BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maf’ul
Bih merupakan salah satu kalimat isim yang di mansub yaitu di fathahkan huruf akhirnya
Maf’ul Bih (objek penderita) adalah kalimat isim yang akan di bahas dalam makalah
ini. Dengan alasan terkadang kita sulit menentukan Maf’ul Bih dalam suatu jumlah
mufidah terutama dalam ayat-ayat Al-Quran, Hadist, dan Kitab-kitab Kuning tentunya.
Maka
dari itu makalah ini kami susun untuk sedikit membantu dalam memahami tentang Maf’ul
Bih.Insyaallah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Maf’ul Bih?
2. Pembagian tentang Maf’ul Bih?
3. Pembagian Maf’ul Bih berdasarkan tanda nashabnya?
4. Contoh-contoh Maf’ul Bih dalam salah satu ayat
Al-Quran?
C. Tujuan
1. Tujuan dari makalah ini agar si pembaca dapat
memahami tentang Maf’ul Bih secara terperinci seperti rumusan masalah yang
terpapar di atas.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Maf’ul
Bih ( المفعول به)
A.
Pengertianالمفعول
به
المفعول
به هو الاسم المنصوب الذئ يقع به الفعل نحوقولك ضربت زيدا وركبت الفرس. Maf’ul Bih ialah isim mansub yang menjadi objek
(sasaran) dari perbuatan (fa’il), seperti ucapanmu
ضربت
زيدا (saya
telah memukul zaid)
ركبت
الفرس (saya
telah menungga kuda)
Maf’ul Bih adalah obyek penderita yang dikenai suatu perbuatan. Jika Fi’ilnya
memukul maka Maf’ul Bih nya yang dipukul. Jika Fi’ilnya menolong
maka Maf’ul Bih nya yang ditolong.
Maf’ul
Bih menurut para ahli nahwu disebutkan pada apa-apa yang terkumpul padanya 3
perkara :
1.
Harus isim, oleh karena itu Maf’ul Bih bukanlah
fi’il atau huruf.
2.
Harus mansub, oleh karena itu Maf’ul Bih bukan lah
isim marfu’ ataupun isim majrur.
3.
Sebagai sasaran (objek) dari perbuatan fa’il
(subjek).
B.
Pembagian Maf’ul Bih
Maf’ul Bih terbagi kepada 2 bagian :
1.
Maf’ul Bih isim dhohir, yaitu Maf’ul Bih yang terdiri dari isim dhohir
2.
Maf’ul Bih isim dlomir, yaitu Maf’ul Bih yang
terdiri dari isim dlomir
Sedangkan Maf’ul Bih yang terdiri dari isim dlomir, berjumlahnya
sebanyak 24 dan isim dlomir itu terdapat 2 jenis yaitu: dlamir
yang muttashil dan dlamir yang munfashil,
1. Isim dlamir
yang muttashil itu ada 12 yaitu:
ضربهن,ضربهم,ضربهما,ضربها,ضربه,ضربكن,ضربكم,ضربكما,ضربك,ضربك,ضربنا,ضربني
2.Isim dlamir yang munfashil
juga terdapat 12 yaitu:
اياهن,اياهم,اياهما,اياها,اياه,اياكن,اياكم,اياكما,اياك, اياك,ايانا,اياي.
Dan contoh-contoh
yang di atas itu adalah Maf’ul Bih yang terdiri dari isim dlamir yang muttashil
dan isim dlamir yang munfashil jika di gabungkan semua nya berjumlah 24 seperti
yang telah di jelaskan di atas.
C. Contoh - contoh Maf’ul Bih dalam
salah satu ayat Al – Qur’an
1. |
اَلْهكُمُ التَّكَاثُرُ |
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, |
الْهَـ (melalaikan : fi’il (predikat)) كُمُ (kepadamu : maf’ul bih (objek) التَكَاثُرُ (bermegah-megahan : fa’il (subjek) Jenis
maf’ul bih pada ayat ini dibuat dari isim dhomir yaitu lafadz كُمْ (kamu) |
2. |
حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرُ |
Sampai kamu masuk kedalam kubur |
زُر (
masuk fi’il : predikat ) تُمُ (kamu
: fa’il : subjek) الْمَقَابِرَ (kubur : maf’ul bih : objek) |
3. |
كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ |
Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat
perbuatan kamu itu), |
تَعْلَمُوْنَ (mengetahui : fi’il) و(kamu (dhomir mustatir pada kalimat تَعْلَمُوْنَ) : fa’il) |
4. |
ثُمَّ كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ |
Kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui. |
تعْلَمُوْنَ (mengetahui : fi’il) و (kamu (dhomir
mustatir pada kalimat تَعْلَمُوْنَ) : fa’il) |
5. |
كَلاَّ لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ
الْيَقِيْنِ |
Sekali-kali tidak! Kelak kamu mengetahui dengan
pasti, |
تَعْلَمُوْنَ (mengetahui : fi’il) تَ (dhomir mustatir : fa’il) عِلْمَ الْيَقِيْنِ (dengan pasti : maf’ul bih) |
6. |
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَ |
Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka
jahim, |
لتَرَوُنَّ (melihat: fi’il) تَ (kamu (dhomir mustatir) : fa’il ) الْجَحِيْمَ (neraka jahim :
maf’ul bih. |
7. |
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ
الْيَقِيْنِ |
Kemudian kamu benar-benar akan melihatnya
dengan mata kepala sendiri, |
تَ (kamu (dhomir mustatir) : fa’il) لترَوُنَّ (melihat: fi’il) هَا (melihat-nya : maf’ul bih (menunjukkan
kepada الْجَحِيْمَ (neraka jahim) عَيْنَ الْيَقِيْنِ (hal) |
8. |
ثُمَّ لَتُسْئَلُنَّ يَوْمَئِذٍ
عَنِ النَّعِيْمِ |
Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu
tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu). |
لَتُسْئَلُنَّ ( akan ditanya : fi’il) يَوْمَئِذٍ (pada hari itu : maf’ul fih) |
Contoh dalam ayat lain (Qs.
An-Nasr : 2) |
|||
وَرَاَيْتَ
النَاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللهِ اَفْوَاجًا |
Dan
Engkau melihat Manusia masuk islam dengan berbondong bondong |
رَاَيْ (melihat) : fiil تَ (engkau) : fail (subjek) النَاسَ (manusia : maf’ul bih (objek)) maf’ul bih nya dzohir. |
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Maf’ul
Bih adalah Isim Manshub yang terletak pada fi’ildan fa’il, dan hukum I’robnya
adalah Nashob. Dan Maf’ul Bih adalah Isim
yang menunjukkan kepada obyek/penderita.
Contoh :
كَتَبَ
الْوَلَدُ الدَّرْس ; Anak itu telah menulis pelajaran
Maf’ul Bih adalah obyek
penderita yang dikenai suatu perbuatan. Jika Fi’ilnya memukul maka Maf’ul
Bih nya yang dipukul. Jika Fi’ilnya menolong maka Maf’ul Bih
nya yang ditolong.
Maf’ul
Bih terbgi menjadi dua bagian :
1.Maf’ul
Bih Zhahir ( bukan kata ganti)
2.Maf’ul
Bih Dhamir (kata ganti)
Maf’ul Bih dapat bertukar posisi,
terkadang Maf’ul Bih mendahului fi’il dan fa’il atau setelahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto Ahmad, 2014.Pintar Ilmu Nahwu. Surabaya. Al-Miftah
Zakaria Aceng, 2004. Ilmu Nahwu Praktis Sistem Belajar 40 Jam.
Garut: Ibn Azka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar