Jumat, 07 Agustus 2020

Makalah Bahasa Indonesia Tentang Paragraf dan Alinea

 

KATA PENGANTAR

 

            Segala puji bagi Allah SWT karena atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ALINEA”.         Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.

Penulisan makalah ini dapat terselesaikan berkat restu,bimbingan,bantuan dan dorongan baik material maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu,penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1.      Allah SWT yang dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

2.      Kedua orang tua yang telah mendukungmembimbing dan mendoakan penulis.

3.      Ibu Sri Handayani,M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia.

4.      Teman-teman seperjuangan,yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna.

Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Aamiin

 

 

                                                                                                                                    Salatiga, 10 Maret 2020

 

                                                                                                                                                            Penulis

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR..................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1

A.    Latar Belakang..................................................................................... 1

B.     Rumusan Masalah................................................................................. 2

C.     Tujuan Pembahasan.............................................................................. 2

BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................. 3

A.    Pengetian Paragraf................................................................................ 3

B.     Macam-Macam Paragraf....................................................................... 3

C.     Syarat-Syarat Pembentukan Kalimat.................................................... 5

D.    Kegunaan Paragraf............................................................................... 8

E.     Mengembangkan Paragraf.................................................................... 8

BAB III : PENUTUP..................................................................................... 12

A.    Kesimpulan......................................................................................... 12

B.     Saran................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 13

LAMPIRAN.................................................................................................. 14


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Umumnya sering tidak diperhatikan tentang perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri ,m melainkan saling terkait dalam kalimat lain yang membentuk paragraf. Paragraf merupakan senian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan. Paragraf adalah suatu bentukbahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Perlu diperhatikan saat menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf adalah kesatuan dan kepaduan. Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.  


B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian paragraf ?

2.      Apa saja macam-macam paragraf ?

3.      Apa saja syarat-syarat pembentukan kalimat?

4.      Apa kegunaan paragraf ?

5.      Bagaimana cara mengembangkan paragraf?

C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui pengertian paragraf

2.      Untuk mengetahui macam-macam paragraf

3.      Untuk mengetahui syarat-syarat pembentukan kalimat

4.      Untuk mengetahui kegunaan paragraf

5.      Untuk mengetahui cara-cara mengembangkan paragraf

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf

        Paragraf adalah himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah ide. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk gagasan.[1]Kata lain dari paragraf disebut dengan alinea.

B. Macam-macam Paragraf

Berdasarkan tujuannya, paragraf dapat dibedakan menjadi paragraf terbuka, penghubung, dan penutup (Akhadiah dkk, 1993:171).

1.      Paragraf  Pembuka

 Paragraf pembuka biasanya tidak terlalu panjang supaya tidak membosankan.

Paragraf pembuka (awal) mempunyai dua kegunaan, yaitu selain dapat menarik perhatian pembaca, juga berfungsi menjelaskan tentang tujuan dari penulisan itu. Paragraf pembuka disusun menarik guna memancing rasa ingin tahu pembaca.

            Paragraf pembuka dalam karangan ilmiah agak berbeda dengan karangan popular. Upaya menarik perhatian pembaca dalam karangan ilmiah tidak dilakukan secara berlebihan. Paragraf pembuka dalam karangan ilmiah dapat berupa:

a.       Garis besar karangan dengan menonjolkan bagian yang dianggap penting;

b.      Pemaparan isi dan maksud judul karangan;

c.       Kutipan pendapat pakar pada bidang ilmu yang bersangkutan;

d.      Sitiran dari suatu pendapat;

e.       Pembatasan objek dan subjek;

f.       Pemaparan arti penting masalah yang akan dibicarakan.

2.      Paragraf Penghubung

Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan dikemukakan. 

3.      Paragraf Penutup

Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan.Berisi penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam paragraf penghubung serta menjadi kesimpulan dari paragraf penghubung. 


Berdasarkan letak kalimat topik, yaitu paragraf deduktif dan paragraf  induktif.

1. Paragraf Deduktif

Paragraf  dengan gagasan utamanya berada  di bagian awal paragraf. Paragraf inidikembangkan dengan pola umum-khusus, yaitu dimulai dengan penyebutan pernyataan umum sebagai kalimat utama, kemudian diikuti kalimat penjelas yang bersifat khusus.[2]

Contoh:    Ia sering teringat ketika orang tuanya mengharuskan ketiga putri mereka untuk mengenakan kain dan kebaya pada hari Raya, seperti Lebaran dan Hari Kemerdekaan RI. Tidak heran jika sampai hari ini ia lebih suka memakai kain tradisional dari pada rok atau celana panjang. (Majalah Intisari, No. 600 Edisi Oktober 2012)

 

 

2.      Paragraf Induktif

Paragraf dengan gagasan utamanya berada di bagian akhir paragraf. Paragraf ini dimulai dengan penyebutan pernyataan khusus yang berfungsi sebagai kalimat penjelas untuk kemudian menuju sebuah kesimpulan umum yang berupa kalimat utama.

Contoh: Daun sirih umumnya mengandung jamur. Jika kornea mata yang kebetulan sedang terlaku itu dibasuh menggunakan air rendaman daun sirih, jamur bisa tumbuh didalamnya. Infeksi jamur dapat menyebabkan infeksi kornea mata. Akibatnya, bisa terjadi kebutaan pada mata. Jadi, salah besar bila mengatasi iritasi mata memakai air rendaman daun sirih.

3.      Paragraf Campuran

Gabungan antara paragraf deduktif dan paragraf induktif. Paragraf ini di awali oleh kalimat utama, kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelasnya dan diakhiri oleh kalimat utama lagi.

4.      Paragraf Ineratif

Kebalikan dari paragraf campuran. Diawali dengan kalimat-kalimat penjelas, kemudian diikuti oleh kalimat utama paragraf dan kemudian di lanjutkan kembali kalimat penjelas. Jadi kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf.

C. Syarat-syarat Pembentukan Kalimat

    1. Kesatuan Paragraf

Kesatuan paragraf ditandai adanya satu pokok pikiran dalam setiap paragraf. Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan pokok dalam paragraf itu, kalimat-kalimat pembentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf tersebut menyebabkan paragraf menjadi tidak padu dan tidak utuh.

     Paragraf dianggap mempunyai kesatuan jika kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu releven dengan topik. Semua kalimat terfokus pada topik dan mencegah masuknya hal-hal yang tidak releven.[3]

  2. Kepaduan Paragraf      

Kepaduan paragraf ditandai dengan adanya penyusunan kalimat secara logis, melalui ungkapan pengait antar kalimat. Urutan yang logis dapat diketahui melalui susunan kalimat. Kalimat yang sumbang atau keluar dari permasalahan yang dibicarakan akan membuat paragraf menjadi tidak padu.

Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan:

a. Unsur kebahasaan

1)  repetisi atau pengulangan kata kunci

    Contoh repetisi: Dalam mengajarkan sesuatu, langkah pertama yang perlu kita lakukan ialah menentukan tujuan mengajarkan sesuatu itu. Tanpa adanya tujuan yang sudah ditetapkan, materi yang kita berikan, metode yang kita gunakan, tidak akan banyak memberikan manfaat bagi anak didik dalam menerapkan hasil proses belajar-mengajar. Dengan mengetahui tujuan pengajaran, kita dapat menentukan materi yang akan kita ajarkan, metode yang akan kita gunakan, serta evaluasinya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

        Dengan paragraf diatas, kepaduan didapat dengan mengulang kata kunci, yaitu kata yang dianggap penting dalam sebuah paragraf. Kata kunci yang mula-mula timbul diawal paragraf, kemudian diulang-ulang dalam kalimat berikutnya berfungsi memelihara kepaduan semua kalimat.

 

2)  kata ganti

    Contohnya: Dengan penuh kepuasan Pak Marto memandangi hamparan padi yang tumbuh dengan subur. Jerih payahnya tidak sia-sia. Beberapa bulan lagi iaakan memetik hasilnya. Sudah terbayang di matanya orang sibuk memotong, memenggul padi berkarung-karung.

        Kepaduan paragraf diatas dibina dengan menggunakan kata ganti. Kata yang mengacu kepada manusia, benda, biasanya untuk mengganti kebosanan, diganti dengan kata ganti. Pemakaian kata ganti dalam paragraf tersebut befungsi menjaga kepaduan antara kalimat-kalimat yang membina paragraf.

3) kata transisi atau penghubung

3.      Pemerincian dan urutan isi paragraf ( pola susunan paragraf )

Perincian ini dapat diurut secara kronologis (menurut urutan waktu), secara logis (sebab-akibat, akibat-sebab, khusus-umum, umum-khusus), menurut urutan ruang, menurut proses, dan dapat juga dari sudut pandangan yang satu ke sudut pandangan yang lain.[4]

D.  Kegunaan Paragraf

Kegunaan paragraf antara lain:

1.      Untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut topik  sebelumnya.

2.      Untuk menanbah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau paragraf.

3.      Dapat membantu pembaca untuk memahami segala sesuatu mengenai isi dan topik dalam sebuah tulisan.

4.      Memudahkan penulis untuk menyusun ide-ide tentang tulisan yang akan dibuatnya.

5.      Membantu penulis dalam mengembangkan ide-ide dari segala sesuatu yang berhubungan dengan topik yang ingin ditulis menjadi sebuah karya seni.

E.     Teknik pengembangan Paragraf

1.      Secara alamiah

a.       Urutan ruang (spasial) yang membaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya, gambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam, dari atas ke bawah, dari kanan ke kiri, dan sebagainya.

b.      Urutan waktu (urutan kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.

2.      Klimaks dan Antiklimaks

Berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga kegagasan yang paling tinggi kedudukanya atau kepentingannya.[5]

 

3.      Umum ke Khusus, Khusus ke Umum

Dalam bentuk umum ke khusus, pikiran utama diletakan pada awal paragraf, kemudian diikuti dengan perincian-perincian. Sebalikya dari khusus ke umum, dimulai dengan  perincian-perincian dan diakhiri dengan kalimat utama.

 Berdasarkan Isi

1.       Perbandingan dan Pertentangan

         Yang dapat dibandingkan adalah dua hal yang tingkatanya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan dan perbedaan. Dalam hal ini penulis menunjukan persamaan dan perbedaan 2 hal tersebut.

2.       Analogi

Analogi biasanya digunakan utuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan yang tidak atau kurang dikenal umum. Berguna untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut.

3.       Sebab-Akibat

Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas.[6] Dapat juga sebaliknya, akibat sebagai pikiran utama dan untuk memahami akibat ini dikemukakan sejumlah penyebab sebagai perinciannya.

5.   Berdasarkan tujuan dan sifatnya, paragraf dibedakan menjadi limamacam, yaitu

a. Deskripsi

      Dengan deskripsi yang baik pembaca dapat dibuat seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, atau terlihat dalam peristiwa yang diuraikan penulis.

b. Narasi (narration)

         Narasi secara harfiah bermakna kisah atau cerita. Bertujuan mengisahkan atau menceritakan. Paragraf ini kadang-kadang mirip dengan paragraf deskripsi. Bedanya, narasi mementingkan urutan dan biasanya ada tokoh yang diceritakan. Paragraf narasi tidak hanya terdapat dalam karya fiksi (cerpen dan novel), tetapi sering pula terdapat dalamtulisan non fiksi.

c. Paragraf eksposisi

         Paragraf ini digunakan untuk menyajikan ilmu pengetahuan, definisi, pengertian, langkah-langkah atau kegiatan, metode, cara, dan proses terjadinya sesuatu.

c.       Istilah argumentasi

        Untuk meyakinkan pembaca bahwa yang disampaikan itu benar, penulis menyertakan bukti, contoh, dan berbagai alasan yang sulit dibantah.

d.      Persuasi

        Persuasi diturunkan dari verba to persuade yang artinya membujuk atau menyarankan. Paragraf persuasi adalah kelanjutan atau pengembangan paragraf argumentasi. Paragraf ini mula-mula memaparkan gagasan dengan alasan, contoh atau bukti untuk meyakinkan pembaca. Kemudian diikuti dengan ajakan, rayuan atau saran kepada pembaca. Perbedaan argumentasi dengan persuasi terletak pada sasaran yang ingin dibidik oleh paragraf tersebut. Argumentasi menitik beratkan sasaran pada logika pembaca, sedangkan persuasi pada emosiatau perasaan pembaca walaupun tidak melepaskan logika.

 

 

BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Paragraf adalah himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah ide. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk gagasan.[7] Dengan  kata lain  paragraf disebut juga dengan alinea. Paragraf diartikan sebagai sekelompok kalimatyang tersusun dari satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Kalimat Pokok yaitu suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf itu sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu kalimat mengenai penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok.

 

B.     SARAN

Demikian penjelasan alinea ( paragraf ) yang dibuat dalam makalah ini.

Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan yang sudah disepakati, karena masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf tidak mengikuti aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik dan benar.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka kami meminta kritik dan saran yang  bersifat membangun dari pembaca, demi menjadi lebih baiknya makalah ini.

           

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Nasucha, Yakub. 2017. Bahasa Indonesia. Yogyakarta. Media Perkasa

Prihatini, Ainia. 2015. Master Bahasa Indonesia. Yogyakarta. PT Bentang Pustaka.


Footnote

[1] Yakub Nasucha, Bahasa Indonesia, (Yogyakarta: Sinar Baru Algensindo, 2017), hal.41.

[2] Ainia Prihatini, Master Bahasa Indonesia, (Yogyakarta: PT Bentang Pustaka, 2015), hal. 93.

[3] Yakub Nasucha, Bahasa Indonesia, (Yogyakarta: Sinar BaruAlgensindo, 2017), hal. 44.

[4] Yakub Nasucha, Bahasa Indonesia, (Yogyakarta: Sinar Baru Algensindo, 2017), hal. 47.

[5]Yakub Nasucha, Bahasa Indonesia, ( Yogyakarta: Sinar Baru Algensindo, 2017), hal. 51.

[6] Yakub Nasucha, Bahasa Indonesia, ( Yogyakarta: Sinar Baru Algensindo, 2017), hal. 54.

[7] Yakub Nasucha, Bahasa Indonesia, (Yogyakarta: Sinar Baru Algensindo, 2017), hal.41.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru yang Baik dan Professional dalam Mengajar

Guru yang Baik dan Profesional               Guru adalah orang tua kedua bagi para siswa ketika berada di sekolah. Yang tugasnya tidak h...