DAFTAR
ISI
Kata Pengantar…………………………………………………….…….….3
Daftar Isi
…………………………………..……………….........…………2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………..………………………………4
B. Rumusan Masalah …………………..…………………………………….4
C. Tujuan …………………………………..…………………………………4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
………………………...………………………………………5
B. Pembagian Wazan Fi’il Tsulatsi
Maziid…………………………….……..5
C. Latihan Soal………………………………………………………………..8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………….……10
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT.
Karena atas rahmat-NYA saya dapat menyeselaian tugas makalah shorof 1, yang diberikan oleh bapak M. Munawar
M.Pd.I selaku dosen pengampu. Pembuatan makalah bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah shorof 1 dengan judul makalah “ Wazan Fi’il Mazid”
Adapun
sumber dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari buku - buka maupun jurnal
yang membahas tentang shorof 1, kami sebagai penyusun makalah ini, sangat
berterima kasih kepada penyedia sumber walau tidak dapat bertemu langsung dan
kepada orang tua kami langsung yang selalu mendukung dan mendoakan kami sehingga diberilah kemudahan oleh Allah SWT dalam proses
pengerjaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa setiap manusia
memiliki keterbatasan masing-masing, termasuk kami mungkin dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan-kekurangan, oleh karena itu kami mohon maaf yang
sebesar- besarnya. Kami berharap ada kritik dan saran dari pembaca sekalian
agar menjadikan motivasi bagi kami untuk lebih baik lagi kedepanya dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mengingat
begitu urgen kedudukan shorof, dan begitu peliknya pembahasan tentangnya dan
menentukan literature- literature berbahasa Arab adalah tidak kami sia- siakan
untuk membahasnya secara sekomunikatif mungkin, karena tidaklah berlebihan para
ahli bahasa Arab berpepatah “Shorof adalah ibu( induk) ilmu pengetahuan dan
Nahwu adalah bapaknya.
Secara
istilah shorof adalah ilmu untuk mengetahui perubahan- perubahan bangunan kata
baik dari segi i’robnya isim dan fi’il seperti shohih, mudho’af atau mu’tal dan
alin sebagainya.
Dengan begitu banyaknya ruang lingkup ilmu
shorof, maka pada makalah kali ini akan membahas tentang pembagian wazan- wazan
fi’il maziid pada ilmu shorof.
B. Rumusan Masalah
1) Apa
yang dimaksud dengan fi’il maziid?
2) Sebutkan
wazan-wazan fi’il maziid?
3) Jelaskan
pembagian wazan-wazan fi’il maziid?
C.
Tujuan Pembahasan
1) Untuk mengetahui pengertian fi’il maziid.
2) Untuk
mengetahui pembagian fi’il maziid.
3) Untuk mengetahui perbedaan
wazan-wazan fiil maziid.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Fi’il Tsulatsi Maziid dan Wazan
Fi’il Tsulatsi
Maziid adalah fi’il yang satu atau lebih hurufnya adalah huruf tambahan,
sedangkan wazan menurut bahasa adalah (timbangan) rumus, yang berarti patokan
atau yang harus diikuti oleh kalimat-kalimat lain.[1]
Jadi wazan fi’il tsulatsi maziid adalah rumus yang menjadi patokan
pada fiil yang memiliki huruf tambahan, baik 1 huruf maupun lebih.
B.
Pembagian Wazan Fi’il Tsulatsi Maziid
1.
Wazan Fi’il Tsulatsi Maziid Satu Huruf[2]
Fi’il Tsulatsi Maziid yang ditambahi satu huruf
a.
Wazan اَفْعَلَ
Seperti : اَكْرَمَ (Mengagumkan), asalnya كَرَمَ , ditambah hamzah awalnya.
contoh pada Q.S Al-Alaq
ayat 3وَرَبُّكَ الْأَاَكْرَمَ اِقْرَأْ[3]
b.
Wazan فَعَّلَ
Seperti فَرَّحَ ( menggembirakan), asalnya فَرِحَ (gembira) , ditambah
‘ain fi’ilnya.
c.
Wazan فَاعَلَ
Seperti قَاتَلَ, asalnya قَتَلَ , ditambahi alif, maksudnya untuk isytirak(bersamaan/bersekutu).
contoh
pada QS Al-Hujurat : 13 .....وَقَبْلَ لِتَعَارَفُوا… awalnya عَرَفَ menjadi تَعَارَفُ (saling kenal)
2.
Wazan Fi’il Tsulatsi Mazid Dua Huruf[4]
Lafadz yang fi’il madlinya lima huruf, yakni tsulasy ditambah
2 huruf, semuanya ada 5 bab, yaitu :
a.
Yang dimulai dengan ta’ dan ‘ain fi’ilnya ditakrar
(berulang) serta diidghamkan.
Seperti
wazan : تَفَعَّلَ mauzunnya: تَكَسَّرَ تَكَسُّرًا Asalnya: كَسَرَ (pecah)تَكَسَّرَ , (menjadi pecah).
Contoh QS Al-Hashr : 21 لَعَلَهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ… awalnya فَكَرَ
menjadi تَفَكَّرَ
(menjadi fikir/berpikir)
b.
Wazan تَفَاعَلَ , di tambah ta’ dan alif
antara fa’ dan ‘ain fi’ilnya , seperti: تَبَاعَدَ . Asalnya بَعُدَ (jauh), تَبَاعدَ (saling menjauh).
Contoh
QS An-Naba : 1 عَمَّ يَتَسَاءَلُوْنَ Asalnya سَءَلَ menjadi تَسَاءَلَ (
saling bertanya).
c.
Yang dimulai dengan hamzah dan ditambah nun, seperti
wazan: اِنْفَعَلَ , seumpama
lafadz: اِنْقَطَعَ . Asalnya: قَطَعَ (putus), اِنْقَطَعَ (menjadi putus).
Contohnya: قَطَعْتُ الحَبْلُ فَانْقَطَعَ
(Saya memutuskan tali, maka putuslah tali itu).
d.
Wazan اِفْتَعَلَ , ditambah hamzah dan ta’ ,
seperti lafadz: اِجْتَمَعَ اِجْتِمَاعً.Asalnya جَمَعَ (berkumpul)
اِجْتَمَعَ (menjadi kumpul). Contoh
QS Al-Isra’ : 88 …اِجْتَمَعَ الاِنْسُ… (manusia berkumpul)
e.
Wazan اِفْعَلَّ ditambah hamzah dan takrar lam
fi’il, seperti: اِحْمَرَّ اِحْمَرَارًا . Asalnya
حَمُرَ (merah), اَحْمَرَّ (menjadi merah).
Contoh: حَمَّرْتُ الثَّوْبَ فَاحْمَرَّ (Saya memerahi baju itu, maka merahlah baju
itu).
3.
Wazan Fi’il Tsulatsi Maziid 3 Huruf
Lafadz yang fi’il
madhinya enam huruf ( dengan tambahan tiga huruf ), terbagi atas lima bab[5],
yaitu :
1.
Wazan اِسْتَفْعَلَ
Ditambah hamzah, sin, dan ta
Seperti lafadz اِسْتَخْرَجَ اِسْتِخْرَاجًا
asalnya خَرَجَ (keluar).
Contohnya اِسْتَحْرَجْتُ التَّوْبَ
فَخَرَجَ (Saya mengeluarkan baju, maka keluarlah baju itu ).
2.
Wazan اِفْعَالَّ
Ditambah hamzah, alif, dan takrar lam fi’il
serta diidghamkan.
Seperti : اِحْمَا رَ asalnya حَمُرَ(merah), اِحْمَا رَّ(bertambah merah)
Contoh اِحْمَا
رَّ اِحْمِيْرَارًا
3.
Wazan اِفْعَوْعَلَ
Ditambah hamzah, takrar ‘ain fiil dan wau ditengahnya.
Mauzunnya lafadz اِعْشَوْشَبَ asalnya عَشَبَ
(rumput tumbuh), seumpama lafadz اِعْشَوْشَبَ الحَشِيْشُ(rumput itu mrnjadi banyak).
4.
Wazan اِفْعَنْلَلَ
Ditambah nun, hamzah, dan takrar lam fi’ilnya serta di idhgamkan.
Seperti lafad اِقْعَنْسَسَ asalnya قَعَسَ (mengedik/melentuk ke belakang), اِقْعَنْسَسَ
(terlambat dan mundur ke belakang).
5.
Wazan اِفْعَنْلَى
Ditambah hamzah, nun, ya’ yang ditukar kepada alif maqsurah
Seperti lafadz اِسْلَنْقَى
اِسْلِنْقَاءً. Lafadz اِسْلَنْقَى asalnya سَلَقَ (merebus), اِسْلَنْقَى
(terlentang)
C. Latihan
Soal
1.
Apa yang dimaksud wazan fi’il tsulatsi
maziid?
2.
Ada berapa pembagian fi’il tsulatsi
maziid?
3.
Sebutkan contoh dari wazan فَاعَلَ ?
4.
كَسَّرْتتُ الزُّجَاحَ فَتَكَسَّرَ , kalimat yang berblok kuning mengikuti wazan
apa?
5. Bagaimana perubahan pada wazan اِسْتَفْعَلَ dan اِفْعَالَّ?
DAFTAR PUSTAKA
Agama RI, Departemen. 1987. Al-Qur’an. Bandung: PT Syigma
Examedia
Ahnan, Maftuh. 1999. Metode Belajar Ilmu Shorof. Surabaya:
Terbit Terang
Anwar, KH Moch. 1989. Ilmu Shorof. Bandung: Sinar Baru
Algensindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar