Kamis, 10 September 2020

Aspek Aspek Pendidikan Multikultural

 


BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu unsur pembentukan karakter dan perkembangan diri manusia. Serta pendidikan akan membawa masyarakat itu sendiri menuju kepada kemajuan, baik kemajuan dalam politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Kemajuan yang diharapkan oleh masyarakat yaitu ketenteraman, kerukunan, serta terhindar dari berbagai macam bentuk konflik.

B.       Rumusan Masalah

1.    Apa pengertian pendidikan multikultural?

2.    Apa prinsip-prinsip pendidikan multikultural?

3.    Apa tujuan pendidikan Multikultural?

4.    Apa aspek-aspek pendidikan multikultural?


BAB II

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Pendidikan Multikultural

Konsep pendidikan multikultural lebih dahulu dikenal dan berkembang di negara maju. Seperti Amerika Serikat misalnya, didorong tuntutan oleh warga Amerika Latin dan Afrika. Warga pribumi dan kelompok marginal yang menuntuk persamaan hak dan kesempatan dalam mengenyam pendidikan, disamping itu didorong oleh usaha komunitas profesional sebagai solusi bagi masalah pertentangan antar ras, maka dimulailah satu pendidikan yang khas, yang lebih dikenal dengan pendidikan multikultural. Pendidikan multikultural yang dilakukan di Amerika lebih sebagai upaya melenyapkan diskriminasi ras antara kulit putih dan kulit hitam, demi integritas nasional

Nur Wahyu Rohmadi (2008:337-338) mengakatan bahwa pendidikan multikultural adalah suatu sikap dalam memandang keunikan manusia dengan tanpa membedakan ras, budaya, jenis kelamin, kebiasaan, seks, kondisi jasmaniah atau status ekomomi seseorang.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan multikultural adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian didalam dan diluar sekolah yang mempelajari tentang berbagai macam status sosial, ras, suku, agama agar tercipta kepribadian yang cerdas dalam menghadapi masalah-masalah keberagaman budaya.

B.       Prinsip-prinsip Pendidikan Multikultural

1.         Prinsip globalisasi tidak perlu ditakuti apabila bangsa ini arah serta nilai-nilai baik dan buruk yang dibawanya.

Prinsip pendidikan multikultural yang dikemukakan Tilaar tersebut diatas sudah dapat menggambarkan bahwa arah dari wawasan multikultural adalah menciptakan manusia yang terbuka terhadap segala macam perkembangan zaman dan keragaman berbagai aspek dalam kehidupan modern.

C.      Tujuan Pendidikan Multikultural

Tujuan pendidikan multikultural yang berkaitan dengan aspek pengetahuan (cognitive goals) adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang bahasa dan budaya orang lain, dan kemam-puan untuk menganalisis dan menerjemahkan perilaku kultural, dan pengetahuan tentang kesadaran perspektif kultural.

Pendidikan multikultural bertujuan sebagai strategi untuk mengarahkan perbedaan di depan orang, memberikan alat-alat konseptual untuk komunikasi antarbudaya mengembangkan keteram-pilan interpersonal memberikan teknik-teknik evaluasi membantu klarifikasi nilai; dan menjelaskan dinamika kultural.

D.      Aspek-aspek Pendidikan Multikultural

Menurut James A. Bank (dalam Maula Nusantara, 2008), pendidikan multikultural dapat dilihat dari 3 aspek, yaitu:

1.         Konsep. Pendidikan multikultural dipahami sebagai ide yang memandang semua siswa tanpa memperhatikan jender dan kelas sosial mereka, etnik mereka, ras mereka, dan atau karakteristik-karakteristik kultural lainnya yang memiliki kesempatan sama untuk belajar di kelas.

2.         Gerak. Pendidikan multikultural didefinisikan sebagai usaha untuk mengubah sekolah-sekolah dan institusi-institusi pendidikan sehingga siswa dari semua kelas sosial, jender, ras, dan kelompok-kelompok kultural memiliki kesempatan yang sama untuk belajar. Perubahan yang dilakukan tidak hanya terbatas pada kurikulum, tetapi juga aspek lain seperti metode, strategi, manajemen pembelajaran, dan lingkungan sekolah.

3.         Prosesnya. Pendidikan multikultural dapat dipahami sebagai proses untuk mencapai tujuan agar kesetaraan pendidikan dapat dicapai oleh semua siswa. Kesetaraan pendidikan, seperti kemerdekaan dan keadilan tidak mudah dicapai, karenanya proses ini harus berlangsung terus-menerus.

Sutarno (2008:1-24) mengatakan bahwa pendidikan multikultural mencakup 8 aspek,yaitu:

1. Pengembangan leterasi etnis dan budaya. Memfasilitasi siswa memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai budaya semua kelompok etnis.

2. Perkembangan pribadi. Memfasilitasi siswa bahwa semua budaya setiap etnis sama nilai antar satu dengan yang lain. Sehingga memiliki kepercayaan diri dalam berinteraksi dengan orang lain (kelompok etnis) walaupun berbeda budaya masyarakatnya.

3. Klarifikasi nilai dan sikap.

4. Untuk menciptakan pesamaan peluang pendidikan bagi semua siswa yang berbeda-beda ras, etnis, kelas sosial, dan kelompok budaya.

5. Untuk membantu siswa memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menjalankan peran-peran seefektif mungkin pada masyarakat demokrasi-pluralistik serta diperlukan untuk berinteraksi, negosiasi, dan komunikasi dengan warga dari kelompok beragam agar tercipta sebuah tatanan masyarakat bermoral yang berjalan untuk kebaikan bersama.

6. Persamaan dan keunggulan pendidikan. Tujuan ini berkaitan dengan peningkatan pemahaman guru terhadap bagaimana keragaman budaya membentuk gaya belajar, perilaku mengajar, dan keputusan penyelenggaraan pendidikan. Keragaman budaya berpengaruh pada pola sikap dan perilaku setiap individu. Sehingga guru harus mampu memahami siswa sebagai individu yg memiliki ciri unik dan memperhitungkan lingkungan fisik dan sosial yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.

7. Memperkuat pribadi untuk reformasi sosial.

8. Memiliki wawasan kebangsaan atau kenegaraan yang kokoh.


DAFTAR PUSTAKA

Nusantara, Maula. 2008. “Pendidikan Multikultural dalam Tinjauan Pedagogik”. Tersedia di http://-maulanusantara.wordpress.com/2 008/04/30/pendidikan-multikultural-dalam-tinjauan-pedagogik

Tilaar, H.A.R.. 2004. Multikulturalisme; Tantangan-tantangan Global Masa Depan Dalam Trasformasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Grasindo.

Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rajawali.

A Bank, James (ed). 1989. Multicultural Education: Issues and Perspectives. London: Allyn and Bacon Press.

A Bank, James dan Cherry A. Mc Gee (ed). 2001. Handbook of research on Multicultural Education. San Francisco: Jossey Bass.

el-Ma’hady, Muhaemin. 2004. “Multikulturalisme dan Pendidikan multikultural”

http://windakutubuku.blogdetik.com/2011/04/27/pendidikan-multikultural-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru yang Baik dan Professional dalam Mengajar

Guru yang Baik dan Profesional               Guru adalah orang tua kedua bagi para siswa ketika berada di sekolah. Yang tugasnya tidak h...