Minggu, 06 September 2020

Makalah Kewirausahaan Tentang Proses Pengembangan Sumber Daya Manusia

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufiq dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Kewirausahaan dengan judul Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Bp. Supardi, S.E.MM selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Kewirausahaan . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap kritik dan saran demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya.

 

 

Salatiga,  28 April 2020

 

Penyusun

 

 

 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

A.    Latar Belakang Masalah......................................................................................... 1

B.     Rumusan Masalah.................................................................................................. 1

C.     Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3

A.    Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).................................... 3

B.     Konsep Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi, Bakat dan Ketahanan dalam Organisasi............................................................................................................... 3

C.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan SDM................................... 7

D.    Proses Pengembangan Sumber Daya Manusia..................................................... 9

E.     Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia................................................... 10

BAB III PENUTUP.............................................................................................. 12

A.    Kesimpulan........................................................................................................... 12

B.     Saran.................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13

LAMPIRAN.......................................................................................................... 14

 

 

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang Masalah

Salah satu fenomena sosial yang semakin jelas terlihat saat ini adalah semakin beraneka ragamnya jenis organisasi yang digunakan oleh manusia sebagai wahana untuk memenuhi berbagai keperluan dan kebutuhannya. Salah satu bentuk organisasi yang teramat biasa dimasuki oleh seseorang adalah organisasi yang memberikan kesempatan untuk mencari nafkah.

Organisasi yang memberikan kesempatan mencari nafkah itulah yang akhirnya digunakan untuk memenuhi kebutuhannya, baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat sosial psikologis serta mental spiritual. Dalam pada itu semakin luas pula disadari bahwa menangani unsur manusia dalam masalah organisasi bukanlah hal mudah, karena setiap manusia memiliki kepribadian yang khas.

Organisasional seseorang akan lebih mudah dikendalikan dan diarahkan apabila dalam diri seseorang berhasil ditanamkan suatu keyakinan bahwa melalui jalur organisasional berbagi jenis kebutuhannya akan dapat terpenuhi secara wajar. Salah satu cara terbaik untuk menanamkan keyakinan tersebut adalah melalui pengembangan orang yang bersangkutan.

B.     Rumusan Masalah

1.        Apa yang dimaksud dengan pengembangan sumber daya manusia?

2.        Apa tujuan pengembangan Sumber Daya Manusia?

3.        Bagaimana konsep pengembangan sumber daya manusia?

4.        Apa saja faktor yang mempengaruhi pengembangan sumber daya manusia?

5.        Bagaimana proses mengembangkan sumber daya manusia?

 

C.    Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui pengembangan sumber daya manusia.

2.      Untuk mengetahui tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

3.      Untuk mengetahui konsep Pengembangan Sumber Daya Manusia.

4.      Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi Pengembangan Sumber Daya Manusia.

5.      Untuk mengetahui proses mengembangkan Sumber Daya Manusia.

 

 


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Pengembangan  sumber  daya  manusia  adalah  upaya  untuk mengembangkan  kualitas atau  kemampuan  sumber  daya  manusia  melalui proses  perencanaan  pendidikan,  pelatihan  dan  pengelolaan  tenaga  atau pegawai untuk mencapai suatu hasil optimal. Pengembangan  sumber  daya  manusia  dapat  juga  diartikan  sebagai pelatihan  pengembangan.  Program  pelatihan  pengembangan  merupakan serangkaian  aktivitas  yang  dirancang  untuk  meningkatkan  pengetahuan, kemampuan, sikap, dan kinerja individu, kelompok, atau seluruh organisasi. Aktivitas  ini  juga  mengajarkan  keahlian  baru,  memperbaiki  keahlian  yang ada, dan mempengaruhi sikap guru.

Dari  uraian  di  atas,  jelaslah  bahwa  pengembangan  sumber  daya manusia  merupakan  suatu  hal  yang  terpenting.  Karena  pegawai  atau karyawan  merupakan  asset  yang  sangat  penting  dalam  mencapai  tujuan organisasi,  yakni  tujuan  yang  diinginkan  oleh  sekolah. Di  samping  itu, dalam  kegiatan  pengembangan  sumber  daya  manusia,  perlu  adanya koordinasi  yang  cukup  baik  antara  setiap  unit  kerja  yang  ada,  sehingga tujuan yang diinginkan dapat dicapai.[1]

B.           Konsep Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi, Bakat dan Ketahanan dalam Organisasi

1.      Pengembangan  Sumber Daya  Manusia dalam Organisasi

Pengembangan organisasi bertujuan menjembatani perubahan dan pengembangan baik dari sisi internal maupun eksternal. Hal ini dikarenakan produktifitas tergantung pada efektifitas kerja karyawannya.  Artinya, kualitas organisasi ditentukan oleh SDM yang ada dan pengembangan SDM ditentukan oleh perubahan-perubahan nyata yang mengarah pada pertumbuhan organisasi.

Konsep Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM)  dalam  organisasi, hakikatnya merupakan suatu usaha demi peningkatan daya saing terhadap ancaman lingkungan eksternal dan upaya meningkatkan daya inovatif demi menciptkan peluang.  PSDM  dalam organisasi bersifat integral sebagai individu dan sistem serta organisasi sebagai wadah SDM secara  terencana dan berkesinambungan  untuk menigkatkan kompetensi pekerja melalui  program pelatihan, pendidikan,  dan pengembangan.

Konsep  PSDM perlu menyentuh seluruh aspek kehidupan karyawan sebagai  manusia seutuhnya. Organisasi perlu memahami bahwa individu mempunyai keluarga dan kehidupan sosial sehingga tercipta kondisi timbal balik yang menguntungkan.  Artinya untuk  memiliki karyawan  berdaya guna dalam sebuah organisasi  maka  aspek kemanusian fundamental  dalam pengembangan karyawan. PSDM diakui sebagai bagian esensial dari manajemen SDM organisasi. Tujuan dari manajemen SDM yakni tersedianya relasi lebih baik dalam organisasi melalui pengembangan, aplikasi, evaluasi kebijakan, prosedur dan program SDM untuk pengoptimalan kontribusi terhadap tujuan organisasi.

2.      Pengembangan  Sumber Daya  Manusia Organisasi Berbasis Kompetensi

Kompetensi dimaknai sebagai kombinasi keterampilan, karakter personal, dan pengetahuan yang diamati, diukur dan dievaluasi melalui kinerja. Terdapat dua jenis kompetensi, yaitu:

1)        Kompetensi manajerial,  untuk pengelolaan karyawan dan membangun relasi sosial;

2)        Kompetensi teknis, berkaitan dengan kapasitas fungsional pekerjaan yang dilakukan.

Pengembangan SDM berbasis kompetensi  mendukung integrasi perencanaan SDM dengan perencanaan bisnis organisasi. Untuk itu, organisasi dapat menilai kapasitas SDM berdasarkan kompetensi  terhadap kemampuan yang dibutuhkan dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi (Tripathi dan Agrawal, 2014). Pengembangan  SDM yang berprinsip pada visi dan misi organisasi meningkatkan kinerja organisasi. Apabila  PSDM memperhatikan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan, maka  tercipta  daya saing dan  eksistensi organisasi.

PSDM dimulai dari rekrutmen, seleksi, identifikasi kompetensi aspek inisiatif, motivasi berprestasi, kemampuan bekerja dalam tim, pengumpulan informasi kompetensi terkait calon karyawan, penilaian terhadap calon karyawan melalui tes yang sesuai, hingga pengembangan berkelanjutan. Selanjutnya seluruh kegiatan, pendidikan, dan pelatihan perlu dilakukan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki karyawan. Secara umum ada beberapa hal yang perlu diperhatikan  untuk mencapai pengembangan sumber daya manusia optimal  (Jumawan,  2015)  yaitu: 

1)   Seleksi sumber daya manusia  sesuai dengan kebutuhan;

2)   Merancang keselarasan antara kebutuhan organisasi dan kompetensi karyawan;

3)   Menyediakan sarana, prasarana dan teknologi yang sesuai;

4)   Komitmen yang tinggi dari setiap elemen organisasi.

PSDM  berbasis kompetensi  juga diharuskan  memperhatikan tingkat manajemen yang ada, baik dari tingkat eksekutif, manajer, dan karyawan sehingga penerapan  pengembangan  SDM sesuai dengan kebutuhan tingkatan masing-masing. Untuk tingkat eksekutif kompetensi yang dibutuhkan meliputi aspek strategi berpikir dan  perubahan-perubahan pada manajemen oleh pimpinan.  Sementara tingkat manajer memerlukan kompetensi pada aspek perubahan implementasi,  pemahaman interpersonal dan pemberdayaan. Sementara pada tingkat karyawan sangat diperlukan kompetensi seperti fleksibilitas,  updateinformasi, motivasi dan kemampuan belajar, motivasi (berprestasi dan kerja di bawah tekanan waktu), kolaborasi, dan orientasi pelayaanan kepada pelanggan.

 

 

3.      Pengembangan SDM Organisasi Berbasis Bakat

Bakat merupakan ukuran nilai yang menggambarkan keterampilan, kemampuan, kekayaan, kelimpahan, bakat, sikap, dan disposisi bakat adalah kemampuan seseorang untuk menginspirasi dan membangkitkan emosi pada orang lain. Unsur-unsur  penting  bakat meliputi:

1)   Potensi (kekuatan seseorang, pengaruh dan kemampuan untuk mencapai hasil);

2)   Minat yang sesungguhnya (gairah);

3)   Kecerdasan keterampilan (pembelajaran mental dan fisik dan kemampuan kinerja untuk bersaing, menaklukkan dan bertahan hidup);  kecerdasan kebajikan atau keunggulan moral dan integritas.

Lebih lanjut Van Dijk (2008) menyatakan bahwa organisasi yang memiliki kinerja tinggi dalam pengembangan bakat melakukan hal-hal seperti  penciptaan/kaderisasi  bakat, kalibrasi, menumbuhkan dan men koingkatkan bakat, merawat dan membina bakat, mengelola karier, mempertahankan, dan mengembangkan hingga mentransisikan sumber daya manusia organisasi. Dalam pengembangan SDM berbasis bakat, perlu dimulai dari identifikasi individu yang paling cocok dan kebutuhan pengembangan individual yang mengarah pada pengembangan kontribusi orang tersebut untuk pengembangan tim dan organisasi.

4.      Pengembangan SDM Organisasi Berbasis Ketahanan/Adversity Quotient

Istilah  Adversity Quotient  dapat dimaknai sebagai kemampuan seseorang dalam menghadapi perjuangan dan mengatasi kesulitan ataupun masalah menjadi sebuah peluang demi pencapaian lebih besar (Labola, 2017). Stoltz (2000) menambahkan bahwa seseorang dengan AQ tinggi akan mengolah kesulitan dengan kecerdasan yang dimiliki menjadi tantangan yang perlu diselesaikan. Dengan demikian bermanfaat bila kesulitan muncul dan dapat dipergunakan  memprediksi keberhasilan/kesuksesan. Beberapa orang mencoba menghadapi berbagai persoalan, akan tetapi kembali ketika bertemu dengan terjalnya penderitaan (Supardi, 2013). Karena itu, kecerdasan ketahananlah jawaban seseorang mengatasi tantangan dan meraih puncak kesuksesan.

Pengembangan SDM berbasis AQ penting, karena dengan AQ tinggi karyawan mampu melakukan beberapa hal seperti :

1)        Mengendalikan setiap persoalan  yang mempunyai  implikasinya  positif  dan bermanfaat untuk kinerja dan produktivitas;

2)        Bertanggung jawab, yakni memperluas kendali, pemberdayaan dan motivasi dalam mengambil tindakan

3)        Memiliki batasan  terhadap persoalan, merespon masalah sebagai sesuatu yang spesifik dan terbatas

4)        Tidak mudah putus asa, berprinsip bahwa kesulitan hanyalah sementara.[2]

 

C.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan SDM

Proses pengembangan sumber daya manusia merupakan sesuatu yang harus ada dan terjadi di suatu organisasi. Namun demikian dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia ini perlu mempertimbangkan faktor-faktor, baik dari dalam diri organisasi itu sendiri maupun dari dalam organisasi yang bersangkutan[3].

1.      Faktor Internal.

Mencakup keseluruhan kehidupan organisasi yang dapat dikendalikan baik oleh pimpinan maupun oleh anggota organisasi yang bersangkutan, yang terdiri dari :

a.       Misi dan tujuan organisasi, pelaksanaan kegiatan atau program organisasi dalam rangka mencapai tujuan ini memerlukan kemampuan sumber daya manusia yang telah berkembang.

b.      Strategi pencapaian tujuan, diperlukan kemampuan pegawai dalam memperkirakan dan mengantisipasi keadaan di luar yang dapat mempunyai dampak terhadap organisasinya.

c.       Sifat dan jenis kegiatan, strategi dan program pengembangan sumber daya manusia akan berbeda antara organisasi yang kegiatannya rutin dengan organisasi yang kegiatannya memerlukan inovasi dan kreatif.

d.      Jenis teknologi yang digunakan, pengembangan sumber daya manusia diperlukan untuk mempersiapkan tenaga guna mengoperasikan teknologi yang dimiliki oleh organisasi tersebut.

2.      Faktor Eksternal.

Agar organisasi dapat melaksanakan misi dan tujuannya, maka ia harus mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan yang mungkin saja dapat mempengaruhinya, terdiri dari :

a.       Kebijaksanaan pemerintah, seperti misalnya : Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, SK Menteri atau keputusan pejabat lainnya, merupakan arahan yang harus diperhitungkan karena barang tentu akan mempengaruhi program- program pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi yang bersangkutan.

b.      Sosial budaya masyarakat, suatu organisasi apapun didirikan untuk kepentingan masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda.

c.       Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, suatu organisasi harus mampu memilih teknologi yang tepat yang sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia yang dimilikinya.


D.    Proses Pengembangan Sumber Daya Manusia

Mengembangkan sumber daya manusia ada beberapa langkah yang diakukan[4] :

1.    Mulai dengan pekerja

Pengembangan dimulai dengan memahami aspirasi pekerja dan tingkat kecakapan di tempat pekerjaan. Semakin banyak kita mengetahui tentang orang yang bekerja untuk kita, semakin banyak kita mendapat motivasi, meng-coach dan membantu mereka untuk tumbuh.

2.      Mengembangkan rencana

Rencana harus menyangkut dalam hal menambahkan satu atau dua penugasan menantang dan kemudian coaching atau pelatihan keterampilan formal untuk membantu pekerja mencapainya. Ada 3 elemen yang diperlukan untuk mendukung pengembangan yakni :

a.    Pekerja yang termotivasi .

b.    Sumber daya organisasional.

c.    Dukungan manajemen.

3.      Taktik mengembangkan pekerja (bawahan)

Ada 4 taktik yang dapat dipergunakan :

a.        Job redesign (mendesain ulang pekerjaan)

Titik awal untuk rancangan ulang pekerjaan adalah mengadakan invetarisasi secara berhati-hati dari semua tugas yang ada hubungannya dengan pekerjaan. Tugas terdapat pada job description formal atau dalam catatan penilaian kinerja. Apabila telah mempunyai daftar tersebut, perlu dilihat peluang membongkar tingkat bawah.

b.        Delegation (delegasi)

Delegasi adalah pemberian tugas spesifik atau proyek dari satu orang kepada lainnya. Apabila kita mendelegasikan, kita tidak hanya mentransfer pekerja kepada orang lain, tetapi juga akuntabilitas untuk menyelesaikan pekerja sesuai standar yang ditentukan. Delegasi merupakan salah satu keterampilan yang paling penting ditunjukkan oleh manajer yang sukses.

c.         Skill training (pelatihan keterampilan)

Pelatihan keterampilan adalah metode lain dari pengembangan pekerja dengan tujuan untuk menjaga keterampilan pekerja searah dengan kemajuan teknologi dan praktik bisnis dan membantu pekerja menguasai keterampilan yang mereka perlukan, untuk membuat kontribusi dan kemajuan lebih besar dalam perusahaan.

d.        Career development (pengembangan karir)

Pengembangan karir adalah terminologi yang menjelaskan banyak pengalaman pelatihan, penugasan kerja, dan hubungan mentoring. Setiap organisasi atau perusahaan bermaksud mendapatkan orang yang berharga dana mengisi lowongan yang disebabkan adanya pekerja yang memasuki masa pensiun atau keluar dari pekerjaan. Untuk menjaga kontinuitas dan pertumbuhan, organiasasi harus menjalankan pengembangan karir.

 

E.     Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Tujuan pengembangan karyawan adalah memperbaiki efektivitas karyawan dalam mencapai hal kerja yang telah ditetapkan. Perbaikan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pengetahuan. Keterampilan maupun sikap karyawan tentang tugas yang diembannya. Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dengan penyelenggaraan pengembangan karyawan yaitu :

1.      Meningkatkan produktivitas kerja

2.      Meningkatkan efisiensi

3.      Mengurangi kerusakan

4.      Menghindari (mengurangi) kecelakaan

5.      Meningkatkan pelayanan (konsumen)

6.      Memperbaiki dan meningkatkan moral karyawan

7.      Meningkatkan karier

8.      Meningkatkan cara berfikir secara konseptual

9.      Meningkatkan kepemimpinan

10.  Meningkatkan prestasi yang pada akhirnya berdampak pada

11.  Peningkatan balas jasa (gaji).[5]

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Pengembangan  sumber  daya  manusia  adalah  upaya  untuk mengembangkan  kualitas atau  kemampuan  sumber  daya  manusia  melalui proses  perencanaan  pendidikan,  pelatihan  dan  pengelolaan  tenaga  atau pegawai untuk mencapai suatu hasil optimal. Dengan berbagai konsep perkembangan seperti berbasis organisasi, kompetensi, ketahanan, dan bakat.dan ada juga faktor-faktor pengembangan sumber daya manusia baik itu faktor eksternal maupun internal.

Proses pengembangan sumber daya manusia ada beberapa langkah yaitu, mulai dari pekerja, mengembangkan rencana, pekerja yang termotivasi, sumber daya organisasional, pekerja yang termotivasi, dan dukungan manajemen. Hal ini perlu digagas untuk mengembangkan sumber daya manusia yang lebih baik dan berkualitas.

Penyelenggraan pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangat bermanfaat bukan hanya untuk organisasi melainkan juga para karyawan. penyelenggaraan pengembangan sumber daya manusia pada karyawan sebagai investasi organisasi bukan hanya wajar akan tetapi mutlak dilakukan.

B.     Saran

Kami penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan, dan jauh Dari kesempurnaan. Kami penulis akan memperbaiki makalah dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca. Kami menyarankan para pembaca tidak hanya berpedoman pada makalah ini, tetapi juga memahami dari banyak sumber referensi yang terpecaya.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Marnis, Priyono. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Sidoarjo: Penerbit Zifatama Publisher.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Siagian, P Sondang. 1986. Pengembangan Sumber Daya Insani. Jakarta: Penerbit Gunung Agung.

Wibowo. 2010. Manajemen Kinerja. Jakarta: Penerbit Rajawali



[1] Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hal. 5

[2]  Yosran A. Lobala, "Konsep Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi, Bakat, dan Ketahanan dalam Organisasi", Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol 7 No. 1, 2019. 28-35

[3] Sondang P.Siagian, Pengembangan Sumber Daya Manusia Insani, (Jakarta: Penerbit Gunung Agung, 1986 ), hal.20

[4] Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: Penerbit Rajawali, 2010), hal. 436

[5] Priyono Marnis, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Taman Sidoarjo: Zifatama Publisher,2008). Hal.47.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru yang Baik dan Professional dalam Mengajar

Guru yang Baik dan Profesional               Guru adalah orang tua kedua bagi para siswa ketika berada di sekolah. Yang tugasnya tidak h...