Selasa, 22 September 2020

Pendidikan Islam Di Perguruan Tinggi Islam

 



DAFTAR ISI

 

 

 

DAFTAR ISI                                                                                                    

BAB I                                                                                                                

PENDAHULUAN...................................................................................  2

A.    Latar Belakang Masalah........................................................................... 2

B.     Rumusan Masalah.................................................................................... 2

C.     Tujuan Masalah........................................................................................ 3

BAB II                                                                                                               

PEMBAHASAN....................................................................................... 4

A.    Pendidikan Islam di Indonesia di Perguruan Tinggi Islam...................... 4

B.     Konsep Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Islam..............................7

C.     Tujuan Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Islam..............................11

D.    Kurikulum Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Islam........................12

BAB III                                                                                                             

PENUTUP..............................................................................................   14

A.    Kesimpulan.......................................................................................        14

B.     Saran.................................................................................................        15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................   16

LAMPIRAN.............................................................................................17

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar belakang Masalah

Pendidikan adalah investasi sumberdaya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai setrategi bagi kelangsungan peradapan manusia di dunia. Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatkan variable pendidikan sebagai suatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu juga indonesia menenpatkan endidikan sebagai suatu yang penting dan utama. Hal ini dapat silihat dari sisipembukaan bangsa indonesia adalah mencerdaskan ehidupan bngsa.

Lembaga pendidikan meruakan hal yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan roses pendidikan karena lembaga berfungsi sebagai mediator dalam mengatur jalannya pendidikan. Pada zaman sekarang ini tampaknya tidaklah disebut pendidikan. Lembaga pendidikan sangat mutlak keberadaannya bagi kelancaran proses pendidikan. Apalagi lembaga pendidikan itu dikaitkan dengan konsep islam.

Karena lembaga pendidikan islam merupakan suatu wadah dimana pendidikan dalam ruang lingkup keislaman melaksanakan tugasnya demi tercapai tujuannya, Maka dengan demikian perlu adanya lembaga pendidikan seperti di perguruan tinggi yang harus dijadikan tempat mengabdi.

B. Rumusan Masalah 

1.    Bagaimana Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Islam?

2.    Bagaimana konsep Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Islam? 

3.    Bagaiman tujuan Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Islam? 

4.    Bagaiman kurikulum Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Islam ?

C. Tujuan Masalah

1.      Mengetahui bagaima Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Islam.

2.      Mengetahui bagaimana konsep Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Islam.

3.      Mengetahui bagaiman tujuan Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Islam.

4.      Mengetahui bagaimana kurikulum Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Islam.

 

 

BAB II PEMBAHASAN

 

A. Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Islam

1. Perguruan Tinggi sebagai Lembaga Pendidikan Islam

Sebenarnya ide pendirian perguruan tinggi islam sudah muncul sebelum indonesia merdeka. Namun diantara sekian banyak ide untuk mendirikan pergurua tinggi  islam pada masa penjajahan bisa dikatskan gagal kaena perguruan tingi yang didirikan tidak bertahan lama, kecuali sekolah tinggi yang dibentuk oleh mayumi, Setelah indonesia merdeka, lahirlah erguruan tinggi agama islam (PTAIN) yang kemudian berkembang menjadi insttu agama islam negri (IAIN). Yang dimaksud dengan PTAIN adalah agama (baca: Kementriam Agama secara teknis akademis, pembinaan perguruan tingg islam dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional drgamhkan secara fungsional dilakukan oleh Kementrian Agama saat ini PTAIN terdiri atas 3 jenis yakni Institut Agama Islam Negri (IAIN), Sekolah tingi Agama Islam Negeri (STIN) dan Universitas islamNegeri (UIN). 1

Menyikapi globalisasi dengan tuntutan yang semakin berkembang serta cita-cita untuk mengintegrasikan ilmu yang tergolong prennial lnowledge dan ilmu yang tergolong ecquired knowledge maka muncullah ide untuk mengembangkan lagi iain menjadi unversitas. Ide ini akhirnya melahirkan Universitas Islam Negeri (UIN).

                                                          

1 Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, ( Yogyakarta: Penerbit LKiS Printing Cemerlang,

2009). hlm. 121

2. Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Islam Negeri

Pendirian lembaga pendidikan tinggi islam sudah dirintis sejsk zaman prmerintahan Hindia Belanda, dimana Dr. Satiman Werjosandjoyo ernah mengemukakan pentingnya lembaga pendidikan tinggi islam untuk mengangat harga diri kaum Muslim Di Hindia Belanda yang terjajah itu.

Gagasan tersebut akhirnya terwujud pada tanggal 8 Jul 1945 ketika Sekolah Tinggi Islam (STI) berdiri Jakarta dibawah pimpinan Prof. Aabdul Kahar Muzakkir, sehingga realisasi kerja yayasan Badan Pengurus Sekolah Tinggi islam yang dipimpin oleh Drs. Mohammad Hatta sebaga ketua dan M. Natsi sebagai sekretaris. Setelah masa revolusi kemerdekaan, STI ikut pemerintah pusat republik indinesia hijrah ke Yogyakarta dan pada tanggal 10 April 1946 dapat dibuka kembali di kota itu.

Dalam sidang Panitia Perbaikan Sti tang dibentuk pada bulan November 1947 memutuskan pendirian Universitas Islam Indonesia (UII) oada 10 Mret 1948 dengan empat fakultas Agama, Hukum, Ekonomi, dan Pendidikan.

Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia secara intrnasional pemerintah mendirikan Pergurua Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN), yang diambil dari Fakultas Agama UII (Yogyakarta) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1950. Menetapkan PTAIN sebagai perguran tinggi negri diresmikan pada tanggal 26 September

1951dengan jurudan Da’wah (kelak menjadu ushuludin), Qada (kelak menjadi syari’ah) dan Pendidikan (kelak menjadi Tarbiyah). Sementara di Jakarta berdiri Akademi Dinas Ilmu (ADIA), pada tangga 14 Agustus 1950 bergadasarkan Penetapan Mebtr Agama Nomor 1 Tahun 1950 Dengan dikeluarkannya Peraaturan Presiden Nomor 11 Tahun 1960 tentang pembentukan Institut Agama Islam Negeri (IAIN), maka

PTAIN Yogyakrta dan ADIA Jakarta menjadi IAIN “Al-Jami’ah al-

Islamiah al-hukumiyah”dengan pusat di Yogyakarta. IAIN in diresmikan tanggal 24 Agustus 1960 di Yogyakarta leh Mentri Agama

K. H. Wahib Wahab. Sejaktanggal 1 Juli 1965 nama IAIN Al Jami’ah ganti nama menjadi IAIN Sunan Kalijaga.

Dalam perkembangannya selanjutnya, berdirilah cabang-cabang IAIN yang terpisahdari pusat. Hal ini didukung oleh apaersturan Presiden Nomor 27 Tahun 1963. Hingga akhir abad ke-20, telah ada 14 IAIN, dimana pendirian IAIN terakhir di Sumatera Utara pada tahub 1973 oleh Mentri Agana waktu itu, Prof. Dr. H. A. Mukt Ali.9 seperti telah diketahui, dalam perkembangannya telah berdii cabang IAIN untuk memberikan pelayanan pendidikan tinggi yang lebih luas terhadap masysrakat. Untuk mengatasi masalah manajerial IAIN, dilakukan rasionalisasi organasi.

Dengan berembangnya fakultas dan jurusan pada IAIN diluar studi keislaman, status”‘institut” pun harus berubah menjadi “Unuversitas”, sehingga menjadi “Universitas Islam Negeri”. IAIN Syarif Hdayatullah Jakarta merupakan IAIN Ppertama yang berubah mejadi UIN Syarif Hidayatullah. Dan dalam perkembangan selanjutnya IAIN Alauddin juga berubah menadi UIN Alauddin.

 

 

 

 

 

B. Konsep Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Islam

Dilihat dari perpesktif perkembangan nasional dan global maka konsep paradigma baru bagi Perguruan Tinggi di Indonesia merupakanb sebuah keharusan termasuk di dalamnya adalah Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI). Sebagaimana dikemukakan dalam visi Dalam Dunia yang merubah sangat cepat, terdapat kebutuhan mendesak bagi adanya visi dan Paradigma Baru Perguruan Tinggi[1]. Dengan reformasi dan perubahan Perguruan Tinggi dapat melayani kebutuhan yang lebih beragam bagi lebih banyak orang dengan pelayanan pendidikan, metodem dan penyampaian pendidikan berdasarkan jenis dan bentuk -bentuk baru hubungan dengan masyarakat lebih luas.

Pradigma baru Perguruan Tinggi yang sekarang ini di Indonesia menjadi kerangka dan landasan pengembangan Perguruan Tinggi merupakan hasil dari pembahasan dan perumusan yang telah dilakukan sejak waktu yang lama baik pada tingkat nasional maupun internasional. Sekali lagi Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) sebagai bagaian integral dari sistem pendidikan nasional juga tidak bisa melepaskan diri dari perumusan-perumusan yang berkembang dari waktu ke waktu itu. Kajian ulang terhadap kinerja Perguruan Tinggi secara komprehensif, yang menghasilkan pemikiran dan konsep baru tentang pengembangan Perguruan Tinggi.

Menurut Sukadji Ranuwihardjo ada beberapa konsep program yang harus dirumuskan kembali yakni, pertama, peningkatan kualitas di perguruan tinggi, produktivitas, peningkatan relevnsi, perluasan kesempatan memperoleh pendidikan. Berdasarkan konsep ini sebagaian besar dilanjutkan dengan perumusan "Paradigma Baru" perguruan tinggi sebagaimana terdapat dalam rencana jangka panjang.

Rencana jangka panjang ini sejak semula memang disebut sebagai paradigma baru Perguruan Timggi. Paradigma baru ini pada dasarnya beertujuan untuk merumuskan kembali peran negara dan Perguruan Tinggi, sehingga lebih memungkinkan bagi Perguruan peran negara dan Perguruan Tinggi, sehingga lebih memungkinkan bagi Perguruan Tinggi untuk berkembang lebih baik. Paradigma baru itu juga dimaksudkan untuk memberi panduan bagi pengembangan mekanisme baru guna memperkuat Perguruan Tinggi, seperti perencanaan atas dasar prinsip desentralisasi, evaluasi berkelanjutan terhadap kualitasm, dan lain-lain. Perencanaan negara mengalami perubahan yang sangat signifikan dengan pengurangan peranan pemerintah. Pemerintah secara konseptual dan praktikal tidak lagi merupakan lembaga sentral yang menetapkan segala ketentuan secara rinci atau mengontrol secara terpusat seluruh gerak dan dinamakan Perguruan Tinggi, seperti perencanaan atas dasar prinsip desentralisasi, evaluasi berkelanjutan terhadap kualitas, dan lain-lain. Peranan negara mengalami perubahan yang sangat signifikan dengan pengurangan peranan pemerintah. Pemerinmtah secara konseptual dan praktikal tidak lagi merupakan lembaga sentral yang menetapkan segala ketentuan secara rinci atau mengontrol secara terpusat seluruh gerak dan dinamika Perguruan Tinggi. Pemerintah dalam paradigma baru itu hanyalah memberikan kerangka dasar, memberikan insentif agar sumber daya manusia dan keuangan dapat dialokasikan kepada prioritas-prioritas terpenting pada Perguruan Tinggi, dan mendorong setiap Perguruan Tinggi meninkatkan standar kualitasnya.

Pendidikan Agama Islam itu merupakan konsep pendidikan yang menjadikan makna dan tujuan pendidikan lebih tinggi sehingga mengarahkan manusia atau pelajar kepada visi dan misi yang ideal dan menjauhkan manusia dari penyimpangan dan ketergelinciran pada agama Islam di kehidupan baik individu maupun masyarakat, di dunia maupun di akhirat. Yang intinya menuju kehidupan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Ada 2 konsep pendidikan Agama Islam

1.  Konsep pendidikan Islam tentang aktualisasi diri

Konsep pendidikan Islam sesuai dengan kondisi manusia untuk memenuhi tujuan aktualisasi diri. Seperti membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, berlomba-lomba dalam kebaikan, dan menjadikan pengahmbaan serta ketaatan manusia kepada-Nya sebagai tujuan tertinggi dan menjadi tolak ukur aktualisasi diri dalam Islam.

2.  Konsep Pendidikan Islam tentang Perkembangan

Aspek perkembangan untuk mewujudkan aspek ideal yaitu penghambaan dan ketaatan kepada Allah sehingga meningkatkan konsep pendidikan Islam tentang perkembangan seperti perkembangan pada material, spiritual, intellectual, dan perilaku sosial. Dan mengembangkan hal tersebut ke perwujudan yang lebih tinggi.

a.   Konsep pendidikan Islam tentang perkembangan jasmani

Sudah dijelaskan pada zaman Rasulullah bahwa untuk meningkatkan kekuatan fisik jasmani dapat dilakukan dengan berolahraga seperti berenang memanah, dan berkuda. Dan hal tersebut diarahkan kepada kekuatan pada segala perkara yang diridhai Allah, dan menjauhkan kekuatan fisik dari segala perkara yang dibenci Allah.

b.  Konsep pendidikan Islam tentang perkembangan akal

Dalam pandangan Islam, akal merupakan potensi manusia yang sangat penting. Itulah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Allah yang lainnya. Itu pula yang mendasari pemahaman dan kesempurnaan akal dalam rukun iman. Lebih jauh lagi Al-Quran menganjurkan penggunaan akal dalam merenungi tanda-tanda kebesaran  Allah yang ada pada diri manusia atau yang ada pada alam semesta. Al-Quran mengarahkan akal manusia untuk merenungi penciptaan manusia melalui analogi  tentang hari berbangkit di akhirat kelak serta kepastian balasan Allah sesuai amal perbuatan manusia. Melalui Al-Quran pula manusia dianjurkan untuk mentafakuri penciptaan langit dan bumi serta mengambil hikmah dari penciptaan umat-umat terdahulu. Bagi manusia yang mengingkari anjuran untuk merenungi dan memahami ayat-ayat AlQuran, Allah telah memberi predikat sebagai manusia yang tuli, bisu, dan buta karena mereka tidak memikirkan apa yang dilihat dan didengarnya. Atau walaupun mereka memikirkannya, mereka menolak untuk mengakui kebenaran yang mereka temukan.

c.   Konsep pendidikan Islam tentang perkembangan sosial

Manusia adalah makhluk sosial, dan setiap manusia pasti memiliki jiwa untuk berkehidupan bermasyarakat atau bersosial. Hal tersebut dilakukan pasti untuk membentuk persatuan dan terciptanya kehidupan bermasyarakat yang harmonis sesuai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu makhluk sosial perlu berkembang, berarti manusia itu adalah makhluk yang memiliki kebudayaan. Setiap manusia pasti akan menyalurkan kebudayaan tersebut kepada generasi-generasi keturunannya agar generasi tersebut dapat menggantikan dia di kemudian hari sehingga generasinya tidak jadi generasi yang apatis dan tetap menjadi generasi yang mampu mengembangkan warisan kebudayaannya dan juga mampu mengembangkan fitrahnya sehingga ia mampu mengubah keadaannya dari yang biasa menjadi luar biasa dan dari ketertinggalan menuju kepada kemajuan.

 

 

C. Tujuan Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Islam

Pendidikan Agama Islam itu merupakan konsep pendidikan yang menjadikan makna dan tujuan pendidikan lebih tinggi sehingga mengarahkan manusia atau pelajar kepada visi dan misi yang ideal dan menjauhkan manusia dari penyimpangan dan ketergelinciran pada agama Islam di kehidupan baik individu maupun masyarakat, di dunia maupun di akhirat. Yang intinya menuju kehidupan kebahagiaan di dunia maupun di akhiratTujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam[2]. 

Adapun tujuannya yaitu: 

1.      Meningkatkan kualitas akhlak pada mahasiswa untuk mencapai suatu akhlak yang sempurna.

2.      Menciptakan para mahasiswa sebagai hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat

3.      Untuk membangun kehidupan dunia di kampus maupun di masyarakat yang makmur, demokratis, adil, damai, taat hukum, dinamis, dan harmonis

4.      Menjadikan     mahasiswa       berpengetahuan           Islam   dan      dapat merealisasikan.

5.      Meningkatkan kualitas Institut melalui kontribusi mahasiswa yang baik.


D. Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Islam

Subtansi pendidikan pada dasarnya adalah refleksi atau problemproblem aktual yang dihadapi dalam kehidupan nyata dimasyarakat. Proses pendidikan atau pengalaman belajar mahasiswa terbentuk kegiatankegiatan belajar yang mengutamakan kerjasama, berbagai pihak dalam mengapresiasi kepekaan terhadap persoalan kekinian. Kemudian dalam proses pengalaman belajar mahasiswa adalah dengan cara memerankan ilmu-ilmu dan teknologi, serta belajar secara kooperatif dan kloboratif berupaya mencari pemecahan terhadap problem yang dihadapi menuju pembentukan masyarakat yang lebih baik.[3]

Ada beberapa kategori yang berpengaruh terhadap kurikulum, yaitu: individu-individu yang terlibat dalam komunitas sebuah lembaga pendidikan; kepentingan-kepentingan kelompok yang diorganisasikan secara khusus; kepentingan-kepentingan komersial; para penggagas informasi dan ide-ide baru; perubahan kondisi ekonomi dan masyarakat; organisasi-organisasi profesi dan masyarakat terpelajar; serta evaluasi dan akreditasi eksternal.

Salah satu sasaran utama dalam perubahan kurikulum tersebut adalah materi pendidikan agama, khususnya pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di  Perguruan Tinggi Islam.

Pembenahan kurikulum pada pendidikan tinggi senantiasa dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan masyarakat, dan isi pendidikan yang terus menerus berkembang dan meningkat. Pembenahan kurikulum dilakukan pemerintah dengan beberapa kali sampai yang terakhir KBK yang dilaksanakan secara serentak di semua lembaga pendidikan tahun 2004 ini.

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Islam sudah dirintis sejsk zaman pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1945. Sekolah Tinggi Islam di Jakarta menjadi perguruan Islam pertama di Indonesia, kemudian berkembang sampai sekarang dengan kemajuan yang pesat, sehingga tercipta juga berbagai strata Perguruan Tinggi Islam, seperti STAIN, IAIN, dan UIN. 

Pendidikan Agama Islam itu merupakan konsep pendidikan yang menjadikan makna dan tujuan pendidikan lebih tinggi sehingga mengarahkan manusia atau pelajar kepada visi dan misi yang ideal dan menjauhkan manusia dari penyimpangan dan ketergelinciran pada agama Islam di kehidupan baik individu maupun masyarakat, di dunia maupun di akhirat. Yang intinya menuju kehidupan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, berupa aktualisasi diri dan perkembangan lainnya.

Pendidikan Agama Islam itu merupakan konsep pendidikan yang menjadikan makna dan tujuan pendidikan lebih tinggi sehingga mengarahkan manusia atau pelajar kepada visi dan misi yang ideal dan menjauhkan manusia dari penyimpangan dan ketergelinciran pada agama Islam di kehidupan baik individu maupun masyarakat, dunia maupun akhirat.

 

B. Saran

Kami penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan, dan jauh Dari kesempurnaan. Kami penulis akan memperbaiki makalah dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca. Kami menyarankan para pembaca tidak hanya berpedoman pada makalah ini, tetapi juga memahami dari banyak sumber referensi yang terpecaya.



DAFTAR PUSTAKA

 

Hidayat, Rahmat. 2016. Ilmu Pendidikan Islam Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia. Medan: Penerbit LIPPI.

Irawan, Dinamika Kurikulum PAI di Perguruan Tinggi, Jurnal Agama Pendidikan, dan Sosial Budaya. Vol 12, No. 2. 2018. Tangerang: Penerbit Universitas Islam Syekh Yusuf.

Roqib, Moh. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Penerbit LKiS Printing Cemerlang.

Rusmin B, Muhammad. 2017. Konsep dan Tujuan Pendidikan Islam, Jurnal Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Vol VI, No. 1. 2017. Makasar: Penerbit Universitas Alaudin.



[1] Muhammad Rusmin B, Konsep dan Tujuan Pendidikan Islam, Jurnal Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Vol VI, No. 1. 2017. Makasar: Penerbit Universitas Alaudin.hlm. 72

[2] Rahmat Hidayat, Ilmu Pendidikan Islam, Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia,

( Medan: Penerbit LIPPI, 2016). hlm. 40

[3] Irawan, Dinamika Kurikulum PAI di Perguruan Tinggi, Jurnal Agama Pendidikan, dan

Sosial Budaya. Vol 12, No. 2. 2018. Tangerang: Penerbit Universitas Islam Syekh Yusuf. hlm. 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru yang Baik dan Professional dalam Mengajar

Guru yang Baik dan Profesional               Guru adalah orang tua kedua bagi para siswa ketika berada di sekolah. Yang tugasnya tidak h...