KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat
Allah SWT. karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah Mata Kuliah Kewirausahaan “Produksi dan Pemasaran” dengan tepat waktu dan tanpa halangan apapun. Dan
juga kami berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bpk Supardi, M.M. selaku dosen pengampu mata
kuliah Kewirausahaan. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang telah memberikan kritik dan saran yang sangat bermanfaat.
Kami berharap
makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan kita tentang Kewirausahaan.
Semoga atas segala bantuan yang diberikan akan mendapat balasan dari Allah SWT
. Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
Salatiga, 19 Mei 2020
Penulis
DAFTAR
ISI
A. Pengertian Produksi
dan Operasional
B. Fungsi Produksi dan
Operasional
C. Sistem Produksi dan
Operasional
D. Penentuan Lokasi
Perusahaan
E. Pengaturan Proses
Produksi atau Operasional
Produksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi dalam masyarakat atau
atau suatu negara yang dihitung dalam waktu tertentu. Dalam aspek ekonomi,
kegiatan produksi selalu di dorong oleh motif ekonomi dan prinsip ekonomi agar
apa yang diproduksi tidak percuma, ada sasarannya, tujuan serta harapannya,
sehingga dapat menghasilkan sesuatu barang yang dan jasa secara optimal.
Produk yang
dihasilkan dapat berupa barang jadi, seengah jadi dan jasa. Oleh karena itu,
kegiatan produksi dan operasi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan.
1.
Apa pengertian produksi dan
operasional?
2.
Apa fungsi dari produksi dan
operasional?
3.
Bagaimana sistem produksi dan
operasional?
4.
Bagaimana cara menentukan lokasi
perusahaan?
5.
Bagaimana pengaturan proses
produksi dan operasional?
1.
Megetahui pengertian produksi dan
operasional.
2.
Mengetahui fungsi produksi dan
operasional.
3.
Mengetahui sistem produksi dan
operasional.
4.
Mengetahui cara menentukan lokasi
perusahaan.
5.
Mengetahui pengaturan proses
produksi dan operasional.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Produksi dan Operasional
1.
Pengertian Produksi
Istilah produksi dipergunakan dalam organisasi
yang menghasilkan keluaran atau output baik berupa barang atau jasa. Dalam
pengertian umum inilah sekarang berkembang istilah industri, seperti industri
manufaktur, industri pengolahan hasil-hasil pertanian atau agro-industri,
industri pengolalan hasil-hasil pertambangan, industri pariwisata, industri jasa
keuangan, industri jasa perdagangan, dan industri angkutan. Dalam arti sempit pengertian
produksi hanya dimaksudkan sebagai kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang
jadi atau setengah jadi, barang industri, suku cadang (sperparts) maupun komponen-komponen
penunjang. Hasil-hasil produksinya dapat berupa barang konsumsi maupun barang industri.
Penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat ini menumbuhkan
faktor-faktor produksi. [1]
Jadi, dapat disimpulkan produksi adalah kegiatan
manusia dalam rangka menghasilkan dan menambah nilai guna barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhannya.
2.
Pengertian Operasional
Secara umum operasional adalah konsep yang
besifat abstrak untuk memudahkan pengukuran suatu variabel, atau operasional
dapat diartikan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan ataupun
pekerjaan penelitian. Definisi operasional menurut karakteristik yang
diobservasi untuk didefinisikan atau mengubah konsep-konsep yang berupa
konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan suatu perilaku atau gejala yang
diamati, diuji, dan ditentukan kebenarannya kepada orang lain.
B.
Fungsi
Produksi dan Operasional
Secara umum
fungsi produksi terkait dengan pertanggungjawaban dalam pengolahan dan
pengubahan masukan (input) menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa
yang akan memberikan pendapatan bagi perusahaan. Berikut ini 4 fungsi
terpenting dalam produksi dan operasional:
1.
Proses pengolahan, merupakan metode
atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan)
2.
Perencanaan, merupakan penetapan
keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan
dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu
3.
Pengendalian atau pengawasan,
merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang sesuai rencana,
sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan masukan dapat
dilaksanakan. [2]
D.
Penentuan
Lokasi Perusahaan
Terdapat 2
kriteria dalam menentukan lokasi produksi:
1. Kriteria
Subyektif
Keputusan lokasi produksi berdasarkan
pertimbangan subyektif pemiik perusahaan dimana keputusan subyektif ini akan
sangat membantutercapainya keberhasilan dalam bisnis sekiranya keputusan
subyektif ini didukung oleh berbagai faktor yang memperkuat keputusan
subyektif.
2. Kriteria
Obyektif
Mempertimbangkan berbagai faktor yang akan
mendukung tercapainya keberhasilan. Seperti regulasi pemerintah seputar bisnis
yang dijalankan, budaya masyarakat, akses terhadap pasar dan pemasok tingkat
pesaing, akses transportasi dan lain-lain.
a. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pilihan lokasi kerja
1) Biaya ruang
kerja
Biaya untuk membeli ruang kerja dapat berbeda
dari satu lokasi ke lokasi lain tergantung dari letak tanah
2) Ketersediaan
dan biaya tenaga kerja
Perusahaan dapat memilih lokasi dimana
terdapat banyak tenaga kerja dengan keahlian khusus yang diperlukan. Biaya
tenaga kerja sangat bervariasi tergantung dari lokasi perusahaannya.
3) Insentif pajak
Insentif pajak diberikan untuk menambah
lapangan kerja dan memperbaiki kondisi ekonomi di daerah-daerah yang menawarkan
kridit pajak.
4) Sumber
permintaan
Biaya transportasi dan jasa produk dapat
dikurangi dengan memproduksi di lokasi yang dekat sumber permintaan dari
konsumen
5) Akses
transportasi
Perusahaan lebih memilih lokasi yang dekat
sumber utama transportasi agar para konsumen lebih mudah mengakses perusahaan. [4]
E. Pengaturan Proses Produksi atau Operasional
Keputusan
mengenai proses produksi menjadi keputusan yang penting dalam melakukan desai
sistem produksi. Proses produksi diatur sesuai dengan keinginan dan keadaan
perusahaan, dengan memilih dari berbagai alternatif proses produksi, sebagai
berikut:
1.
Sistem produksi intermiten
Sistem produksi dimana pengelolaan kegiatan produksi bersifat tidak
terus menerus, berkelanjutan dan menggunakan pola mulai selesai. Artinya,
kepastian mengenai kapan memulai proses produksi dan kapan menyelesaikan proses
produksi jelas.
2.
Sistem proses produksi yang terus
menerus
Sistem produksi dimana pengelolaan kegiatan produksi bersifat terus
menerus dan untuk jangka waktu yang relatif panjang, kemudian disimpan dalam
gudang, disalurkan ke penyalur dan dijual kepada konsumen. Contoh perusahaan
manufaktur seperti perusahaan kimia, minyak bumi, dan tambang. Sedangkan
perusahaan jasa seperti transportasi- transportasi yang terus menerus
memberatkan penumpang dari terminal. [5]
Pengambilan
keputusan merupakan tema pokok dalam
operasi perusahaan, diantaranya yaitu:
1.
Keputusan berkaitan dengan proses
Keputusan mengenai proses fisik berkenaan dengan fasilitas yang
akan di pakai untuk memproduksi barang dan jasa
2.
Keputusan berkaitan dengan
kapasitas
3.
Keputusan berkaitan dengan
kesediaan
Keputusan berkaitan dengan kesediaan ini mencangkup apa yang akan
dipesan, berapa banyak, dan kapan dipesan
4.
Keputusan berkaitan dengan tenaga
kerja
Keputusan berkaitan dengan tenaga kerja ini mencangkup bagaiman
rekrutmen, proses seleksi diselesaikan, pelatihan dan pengembangan, supervisi,
kompensasi dan PHK
5.
Keputusan berkaitan dengan mutu
Keputusan yang menyangkut penentuan mutu produk harus menjadi
orientasi bersama dalam setiap proses operasi penetapan standar, desain
peralatan, pemilihan orang-orang terlatih dan pengawasan terhadap produk yang
dihasilkan.[6]
Produksi adalah kegiatan manusia dalam rangka
menghasilkan dan menambah nilai guna barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhannya. Dalam aspek ekonomi, kegiatan produksi selalu di dorong oleh
motif ekonomi dan prinsip ekonomi agar apa yang diproduksi tidak percuma, ada
sasarannya, tujuan serta harapannya, sehingga dapat menghasilkan sesuatu barang
yang dan jasa secara optimal. Secara umum operasional adalah konsep yang
besifat abstrak untuk memudahkan pengukuran suatu variabel, atau operasional
dapat diartikan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan ataupun
pekerjaan penelitian. Fungsi terpenting dalam produksi dan operasional, yaitu:
proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan
masukan), jasa-jasa penunjang, merupakan sarana berupa pengorganisasian yang
perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses
pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien, perencanaan,
merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan
operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu,
pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya
kegiatan yang sesuai rencana, sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan
pengolahan masukan dapat dilaksanakan.
DAFTAR
PUSTAKA
Alam. 2007. Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Christin, Fuad. 2006. Pengantar Bisnis.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yayat Herujito. 2001. Dasar-Dasar Manajemen.
Bogor: Gramedia.
[1]Fuad Christin, Pengantar
Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006), hlm. 142.
[2]Yayat Herujito, Dasar-Dasar
Manajemen, (Bogor: Gramedia, 2001), hlm. 55.
[3]Ibid., hlm. 58.
[4]Alam, Ekonomi,
(Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 132-133.
[5]Fuad Christin, Pengantar
Bisnis, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2006), hlm. 145.
[6]Yayat Herujito, Dasar-Dasar
Manajemen, (Bogor:
Gramedia, 2001), hlm. 60.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar