Sabtu, 17 Oktober 2020

Materi Shorof - Fi'il Muta'adi dan Lazim

 

FI’IL MUTA’ADI DAN LAZIM

Fi’il Muta’adi adalah kata kerja yang membutuhkan subjek (pelaku) dan objek (yang dikenai pekerjaan). Dikarenakan tidak berhasilnya faidah (secara sempurna) jika  tanpa menyebutkan maf’ul bih

Contoh: zaid makan roti اكل زيد الخبز

Pada contoh ini, jika tidak menyebutkan maf’ul bih, maka faidahnya tidak berhasil sempurna, karena diucapkan اكل زيد (zaid makan),  Sedangkan orang yang mendengar kelanjutan ucapan tersebut,sambil bertanya apa yang dimakan zaid, baru setelah dijawab (roti)  الخبز faidah berhasil secara sempurna.

 Fi’il lazim adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek (yang dikenai pekerjaan). Dikarenakan sudah berhasilnya faidah dengan tanpa menyebutkan maf’ul.

Contoh: مرض زيد

 قام  زيد           

Dua contoh ini dengan hanya menyebutkan fiil dan fail faidahnya sudah sempurna, tanpa disertai maful bih.

Cara mengetahui fiil lazim dan mutaadi

1.      yaitu apabila suatu lafadz menunjukkan arti yang dilakukan seluruh anggota badan maka hukumnya lazim. Contoh:

قام   

berdiri

ذهب

pergi         

د خل

masuk

2.      yaitu setiap kalimat yang menunjukan arti yang dilakukan satu anggota, atau dilakukan hati atau panca indera maka hukumnya mutaadi.

    ضرب

memukul

راي

  melihat                  

علم     

mengetahu

           

Cara merubah fi’il tsulasi mujarod yang Lazim menjadi fi’il Mutaadi :


  1.  Dengan menambah hamzah ( ء ) dipermulaannya yakni wazan افعل dan hamzah kini selain disebut hamzah qoto’ juga disebut hamzah naql sebab hamzah tersebut memindah fi’il dari keadaan lazim menjadi muta’adi

                Maka fi’il yang kemasukan hamzah naql ini akan berubah dengan ketentuan sebagai berikut

a.       Apabila berupa fi’il lazim maka menjadi muta’adi maful satu, yang maful itu alasannya adalah fail sebelum fiil berubah menjadi mutaadi, contoh : جلس زيد  menjadi اخلست زيدا (saya mendudukan zaid)

b.      Apabiba berupa fiil mutaadi maful satu, maka setelah ditambah hamzah akan menjadi mutaadi maful dua. Contoh لبس زيد الشوب (zaid memakai pakain), jika fiilnya ditambah hamzah untuk menjadikan mutaadi maka menjadi البست زيدا الشوب (aku memakai pakain pada zaid).

c.       Apabila berupa fiil mutaadi maful dua maka setelah ditambah hamzah akan menjadi mutaadi maful tiga. Contoh : علمت الصدق نافعا (aku mengerti kejujuran bermanfaat), dalam contoh ini jika fiilnya ditambah hamzah guna merubah menjadi mutaadi maka fiilnya menjadi mutaadi maful tiga setelah sebelumnya berupa mutaadi maful dua yakni الصدق نافعا اغامني الله (allah telah memberi pengertian aku bahwa kejujuran itu bermanfaat) 

  1.  Dengan mentadlif (mestasdyid) ain fiilnya.

Dalam arti lughotnya adalah mutlak pengulangan, sedang dalam arti urutnya adalah mengulangi lam fiil beserta ain fiilnya, dan yang dikehendaki disini adalah yang pertama yakni mentyasydid ain fii

Contoh : فرح زيد  (zaid gembira)¸menjadi فرحت زيد (aku menggembirakan zaid)

 

  1.  Dengan huruf jer

Adapun definisi takdiyyah dengan huruf jer itu ada dua yaitu :

1.      Menjadikan fail sebagai mafulnya ini khusus dengan huruf ba’.

Contoh : مر زيدن  (zaid berjalan) menjadi مررت بزيد ( aku berjalan bertemu zaid).

2.      Menyambung fiil pada isim yang dita’luqi (dihubungi maknanya) dengan lantaran huruf jer, ini mutlak baik huruf ba’ atau yang lainnya.

Contoh : ذهب زيد menjadi ذهب زيد الى المسجد


DAFTAR PUSTAKA


Al Razi AH,A. Syanwani Midkhol. 2009. Al-Maqoshid ash-Shorofiyyah. Jombang: DARUL HIKMAH

 Anwar, K.H Moch. 2003. Ilmu Sharaf. Sinar baru algensindo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru yang Baik dan Professional dalam Mengajar

Guru yang Baik dan Profesional               Guru adalah orang tua kedua bagi para siswa ketika berada di sekolah. Yang tugasnya tidak h...