Macam-macam Problem BK di Masyarakat di Masa Pandemi
A.
Pendahuluan
Pandemi Covid-19 merupakan masalah global yang hingga saat ini
berdampak pada seluruh aspek kehidupan, baik dari segi ekonomi, sosial, budaya,
pendidikan, maupun lingkungan. Pandemi juga berpengaruh terhadap kesejahteraan
psikologis seseorang, dimana kesejahteraan psikologis berkaitan dengan
kesehatan mental yaitu kondisi sehat baik fisik maupun pesikis, termasuk bebas
dari emosi negatif yang dapat menyebabkan kondisi patologis. Emosi negatif
tersebut diantaranya adalah kecemasan dan ketakutan berlebih terhadap sesuatu atau
peristiwa tertentu yang belum pernah terjadi, seperti situasi pandemi Covid-19
ini.
Berbagai
permasalahan dalam masyarakat seperti ketakutan, kecemasan, dan stress semakin
meningkat akibat situasi pandemi Covid-19 ini. Ada suatu penelitian yang
menunjukkan bahwa adanya pandemi ini menyebabkan kasus bunuh diri, kekerasan
dalam rumah tangga, gangguan mental, gangguan depresi, termasuk kecemasan
semakin meningkat dalam masyarakat.
Di Indonesia,
kelompok usia yang lebih muda senderung memiliki kecemasan yang lebih tinggi
dibandingkan kelompok usia 50 tahun. Berkaitan dengan gender, laki-laki
memiliki kemungkinan lebih rendah mengalami kecemasan dibandingkan perempuan.
Selanjutnya berkaitan dengan tingkat pendidikan, individu dengan tingkat
pendidikan menengah ke bawah cenderung memungkinkan mengalami gangguan
kecemasan lebih tinggi dibandingkan individu yang berpendidikan tinggi.
B.
Pembahasan
Berbagai cara
dilakukan dalam menghadapi pandemi Covid-19 misalnya pembatasan sosial, menjaga
jarak, melakukan aktivitas di rumah, bekerja dan belajar dari rumah, penetapan
kebijakan PSBB, hingga pemberian vaksin Covid-19. Konseling secara langsung
tidak memungkinkan untuk dilaksanakan karena kondisi yang mengharuskan untuk physical
distancing, sehingga dapat dilakukan alternatif konseling secara virtual,
misalnya e-conseling, tele-psikoterapi, maupun cyber counseling
yang bermakna konseling virtual yang berbasis daring.
Kecemasan akibat adanya pandemi dapat terjadi pada setiap individu,
dan hampir sebagian besar dirasakan oleh masyarakat luas. Hal tersebut yang
dirasakan oleh subjek yang masih berstatus sebagai pelajar. Dengan demikian,
kecemasan yang ditimbulkan akibat pandemi tidak hanya pada pekerja ataupun
petugas kesehatan, tetapi juga terjadi pada siapa pun termasuk pelajar
Kecemasan
yang dihadapi masyarakat, menimbulkan dampak seperti ketakutan akan terpapar
Covid-19, khawatir jika pandemi ini tidak akan berakhir, khawatir jika tidak
mampu membayar kuliah, kurang konsentrasi dalam belajar, kekhawatiran
kehilangan nyawa, kehilangan orang terdekat, kehilangan pekerjaan, dan tidak
leluasa melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga dapat berdampak pada proses
pembelajaran pelajar atau mahasiswa serta terganggunya ekonomi keluarga.
Dalam
rangka mengatasi kecemasan masyarakat akibat pandemi, konseling dapat dilakukan
bagi subjek yang mengalami kecemasan akibat pandemi. Pemberitaan dalam kabar
berita dan media sosial dapat mengakibatkan meningkatnya kecemasan terhadap
pandemi. Peran konselor, psikolog, dan psikiater dibutuhkan untuk mengurangi
stress dan kecemasan akibat adanya pandemi.
Konseling
yang diberikan kepada masyarakat yang mengalami kecemasan yaitu dengan
menggunakan pendekatan cyber counseling yang merupakan layanan konseling
secara virtual. Model konseling ini berlangsung melalui bantuan koneksi
internet, baik dalam bentuk situs web, email, media sosial, maupun konferensi
video dengan kondisi konselor dan konseli tidak hadir secara fisik pada ruang
dan waktu yang sama. Sehingga mampu mengatasi masalah ini.
C.
Kesimpulan
Permasalahan
pada masyarakt yang ditimbulkan oleh pandemi penting untuk diatasi guna menjaga
kesehatan mental. Dalam rangka mengatasi kecemasan, dapat dilakukan layanan
konseling baik yang diselenggarakan secara individu maupun kelompok, dengan
prosedur secara tatap ataupun virtual. Maka dari itu, kita harus selalu
berpikir positif dan rasional untuk mengatasi masalah psikologi yang serius
akibat adanya pandemi Covid-19 ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar