Selasa, 20 Oktober 2020

Materi Shorof - Wazan Fi’il Mazid

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………….…….….3

Daftar Isi …………………………………..……………….........…………2

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah …………………..………………………………4

B.     Rumusan Masalah …………………..…………………………………….4

C.     Tujuan …………………………………..…………………………………4

BAB II PEMBAHASAN

A.    Pengertian  ………………………...………………………………………5

B.     Pembagian Wazan Fi’il Tsulatsi Maziid…………………………….……..5

C.     Latihan Soal………………………………………………………………..8

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan………………………………………………………….……10

DAFTAR PUSTAKA


KATA PENGANTAR 

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-NYA saya dapat menyeselaian tugas makalah shorof  1, yang diberikan oleh bapak M. Munawar M.Pd.I selaku dosen pengampu. Pembuatan makalah bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah shorof 1 dengan judul makalah “ Wazan Fi’il Mazid”

            Adapun sumber dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari buku - buka maupun jurnal yang membahas tentang shorof 1, kami sebagai penyusun makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber walau tidak dapat bertemu langsung dan kepada orang tua kami langsung yang selalu mendukung dan mendoakan  kami sehingga diberilah  kemudahan oleh Allah SWT dalam proses pengerjaan makalah ini.

            Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan masing-masing, termasuk kami  mungkin dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan, oleh karena itu kami mohon maaf yang sebesar- besarnya. Kami berharap ada kritik dan saran dari pembaca sekalian agar menjadikan motivasi bagi kami untuk lebih baik lagi kedepanya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

 

  

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Mengingat begitu urgen kedudukan shorof, dan begitu peliknya pembahasan tentangnya dan menentukan literature- literature berbahasa Arab adalah tidak kami sia- siakan untuk membahasnya secara sekomunikatif mungkin, karena tidaklah berlebihan para ahli bahasa Arab berpepatah “Shorof adalah ibu( induk) ilmu pengetahuan dan Nahwu adalah bapaknya.

 Secara istilah shorof adalah ilmu untuk mengetahui perubahan- perubahan bangunan kata baik dari segi i’robnya isim dan fi’il seperti shohih, mudho’af atau mu’tal dan alin sebagainya.

Dengan begitu banyaknya ruang lingkup ilmu shorof, maka pada makalah kali ini akan membahas tentang pembagian wazan- wazan fi’il maziid pada ilmu shorof.

 

B. Rumusan Masalah

1)    Apa yang dimaksud dengan fi’il maziid?

2)    Sebutkan wazan-wazan fi’il maziid?

3)    Jelaskan pembagian wazan-wazan fi’il maziid?

 

 C.  Tujuan Pembahasan

1)         Untuk mengetahui  pengertian fi’il maziid.

2)         Untuk mengetahui  pembagian fi’il maziid.

3)         Untuk mengetahui perbedaan wazan-wazan fiil maziid.

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Fi’il Tsulatsi Maziid dan Wazan

            Fi’il Tsulatsi Maziid adalah fi’il yang satu atau lebih hurufnya adalah huruf tambahan, sedangkan wazan menurut bahasa adalah (timbangan) rumus, yang berarti patokan atau yang harus diikuti oleh kalimat-kalimat lain.[1]

Jadi wazan fi’il tsulatsi maziid adalah rumus yang menjadi patokan pada fiil yang memiliki huruf tambahan, baik 1 huruf maupun lebih.

 

B.     Pembagian Wazan Fi’il Tsulatsi Maziid

1.    Wazan Fi’il Tsulatsi Maziid Satu Huruf[2]

             Fi’il Tsulatsi Maziid yang ditambahi satu huruf

a.    Wazan  اَفْعَلَ

     Seperti :  اَكْرَمَ (Mengagumkan), asalnya كَرَمَ  , ditambah hamzah awalnya.

     contoh pada Q.S Al-Alaq ayat 3وَرَبُّكَ الْأَاَكْرَمَ  اِقْرَأْ[3]

 

b.    Wazan فَعَّلَ

     Seperti فَرَّحَ ( menggembirakan), asalnya فَرِحَ (gembira) , ditambah ‘ain fi’ilnya.

 

c.    Wazan فَاعَلَ

          Seperti قَاتَلَ, asalnya قَتَلَ , ditambahi alif, maksudnya untuk isytirak(bersamaan/bersekutu).

contoh pada QS  Al-Hujurat : 13 .....وَقَبْلَ لِتَعَارَفُوا awalnya عَرَفَ  menjadi تَعَارَفُ (saling kenal)

 

2.    Wazan Fi’il Tsulatsi Mazid Dua Huruf[4]

             Lafadz yang fi’il madlinya lima huruf, yakni tsulasy ditambah 2 huruf, semuanya ada 5 bab, yaitu :

a.         Yang dimulai dengan ta dan ‘ain fi’ilnya ditakrar (berulang) serta diidghamkan.

Seperti wazan : تَفَعَّلَ  mauzunnya: تَكَسَّرَ تَكَسُّرًا  Asalnya: كَسَرَ (pecah)تَكَسَّرَ , (menjadi pecah).

       Contoh QS Al-Hashr : 21 لَعَلَهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ… awalnya فَكَرَ menjadi تَفَكَّرَ (menjadi fikir/berpikir)

 

b.        Wazan تَفَاعَلَ , di tambah ta’ dan alif antara fa’ dan ‘ain fi’ilnya , seperti:  تَبَاعَدَ . Asalnya   بَعُدَ  (jauh), تَبَاعدَ  (saling menjauh).

Contoh QS An-Naba : 1 عَمَّ يَتَسَاءَلُوْنَ   Asalnya سَءَلَ menjadi تَسَاءَلَ  ( saling bertanya).

 

c.         Yang dimulai dengan hamzah dan ditambah nun, seperti wazan: اِنْفَعَلَ , seumpama lafadz:   اِنْقَطَعَ  . Asalnya:   قَطَعَ   (putus),  اِنْقَطَعَ  (menjadi putus).

       Contohnya:    قَطَعْتُ الحَبْلُ فَانْقَطَعَ (Saya memutuskan tali, maka putuslah tali itu).

 

d.        Wazan  اِفْتَعَلَ  , ditambah hamzah dan ta’ , seperti lafadz:   اِجْتَمَعَ اِجْتِمَاعً.Asalnya   جَمَعَ  (berkumpul)  اِجْتَمَعَ  (menjadi kumpul). Contoh QS Al-Isra’ : 88 …اِجْتَمَعَ الاِنْسُ… (manusia berkumpul)

 

e.         Wazan اِفْعَلَّ  ditambah hamzah dan takrar lam fi’il, seperti:  اِحْمَرَّ اِحْمَرَارًا . Asalnya حَمُرَ   (merah),   اَحْمَرَّ  (menjadi merah).

       Contoh:  حَمَّرْتُ الثَّوْبَ فَاحْمَرَّ  (Saya memerahi baju itu, maka merahlah baju itu).

 

    3.      Wazan Fi’il Tsulatsi Maziid 3 Huruf

            Lafadz yang fi’il madhinya enam huruf ( dengan tambahan tiga huruf ), terbagi atas lima bab[5],             yaitu :

1.      Wazan اِسْتَفْعَلَ

Ditambah hamzah, sin, dan ta

Seperti lafadz  اِسْتَخْرَجَ اِسْتِخْرَاجًا asalnya خَرَجَ (keluar).

Contohnya اِسْتَحْرَجْتُ التَّوْبَ فَخَرَجَ   (Saya mengeluarkan baju, maka keluarlah baju itu ).

 

2.      Wazan اِفْعَالَّ

Ditambah hamzah, alif, dan takrar lam fi’il serta diidghamkan.

Seperti : اِحْمَا رَ asalnya  حَمُرَ(merah),  اِحْمَا رَّ(bertambah merah)

Contoh            اِحْمَا رَّ اِحْمِيْرَارًا

 

3.      Wazan اِفْعَوْعَلَ

Ditambah hamzah, takrar ‘ain fiil dan wau ditengahnya.

Mauzunnya lafadz اِعْشَوْشَبَ asalnya عَشَبَ (rumput tumbuh), seumpama lafadz   اِعْشَوْشَبَ الحَشِيْشُ(rumput itu mrnjadi banyak).

 

4.      Wazan  اِفْعَنْلَلَ

Ditambah nun, hamzah, dan takrar lam fi’ilnya serta di idhgamkan.

Seperti lafad اِقْعَنْسَسَ asalnya قَعَسَ (mengedik/melentuk ke belakang),   اِقْعَنْسَسَ  (terlambat dan mundur ke belakang).

 

5.      Wazan  اِفْعَنْلَى

Ditambah hamzah, nun, ya’ yang ditukar kepada alif maqsurah

Seperti lafadz اِسْلَنْقَى اِسْلِنْقَاءً. Lafadz اِسْلَنْقَى asalnya  سَلَقَ (merebus),   اِسْلَنْقَى (terlentang)

 

C.      Latihan Soal

1.      Apa yang dimaksud wazan fi’il tsulatsi maziid?

2.      Ada berapa pembagian fi’il tsulatsi maziid?

3.      Sebutkan contoh dari wazan فَاعَلَ ?

4.      كَسَّرْتتُ الزُّجَاحَ فَتَكَسَّرَ  , kalimat yang berblok kuning mengikuti wazan apa?

5.      Bagaimana perubahan pada wazan اِسْتَفْعَلَ dan  اِفْعَالَّ?

 

DAFTAR PUSTAKA

Agama RI, Departemen. 1987. Al-Qur’an. Bandung: PT Syigma Examedia

Ahnan, Maftuh. 1999. Metode Belajar Ilmu Shorof. Surabaya: Terbit Terang

Anwar, KH Moch. 1989. Ilmu Shorof. Bandung: Sinar Baru Algensindo



                [1] Maftuh Ahnan, Metode Belajar Ilmu Shorof. (Surabaya: Terbit Terang, 1999), hlm. 19

                [2] KH Moch Anwar, Ilmu Shorof, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1989), hlm. 10

                [3] Departemen Agama RI, Al-Qur’an, (Bandung: PT Syigma Examedia, 1987), hlm. 597

                [4] Ibid., hlm. 12

                [5] Maftuh Ahnan, Metode Belajar Ilmu Shorof. (Surabaya: Terbit Terang, 1999), hlm. 21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru yang Baik dan Professional dalam Mengajar

Guru yang Baik dan Profesional               Guru adalah orang tua kedua bagi para siswa ketika berada di sekolah. Yang tugasnya tidak h...