konseling secara langsung tidak memungkinkan untuk dilaksanakan karena kondisi yang mengharuskan untuk physical distancing, sehingga dapat dilakukan alternatif konseling secara virtual, misalnya e-conseling, tele-psikoterapi, maupun cyber counseling yang bermakna konseling virtual yang berbasis daring.

            Kecemasan akibat adanya pandemi dapat terjadi pada setiap individu, dan hampir sebagian besar dirasakan oleh masyarakat luas. Hal tersebut yang dirasakan oleh subjek yang masih berstatus sebagai pelajar. Dengan demikian, kecemasan yang ditimbulkan akibat pandemi tidak hanya pada pekerja ataupun petugas kesehatan, tetapi juga terjadi pada siapa pun termasuk pelajar

            Kecemasan yang dihadapi masyarakat, menimbulkan dampak seperti ketakutan akan terpapar Covid-19, khawatir jika pandemi ini tidak akan berakhir, khawatir jika tidak mampu membayar kuliah, kurang konsentrasi dalam belajar, kekhawatiran kehilangan nyawa, kehilangan orang terdekat, kehilangan pekerjaan, dan tidak leluasa melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga dapat berdampak pada proses pembelajaran pelajar atau mahasiswa serta terganggunya ekonomi keluarga.

            Dalam rangka mengatasi kecemasan masyarakat akibat pandemi, konseling dapat dilakukan bagi subjek yang mengalami kecemasan akibat pandemi. Pemberitaan dalam kabar berita dan media sosial dapat mengakibatkan meningkatnya kecemasan terhadap pandemi. Peran konselor, psikolog, dan psikiater dibutuhkan untuk mengurangi stress dan kecemasan akibat adanya pandemi.

            Konseling yang diberikan kepada masyarakat yang mengalami kecemasan yaitu dengan menggunakan pendekatan cyber counseling yang merupakan layanan konseling secara virtual. Model konseling ini berlangsung melalui bantuan koneksi internet, baik dalam bentuk situs web, email, media sosial, maupun konferensi video dengan kondisi konselor dan konseli tidak hadir secara fisik pada ruang dan waktu yang sama. Sehingga mampu mengatasi masalah ini.

           

C.    Kesimpulan

Permasalahan pada masyarakt yang ditimbulkan oleh pandemi penting untuk diatasi guna menjaga kesehatan mental. Dalam rangka mengatasi kecemasan, dapat dilakukan layanan konseling baik yang diselenggarakan secara individu maupun kelompok, dengan prosedur secara tatap ataupun virtual. Maka dari itu, kita harus selalu berpikir positif dan rasional untuk mengatasi masalah psikologi yang serius akibat adanya pandemi Covid-19 ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru yang Baik dan Professional dalam Mengajar

Guru yang Baik dan Profesional               Guru adalah orang tua kedua bagi para siswa ketika berada di sekolah. Yang tugasnya tidak h...