KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT karena
atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ALINEA”. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi
Agung Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.
Penulisan
makalah ini dapat terselesaikan berkat restu,bimbingan,bantuan dan dorongan
baik material maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu,penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Allah
SWT yang dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
2.
Kedua
orang tua yang telah mendukungmembimbing dan mendoakan penulis.
3.
Ibu Sri Handayani,M.Pd. selaku dosen pengampu
mata kuliah Bahasa Indonesia.
4.
Teman-teman
seperjuangan,yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna.
Penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Aamiin
Salatiga,
10 Maret 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
A.
Latar
Belakang..................................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah................................................................................. 2
C.
Tujuan
Pembahasan.............................................................................. 2
BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................. 3
A.
Pengetian
Paragraf................................................................................ 3
B.
Macam-Macam
Paragraf....................................................................... 3
C.
Syarat-Syarat
Pembentukan Kalimat.................................................... 5
D.
Kegunaan
Paragraf............................................................................... 8
E.
Mengembangkan
Paragraf.................................................................... 8
BAB III : PENUTUP..................................................................................... 12
A.
Kesimpulan......................................................................................... 12
B.
Saran................................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................... 13
LAMPIRAN.................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Umumnya sering tidak diperhatikan tentang perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri ,m melainkan saling terkait dalam kalimat lain yang membentuk paragraf. Paragraf merupakan senian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan. Paragraf adalah suatu bentukbahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Perlu diperhatikan saat menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf adalah kesatuan dan kepaduan. Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian paragraf ?
2. Apa saja
macam-macam paragraf ?
3. Apa saja syarat-syarat
pembentukan kalimat?
4. Apa kegunaan paragraf ?
5. Bagaimana cara
mengembangkan paragraf?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui
pengertian paragraf
2. Untuk mengetahui
macam-macam paragraf
3. Untuk mengetahui
syarat-syarat pembentukan kalimat
4. Untuk mengetahui
kegunaan paragraf
5. Untuk mengetahui
cara-cara mengembangkan paragraf
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Paragraf
Paragraf
adalah himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk
membentuk sebuah ide. Himpunan
kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk gagasan.[1]Kata
lain dari paragraf disebut dengan
alinea.
B. Macam-macam
Paragraf
Berdasarkan
tujuannya, paragraf dapat dibedakan menjadi paragraf terbuka, penghubung, dan
penutup (Akhadiah dkk, 1993:171).
1.
Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka biasanya tidak terlalu panjang supaya tidak
membosankan.
Paragraf
pembuka (awal) mempunyai dua kegunaan, yaitu selain dapat menarik perhatian
pembaca, juga berfungsi menjelaskan tentang tujuan dari penulisan itu. Paragraf
pembuka disusun menarik guna memancing rasa ingin tahu pembaca.
Paragraf pembuka dalam karangan ilmiah agak berbeda
dengan karangan popular. Upaya menarik perhatian pembaca dalam karangan ilmiah
tidak dilakukan secara berlebihan. Paragraf pembuka dalam karangan ilmiah dapat
berupa:
a.
Garis
besar karangan dengan menonjolkan bagian yang dianggap penting;
b.
Pemaparan
isi dan maksud judul karangan;
c.
Kutipan
pendapat pakar pada bidang ilmu yang bersangkutan;
d.
Sitiran
dari suatu pendapat;
e.
Pembatasan
objek dan subjek;
f.
Pemaparan
arti penting masalah yang akan dibicarakan.
2.
Paragraf
Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti
persoalan yang akan dikemukakan.
3.
Paragraf
Penutup
Paragraf penutup mengakhiri sebuah
karangan.Berisi penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam
paragraf penghubung serta menjadi kesimpulan dari paragraf penghubung.
Berdasarkan
letak kalimat topik, yaitu paragraf deduktif dan paragraf induktif.
1. Paragraf
Deduktif
Paragraf dengan gagasan utamanya berada di bagian awal paragraf. Paragraf
inidikembangkan dengan pola umum-khusus, yaitu dimulai dengan penyebutan
pernyataan umum sebagai kalimat utama, kemudian diikuti kalimat penjelas yang
bersifat khusus.[2]
Contoh: Ia sering teringat ketika
orang tuanya mengharuskan ketiga putri mereka untuk mengenakan kain dan kebaya
pada hari Raya, seperti Lebaran dan Hari Kemerdekaan RI. Tidak heran jika
sampai hari ini ia lebih suka memakai kain tradisional dari pada rok atau
celana panjang. (Majalah Intisari, No. 600 Edisi Oktober 2012)
2.
Paragraf
Induktif
Paragraf
dengan gagasan utamanya berada di bagian akhir paragraf. Paragraf ini dimulai
dengan penyebutan pernyataan khusus yang berfungsi sebagai kalimat penjelas
untuk kemudian menuju sebuah kesimpulan umum yang berupa kalimat utama.
Contoh:
Daun sirih umumnya mengandung jamur. Jika kornea mata yang kebetulan sedang
terlaku itu dibasuh menggunakan air rendaman daun sirih, jamur bisa tumbuh
didalamnya. Infeksi jamur dapat menyebabkan infeksi kornea mata. Akibatnya,
bisa terjadi kebutaan pada mata. Jadi, salah besar bila mengatasi iritasi mata
memakai air rendaman daun sirih.
3.
Paragraf
Campuran
Gabungan antara paragraf deduktif dan
paragraf induktif. Paragraf ini di awali oleh kalimat utama, kemudian diikuti
oleh kalimat-kalimat penjelasnya dan diakhiri oleh kalimat utama lagi.
4.
Paragraf
Ineratif
Kebalikan dari paragraf campuran. Diawali
dengan kalimat-kalimat penjelas, kemudian diikuti oleh kalimat utama paragraf
dan kemudian di lanjutkan kembali kalimat penjelas. Jadi kalimat utamanya
terletak di tengah-tengah paragraf.
C. Syarat-syarat
Pembentukan Kalimat
1.
Kesatuan Paragraf
Kesatuan paragraf
ditandai adanya satu pokok pikiran dalam setiap paragraf. Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan
pokok dalam paragraf itu, kalimat-kalimat pembentuk paragraf perlu ditata
secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok
paragraf tersebut menyebabkan paragraf menjadi tidak padu dan tidak utuh.
Paragraf dianggap mempunyai kesatuan jika
kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu
releven dengan topik. Semua kalimat terfokus pada topik dan mencegah masuknya
hal-hal yang tidak releven.[3]
2. Kepaduan Paragraf
Kepaduan
paragraf ditandai dengan adanya penyusunan kalimat secara logis, melalui
ungkapan pengait antar kalimat. Urutan yang logis dapat diketahui melalui
susunan kalimat. Kalimat yang sumbang atau keluar dari permasalahan yang
dibicarakan akan membuat paragraf menjadi tidak padu.
Kepaduan dalam
sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan:
a. Unsur
kebahasaan
1) repetisi atau pengulangan kata kunci
Contoh repetisi: Dalam mengajarkan sesuatu,
langkah pertama yang perlu kita lakukan ialah menentukan tujuan mengajarkan
sesuatu itu. Tanpa adanya tujuan yang sudah ditetapkan, materi yang kita
berikan, metode yang kita gunakan, tidak akan banyak memberikan manfaat bagi
anak didik dalam menerapkan hasil proses belajar-mengajar. Dengan mengetahui
tujuan pengajaran, kita dapat menentukan materi yang akan kita ajarkan, metode
yang akan kita gunakan, serta evaluasinya, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
Dengan paragraf diatas, kepaduan
didapat dengan mengulang kata kunci, yaitu kata yang dianggap penting dalam
sebuah paragraf. Kata kunci yang mula-mula timbul diawal paragraf, kemudian
diulang-ulang dalam kalimat berikutnya berfungsi memelihara kepaduan semua
kalimat.
2) kata ganti
Contohnya: Dengan penuh kepuasan Pak Marto memandangi hamparan padi yang
tumbuh dengan subur. Jerih payahnya
tidak sia-sia. Beberapa bulan lagi iaakan
memetik hasilnya. Sudah terbayang di matanya
orang sibuk memotong, memenggul padi berkarung-karung.
Kepaduan paragraf diatas dibina dengan
menggunakan kata ganti. Kata yang mengacu kepada manusia, benda, biasanya untuk
mengganti kebosanan, diganti dengan kata ganti. Pemakaian kata ganti dalam
paragraf tersebut befungsi menjaga kepaduan antara kalimat-kalimat yang membina
paragraf.
3) kata transisi atau penghubung
3.
Pemerincian
dan urutan isi paragraf ( pola susunan paragraf )
Perincian ini dapat diurut secara kronologis (menurut urutan waktu), secara logis (sebab-akibat, akibat-sebab, khusus-umum, umum-khusus), menurut urutan ruang, menurut proses, dan dapat juga dari sudut pandangan yang satu ke sudut pandangan yang lain.[4]
D. Kegunaan Paragraf
Kegunaan paragraf
antara lain:
1.
Untuk
menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut topik sebelumnya.
2. Untuk menanbah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau paragraf.
3. Dapat membantu
pembaca untuk memahami segala sesuatu mengenai isi dan topik dalam sebuah
tulisan.
4. Memudahkan
penulis untuk menyusun ide-ide tentang tulisan yang akan dibuatnya.
5. Membantu penulis
dalam mengembangkan ide-ide dari segala sesuatu yang berhubungan dengan topik
yang ingin ditulis menjadi sebuah karya seni.
E.
Teknik pengembangan Paragraf
1.
Secara
alamiah
a.
Urutan
ruang (spasial) yang membaca dari satu titik ke titik berikutnya yang
berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya, gambaran dari depan ke belakang, dari
luar ke dalam, dari atas ke bawah, dari kanan ke kiri, dan sebagainya.
b.
Urutan
waktu (urutan kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa,
perbuatan, atau tindakan.
2.
Klimaks
dan Antiklimaks
Berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga kegagasan yang paling
tinggi kedudukanya atau kepentingannya.[5]
3.
Umum
ke Khusus, Khusus ke Umum
Dalam
bentuk umum ke khusus, pikiran utama diletakan pada awal paragraf, kemudian
diikuti dengan perincian-perincian. Sebalikya dari khusus ke umum, dimulai
dengan perincian-perincian dan diakhiri
dengan kalimat utama.
Berdasarkan Isi
1.
Perbandingan dan Pertentangan
Yang
dapat dibandingkan adalah dua hal yang tingkatanya sama dan kedua hal itu
mempunyai persamaan dan perbedaan. Dalam hal
ini penulis menunjukan persamaan dan perbedaan 2 hal tersebut.
2.
Analogi
Analogi biasanya
digunakan utuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan yang tidak
atau kurang dikenal umum. Berguna untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal
tersebut.
3.
Sebab-Akibat
Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas.[6] Dapat juga sebaliknya, akibat sebagai pikiran utama dan untuk memahami akibat ini dikemukakan sejumlah penyebab sebagai perinciannya.
5. Berdasarkan tujuan dan sifatnya, paragraf dibedakan menjadi limamacam, yaitu
a.
Deskripsi
Dengan deskripsi yang
baik pembaca dapat dibuat seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, atau
terlihat dalam peristiwa yang diuraikan penulis.
b.
Narasi (narration)
Narasi secara harfiah bermakna kisah
atau cerita. Bertujuan mengisahkan atau menceritakan. Paragraf ini
kadang-kadang mirip dengan paragraf deskripsi. Bedanya, narasi mementingkan
urutan dan biasanya ada tokoh yang diceritakan. Paragraf narasi tidak hanya
terdapat dalam karya fiksi (cerpen dan novel), tetapi sering pula terdapat
dalamtulisan non fiksi.
c.
Paragraf eksposisi
Paragraf ini
digunakan untuk menyajikan ilmu pengetahuan, definisi, pengertian,
langkah-langkah atau kegiatan, metode, cara, dan proses terjadinya sesuatu.
c. Istilah argumentasi
Untuk meyakinkan pembaca bahwa yang disampaikan itu benar, penulis menyertakan
bukti, contoh, dan berbagai alasan yang sulit dibantah.
d.
Persuasi
Persuasi diturunkan dari verba to persuade yang artinya membujuk atau menyarankan. Paragraf persuasi adalah kelanjutan atau pengembangan paragraf argumentasi. Paragraf ini mula-mula memaparkan gagasan dengan alasan, contoh atau bukti untuk meyakinkan pembaca. Kemudian diikuti dengan ajakan, rayuan atau saran kepada pembaca. Perbedaan argumentasi dengan persuasi terletak pada sasaran yang ingin dibidik oleh paragraf tersebut. Argumentasi menitik beratkan sasaran pada logika pembaca, sedangkan persuasi pada emosiatau perasaan pembaca walaupun tidak melepaskan logika.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Paragraf adalah
himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk
membentuk sebuah ide. Himpunan
kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk gagasan.[7]
Dengan kata lain paragraf disebut juga dengan alinea. Paragraf diartikan
sebagai sekelompok kalimatyang tersusun dari satu kalimat pokok dan beberapa
kalimat penjelas. Kalimat Pokok yaitu suatu kalimat yang berisikan masalah atau
kesimpulan dari paragraf itu sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu
kalimat mengenai penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok.
B. SARAN
Demikian penjelasan
alinea ( paragraf ) yang dibuat dalam makalah ini.
Sebaiknya dalam
penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan yang sudah disepakati,
karena masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf tidak mengikuti
aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik dan benar.
Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka kami meminta
kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca, demi menjadi lebih baiknya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Nasucha, Yakub. 2017. Bahasa Indonesia. Yogyakarta. Media Perkasa
Prihatini,
Ainia. 2015. Master Bahasa Indonesia.
Yogyakarta. PT Bentang Pustaka.
[1] Yakub Nasucha, Bahasa Indonesia, (Yogyakarta: Sinar Baru
Algensindo, 2017), hal.41.
[2] Ainia Prihatini, Master Bahasa Indonesia, (Yogyakarta: PT Bentang
Pustaka, 2015), hal. 93.
[3] Yakub Nasucha, Bahasa
Indonesia, (Yogyakarta: Sinar BaruAlgensindo, 2017), hal. 44.
[4] Yakub Nasucha, Bahasa
Indonesia, (Yogyakarta: Sinar Baru Algensindo, 2017), hal. 47.
[5]Yakub Nasucha, Bahasa
Indonesia, ( Yogyakarta: Sinar Baru Algensindo, 2017), hal. 51.
[6] Yakub Nasucha, Bahasa
Indonesia, ( Yogyakarta: Sinar Baru Algensindo, 2017), hal. 54.
[7] Yakub Nasucha, Bahasa Indonesia, (Yogyakarta: Sinar Baru
Algensindo, 2017), hal.41.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar