KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Puasa dengan
tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi
tugas Bapak Ali Furrofi pada mata kuliah Fiqh. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang bab-bab Puasa bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Harapan
kami dalam pembuatan makalah ini, yaitu agar makalah ini dapat memberikan
wawasan baru kepada pembaca. Kami selaku pembuat makalah ini ingin mengucapkan
terimakasih kepada dosen kami yang telah memberikan tugas makalah ini, serta
kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu
menyelesaikan makalah ini.
Kami
menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah
ini. Serta tak lupa kami haturkan maaf bila terdapat penulisan ataupun
kata-kata yang kurang berkenan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................... ii
DAFTAR
ISI ................................................................................... iii
BAB
I : PENDAHULUAN.............................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan Pembahasan......................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN............................................................... 2
A. Pengertian Puasa.............................................................................. 2
B. Syarat dan Rukun Puasa.................................................................. 2
C. Hal-Hal yang Membatalkan Puasa....................................... 4
D. Sunah-Sunah Puasa.......................................................................... 4
E. Hikmah Puasa....................................................................... 5
BAB III : PENUTUP...................................................................... 6
A. Kesimpulan...................................................................................... 6
B. Saran................................................................................................ 6
DAFTAR
PUSTAKA ...................................................................... 7
LAMPIRAN..................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui
agama islam mempunyai lima rukun islam yang salah satunya ialah puasa, yang
mana termasuk rukun islam yang keempat. Karena puasa itu termasuk rukun islam
jadi, semua umat islam wajib melaksanakan nya namun pada kenyataannya banyak
umat islam yang tidak melaksanakannya, karena apa? Itu semua karena mereka
tidak mengetahui manfaat dan hikmah puasa. Bahkan umat muslim juga masih banyak
yang mengetahui pengertian puasa dan bagaimana menjalankan puasa dengan baik
dan benar.
Banyak orang-orang yang
melaksanakan puasahanya sekedar melaksanakan tanpa mengetahui syarat sahnya
puasa dan hal-hal yang membatalkan puasa. Hasilnya pada saat mereka berpuasa
merekahanya mendapatkan rasa lapar saja. Sangatlah rugi kita jika berpuasa
tetapi tidak mendapatkan pahala.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa pengertian puasa?
2.
Apa syarat dan rukun puasa?
3.
Apa hal-hal yang membatalkan puasa?
4.
Apa sunnah-sunnah puasa?
5.
Apa hikmah dari puasa?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian puasa
2.
Untuk mengetahui syarat dan rukun puasa
3.
Untuk mengetahui hal-hal yang membatalkan puasa
4.
Untuk mengetahui sunnah-sunnah puasa
5.
Untuk mengetahui hikmah puasa?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Puasa
Puasa menurut bahasa Arab adalah menahan diri,
menahan dari segala sesuatu, seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan
berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya.
Menurut
istilah agama Islam yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya
mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, karena perintah Alloh
semata-mata, dengan disertai niat dan syarat-syarat tertentu.
وكلوا والشربوا حتي يتبين لكم الخيط الابيض من الخيط
الاسود من الفجر
B. Syarat dan Rukun Puasa
1. Syarat Puasa
Syarat
Puasa dibedakan menjadi dua, yaitu syarat wajib dan syarat sah.
a.
Syarat Wajib Puasa
Yaitu
syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang melaksanakan puasa. Artinya puasa
tidak dianggap sah kecuali dilakukan oleh orang-orang yang memenuhi
syarat-syarat tersebut.
1) Beragama Islam
2) Baligh atau mukallaf, anak-anak belum
diwajibkan berpuasa, tetapi apabila kuat mengerjakannya, boleh diajak berpuasa
sebagai latian.
3) Kuat, artinya mampu menjalankan puasa.
Dalam hal ini orang sakit dan orang yang sudah tua, maka mereka diperbolehkan
meninggalkan puasa, tetapi wajib membayar fidyah.
b.
Syarat Syah Puasa
Yaitu
syarat tambahan yang harus dimiliki oleh orang yang hendak menjalankan puasa.
1) Islam
2) Tamyiz (berakal), artinya dapat membedakan
antara yang baik dan buruk.
3) Suci dari haid dan nifas. Wanita yang
sedang haid dan nifas tidak sah jika mereka berpuasa, tetapi wajib melakukan
qada pada waktu lain sebanyak bilangan puasa yang ia tinggalkan.[1]
4) Tidak di dalam hari-hari yang dilarang
untuk berpuasa, yaitu di luar bulan Ramadhan.
عن
انس ان النبي صل الله عليه وسلم نهي عن صوم خمسة ايام في السنة يوم الفطر ويوم
النحر وٽلاٽة ايام التشريك
2. Rukun Puasa
a.
Niat pada malamnya, yaitu setiap malam selama bulan
Ramadhan. Adapun puasa sunah, niatnya boleh dilakukan pada pagi harinya, asal
sebelum zawal (matahari condong ke
barat).
b.
Meninggalkan segala yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar shadiq
hingga terbenam matahari.
C. Hal-Hal yang
Membatalkan Puasa
Adapun hal-hal
yang membatalkan puasa ialah:
1.
Memasukkan
sesuatu ke dalam lubang rongga badan dengan sengaja, seperti makan, minum,
merokok, memasukkan benda kedalam telinga atau kedalam hidung hingga melewati
pangkal hidungnya.
2.
Muntah
dengan sengaja. Adapun muntah yang tidak disengaja, maka tidak membatalkan
puasa.
3.
Haid
dan nifas.
4. Bersetubuh atau jima’ pada siang hari atau
pada waktu fajar shadiq telah tampak.
5. Gila walaupun hanya sebentar.
6. Mabuk atau pingsan sepanjang hari.
7. Murtad, yakni keluar dari agama islam.
D. Sunah-sunah Puasa
Diantara sunah-sunah puasa adalah:
a) Makan sahur, meskipun hanya sedikit.
b) Mengakhirkan makan sahur selama belum
terbit fajar (sampai waktu imsak, kira-kira 10 menit sebelum subuh).
c) Menyegerakkan berbuka apabila telah nyata
dan yakin bahwa matahari sudah terbenam.
d) Berdoa sewaktu berbuka puasa.
e) Menjauhi ucapan-ucapan yang tidak senonoh,
misalnya berkata-kata yang keji, seperti mencela, bohong dan sebagainya.[2]
f) Memperbanyak amal kebajikan, bersedekah,
membaca Al-quran dan sebagainya.
g) Memberi makanan untuk berbuka kepada orang
yang puasa.
E. Hikmah Puasa
1. Keseimbangan hidup
2. Melatih untuk disiplin dengan waktu
3. Lebih peduli dengan sesama
4. Menemukan tujuan dalam beribadah
5. Berhati-hati dalam bertindak
6. Ibadah juga dapat digambar melalui
kegiatan mulia
7. Berlatih lebih tabah
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Puasa adalah satu rukun islam, maka dari itu kita untuk melaksanakan puasa deangan ikhlas tanpa paksaan dan mengharap imbalan dari orang lain. Jika kita berpuasa dengan niat agar mendapati mbalan atau pujian dari orang lain, maka puasa kita tiadak ada artinya. Maksudnya ialah kita hanya mendapat rasa lapar dan haus dan tidak mendapat pahala dari apa yang telah kita kerjakan. Puasa itu hukumnya wajib bagi seluruh umat islam.
B.
Saran
Sebagai
seorang muslim yang taat kepada ajaran Allah, sebaiknya kita mengetahui dan
memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan puasa agar kita tidak keliru
ketika menjalankan puasa nantinya. Ketika menjalankan ibadah puasa, sebagainya
selalu berserah diri Kepada Allah dan selalu berdo’a kepada-Nya. Karena tantangan
dan ketika berpuasa tidaklah mudah bila dirasakan. Serta selalu menghin dari
hal-hal yang dapat membatalkan puasa kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://uangteman.com/blog/blog/7-hikmah-puasa-yang-perlu-anda-ketahui/
Rasjid, Sulaiman. 2010. Fiqh Islam. Bandung. Sinar Baru
Algensindo
Rifa’I, Moh. 2014. Fiqih Islam Lengkap.
Semarang. PT. Karya Toha Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar