KATA PENGANTAR
Allhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-NYA kami
dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Pengembangan Kurikulum Bahasa
Arab, yang diberikan
oleh Miftahus Surur,
S.Pd.I.,M.Pd., selaku dosen pengampu. Pembuatan makalah bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab dengan judul
makalah “Evaluasi Kurikulum Bahasa Arab ”.
Adapun sumber dalam pembuatan makalah
ini, didapatkan dari buku yang membahas tentang wawasan kurikulum, kami sebagai
penyusun makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber walau tidak
dapat bertemu langsung dan kepada orang tua kami langsung yang selalu mendukung
dan mendoakan kami sehingga diberilah kemudahan oleh Allah SWT dalam proses
pengerjaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa setiap manusia
memiliki keterbatasan masing-masing, termasuk kami mungkin dalam pembuatan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan, oleh karena itu kami
mohon maaf yang sebesar- besarnya. Kami berharap ada kritik dan saran dari
pembaca sekalian agar menjadikan motivasi bagi kami untuk lebih baik lagi
kedepanya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap
program, kegiatan-kegiatan atau sesuatu yang direncanakan selalu diakhiri
dengan suatu evaluasi. Evaluasi dimaksudkan untuk melihat kembali apakah suatu
program/kegiatan telah sesuai dengan perencanaan atau belum. Dari kegiatan
evaluasi akan diketahui
hal-hal yang telah/akan dicapai sudahkah memenuhi kriteria yang ditentukan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut kemudian
diambil keputusan apakah program tersebut akan diteruskan ataukah direvisi / bahkan
diganti seluruhnya.
Kegiatan pengembangan kurikulum
pembelajaran Bahasa Arab juga tidak akan lepas dari unsur evaluasi, karena
evaluasi merupakan salah satu komponen yang amat penting yang tidak dapat
diabaikan begitu saja. Dalam banyak hal, komponen penilaian sangat berperan
dalam menunjang keberhasilan pengembangan kurikulum pembelajaran Bahasa Arab,
seperti yang kita ketahui, kurikulum yang dikembangkan itu masih berupa
perencanaan-perencanaan bersifat teoritis dan abstrak.
Dengan adanya evaluasi, kita akan
memperoleh gambaran mengenai keberhasilan kurikulum pembelajaran Bahasa Arab
yang sedang / telah dikembangkan di sekolah- sekolah. Dari kegiatan evaluasilah
akan diketahui kelebihan, kelemahan dan kekurangan- kekurangannya.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian Evaluasi Kurikulum?
2.
Apa saja tujuan Evaluasi Kurikulum?
3.
Apa saja fungsi Evaluasi Kurikulum?
4.
Apa saja peranan Evaluasi Kurikulum?
5.
Apa saja prinsip Evaluasi Kurikulum?
6.
Apa saja jenis-jenis
Evaluasi Kurikulum?
7.
Apa saja model-model
Evaluasi Kurikulum?
8.
Bagaimana lngkah-langkah
Evaluasi Kurikulum Bahasa Arab?
9.
Apa saja aspek-aspek
Evaluasi Kurikulum Bahasa Arab?
C. Tujuan Masalah
1.
Untuk mengetahui pengertian
Evaluasi Kurikulum.
2.
Untuk mengetahui Tujuan
Evaluasi Kurikulum.
3.
Untuk mengetahui Fungsi
Evaluasi Kurikulum.
4.
Untuk mengetahui Peranan
Evaluasi Kurikulum.
5.
Untuk mengetahui Prinsip
Evaluasi Kurikulum.
6.
Untuk mengetahui Jenis-jenis
Evaluasi Kurikulum.
7.
Untuk mengetahui Model-model
Evaluasi Kurikulum.
8.
Untuk mengetahui
Langkah-langkah Evaluasi Kurikulum Bahasa Arab.
9.
Untuk mengetahui Aspek-aspek
Evaluasi Kurikulum Bahasa Arab.
BAB II
A. Pengertian Evaluasi Kurikulum
Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan
dengan membandingkan realisasi input, output dan hasil terhadap rencana dan
standar. evaluasi ini dilaksanakan terhadap pelaksanaan rencana untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan dari suatu program atau kegiatan berdasarkan indikator
dan sasaran kinerja yang tercantum dalam program atau kegiatan. 1
Ada beberapa definisi evaluasi kurikulum dari berbagai para
ahli. Salah satunya menurut sukmadinata, evaluasi kurikulum memegang peranan
penting dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun pada
pengambilan keputusan dalam kurikulum. Sukmadinata berpendapat bahwa evaluasi
kurikulum sulit dirumuskan secara tegas, karena disebabkan oleh beberapa faktor
:2
1.
Evaluasi kurikulum berkenan
dengan fenomena-fenomena yang terus berubah.
2.
Objek
evaluasi kurikulum adalah sesuatu yang berubah-ubah sesuai dengan konsep
kurikulum yang digunakan.
3.
Evaluasi kurikulum merupakan suatu usaha yang dilakukan
oleh manusia yang sifatnya
juga berubah.
dapat disimpulkan bahwa evaluasi kurikulum merupakan proses
menilai keberhasilan dari suatu
program yang dilaksanakan, Apakah program tersebut sudah mencapai tujuan atau
belum dalam rangka memberikan masukan dan membuat keputusan untuk perbaikan
program yang dilaksanakan lebih lanjut.
B. Tujuan Evaluasi Kurikulum
1 Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara,
2015), hlm. 183
2 Nana Syaodih
Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum :
Teori dan Praktek, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 172
Tujuan
dari evaluasi kurikulum
selain untuk mengetahui efektivitas pendidikan, tujuan dari evaluasi kurikulum juga
bertujuan untuk masukan bagi perbaikan kurikulum, pengambilan keputusan dan akuntabilitas
pendidikan serta peran evaluasi pengembangan dan implementasi kurikulum. Pada
zaman sekarang, evaluasi dapat bertujuan untuk mengungkapkan hal-hal baru
seperti bagaimana otak anak berfungsi, bagaimana orang belajar, bagaimana
realita politik mempengaruhi sekolah, Bagaimana pedagogi baru bisa memenuhi
kebutuhan berbagai ragam siswa yang berasal dari latar belakang masyarakat
multikultural yang kompleks. Willes mengajukan empat fokus evaluasi kurikulum 3:
1.
Desain Program
2. Proses
pembelajaran
3. Hasil pembelajaran
4. Personal pendidikan
Dapat disimpulkan, evaluasi kurikulum
bertujuan untuk mengungkapkan informasi kepada pendidik Apakah kurikulum telah
membuahkan hasil belajar yang diinginkan. jadi
evaluasi dilakukan untuk mengungkapkan kekuatan dan kelemahan kurikulum sebelum
implementasi dan efektifitasnya setelah implementasi.
C. Fungsi Evaluasi
Kurikulum
Evaluasi memiliki
empat fungsi umum4, yakni:
1.
Menyatakan secara eksplisit
filsafat dan rasional pemakaian desain instruksional.
2.
Mengumpulkan data bagi
pengambilan keputusan tentang efektivitas sekolah.
3.
Menetapkan keputusan umum
tiap hari.
4.
Menetapkan rasional
perubahan yang dilaksanakan.
Evaluasi
juga berfungsi untuk meng instruktur isasi cara-cara yang akan ditempuh untuk
mendeteksi keberhasilan atau kegagalan pembelajaran siswa di sekolah.
3 Mohammad Ansyar, Kurikulum Hakikat, Fondasi, Desain dan
Pengembangan, (Jakarta: Penerbit Kencana, 2015), hal 446
4 Ibid., hal 463-464
D.
Peran
Evaluasi Kurikulum
Peran umum evaluasi ialah menilai hasil
belajar siswa. Bagi sebagian siswa, evaluasi memberi motivasi kepada mereka
agar belajar lebih serius, bagi sebagian lainnya
evaluasi merupakan sesuatu yang menakutkan atau sebagai pemaksaan, bahkan suatu
ancaman yang menghawatirkan. Bagi guru, evaluasi bisa berperan sebagai kontrol
atau motivasi agar belajar lebih profesional. Adapun bagi sekolah, evaluasi
berperan sebagai instrumen pengelompokan siswa dalam beberapa kelas. Evaluasi
kurikulum juga berperan sebagai petunjuk
untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan itu sudah benar atau perlu direvisi.
Peran evaluasi kebijaksanaan dalam
kurikulum khususnya pendidikan umumnya memiliki minimal berkenaan dengan tiga
hal, yakni:
1.
Evaluasi
sebagai Moral Judgement
Hasil dari evaluasi tersebut berisi suatu nilai yang akan
digunakan untuk tindakan selanjutnya. evaluasi berisi suatu skala nilai moral
dan berisi suatu perangkat kriteria praktis berdasarkan kriteria-kriteria
tersebut suatu hasil dapat dinilai. Evaluasi merupakan suatu proses dimana
mengumpulkan informasi dan menentukan suatu keputusan. 5
2. Evaluasi dan Penentuan Keputusan
Dalam pengambilan keputusan pada pelaksanaan pendidikan
atau kurikulum melibatkan beberapa objek, seperti guru, murid, kepala sekolah,
orang tua, pengembang kurikulum dan sebagainya. pada prinsipnya setiap individu
membuat keputusan sesuai dengan
posisinya. Salah satu kesulitan dari evaluasi bagi pengambilan
keputusan ialah, hasil evaluasi yang diterima oleh berbagai pihak pengambil keputusan adalah sama. Masalah yang
timbul adalah, Apakah hasil evaluasi tersebut dapat bermanfaat bagi semua pihak.
5 Widodo Winarso, Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, (Cirebon: CV Confident,
2015), hal 113-116
3. Evaluasi dan Konsensus Nilai
Barry Mc Donald (1975), mendasarkan argumentasinya pada
anggapan dasar bahwa evaluasi merupakan kegiatan politik. Ia membedakan adanya tiga evaluasi dalam
pendidikan dan kurikulum, yaitu :
a. Evaluasi Birokratik
Evaluator menerima kebijaksanaan dari pemegang jabatan, dengan menggunakan berbagai informasi yang diperoleh akan membantu mereka dalam mencapai tujuan dari kebijaksanaan yang telah di gariskan.
b.
Evaluasi Otokratik
Evaluasi otokratik merupakan layanan evaluasi terhadap lembaga pemerintah yang mempunyai wewenang kontrol cukup besar dalam mengalokasikan sumber pendidikan. Tugas evaluator adalah membantu pelaksanaan kebijaksanaan, ketentuan-ketentuan hukum dan moral dalam birokrasi.
c.
Evaluasi Demokratik
Evaluasi Demokratik merupakan layanan pemberian informasi
terhadap masyarakat tentang program–program pendidikan. Tugasnya
adalah memberikan informasi terhadap kelompok masyarakat.
E. Prinsip Evaluasi Kurikulum
Prinsip evaluasi terkait pertimbangan teknis, praktis dan etis. 6
Evaluasi kurikulum dilakukan melalui beberapa prinsip
sebagai berikut: Syafaruddin dan Amiruddin MS, Manajemen Kurikulum, (Medan :
Perdana Publishing, 2017), hlm. 113
1.
Prinsip relevansi, artinya relevan antara
pendidikan dengan tuntutan
kehidupan.
2.
Prinsip
efektivitas, artinya sejauh mana sesuatu yang direncanakan atau diinginkan
dapat terlaksana atau tercapai. Prinsip efektivitas belajar peserta didik 7
3.
Prinsip
efisiensi, artinya perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dan usaha
yang telah dikeluarkan (input).
4.
Prinsip
kesinambungan, artinya saling hubung atau jalin-menjalin antara berbagai
tingkat dan jenis pendidikan.
5.
Prinsip
fleksibilitas, artinya ada ruang gerak yang memberikan kebebasan dalam
bertindak (tidak kaku). Fleksibilitas mencakup fleksibilitas peserta.
F. Jenis-jenis Evaluasi Kurikulum
1. Evaluasi Perencanaan dan Pengembangan
Hasil evaluasi ini berfungsi untuk mendesain kurikulum. Persoalan yang disoroti menyangkut tentang kelayakan dan kebutuhan. Pelaksanaan evaluasi dilakukan sebelum kurikulum disusun dan dikembangkan.
6 Ibid., hal 446
7 Syafaruddin dan Amiruddin MS, Manajemen Kurikulum, (Medan : Perdana
Publishing, 2017), hlm. 113
2. Evaluasi Monitoring
Evaluasi ini berfumgsi untuk memeriksa apakah kurikulum mencapai sasaran secara efektif, dan apakah kurikulum terlaksana sebagaimana mestinya.
3. Evaluasi Dampak
Evaluasi ini berfungsi untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh suatu kurikulum.
4. Evaluasi Efisiensi-Ekonomis
Evaluasi ini berfungsi untuk menilai tingkat efisiensi kurikulum. Untuk itu, diperlukan perbandingan antara jumlah biaya, tenaga dan waktu yang diperlukan dalam kurikulum dengan kurikulum lainnya yang memiliki tujuan yang sama.
5. Evaluasi Program
Komprehensif
Evaluasi ini berfungsi untuk menilai
kurikulum secara menyeluruh, mulai dari perencanaan, pengembangan,
implementasi, dampak, serta tingkat keefektifan dan efisiensi.
G. Model-model Evaluasi Kurikulum
Ada pengelompokkan 5 model evaluasi8, yakni:
1. Model Tyler
Model ini dibangun atas dua dasar pemikiran, evaluasi ditujukan pada tingkah laku peserta didik dan harus dilakukan pada tingkah laku awal peserta didik sebelum melaksanakan kurikulum dan sesudah melaksanakan kurikulum.
8 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), hal
281-283
2. Model Yang Berorientasi Pada Tujuan
Model evaluasi ini menggunakan tujuan-tujuan sebagai presiden RI untuk menentukan keberhasilan. Tujuan model ini adalah membantu pengembangan kurikulum merumuskan tujuan dan jelaskan hubungan antara tujuan dan kegiatan.
3. Model Pengukuran
Model ini sangat menitikberatkan pada kegiatan pengukuran. Pengukuran digunakan untuk menentukan kuantitas suatu sifat tertentu yang dimiliki oleh objel, orang maupun peristiwa, dalam bentuk ukuran tertentu.
4. Model Kesesuaian
Model ini memandang evaluasi sebagai suatu kegiatan untuk melihat kesesuaian antara tujuan dengan hasil belajar yang telah dicapai.
5. Model Evaluasi Sistem Pendidikan
Evaluasi berarti membandingkan performance dari berbagai
dimensi dengan sejumlah kriteria, baik yang mutlak maupun relatif.
H. Langkah-langkah Evaluasi Kurikulum Bahasa Arab
Dalam mengevaluasi kurikulum bahasa Arab terdapat dua
langkah yang harus dilakukan diantaranya adalah :9
1.
Tahap
Persiapan
Tahap
persiapan pada dasarnya menemukan apa dan bagaimana penilaian harus dilakukan.
9 Ahmad
Nurcholis dan Muhammad Zaenal Faizin, Evaluasi
Kurikulum Bahasa Arab Di Man 1 Trenggalek, Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra Arab, Volume 5 No. 1 (Januari-Juni) 2019. Trenggalek: IAIN Tulungagung,
hal 59
Artinya, perlu rencana yang jelas
mengenai kegiatan penilaian termasuk alat dan sarana yang diperlukan. Ada
beberapa langkah yang harus dikerjakan dalam tahap persiapan ini, yakni :
1)
Menyusun
Term Of Reference (TOR) penilaian, sebagai rujukan pelaksanaan penilaian. Dalam TOR ini dijelaskan target dan sasaran penilaian, lingkup atau objek
yang dinilai, organisasi yang menangani penilaian serta biaya pelaksanaan
penilaian.
2)
Klasifikasi, artinya
mengadakan penelaahan perangkat evaluasi seperti tujuan
yang ingin dicapai, isi penilaian, strategi yang digunakan, sumber data,
instrument, dan jadwal penilaian.
3)
Uji Coba
Penilaian (Try-Out), yakni melaksanakan teknik dan orosedur penilaian di luar
sample penilaian. Tujuan utama adalah untuk melihat keterandalan alat-alat
penilaian dan melatih tenaga penilai termasuk logistiknya, agar kualitas data
yang diperoleh kelak meyakinkan.
2.
Tahap
Pelaksanaan
Setelah uji coba dilaksanakan dan perbaikan atau penyempurnaan prosedur, teknik serta
instrumet penelitian, langkah berikutnya adalah melaksanakan penilaian.
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan ini antara lain:
1)
Pengumpulan
data di lapangan artinya melaksanakan penilaian melalui instrument yang telah
dipersiapkan terhadap sumber data sesuai dengan program yang telah
direncanakan.
2)
Menyusun dan mengolah data hasil penilaian
baik data yang dihasilkan berdasarkan persepsi pelaksanaan
kurikulum dan kelompok sasaran kurikulum maupun data berdasarkan hasil
pengamatan dan monitoring penilai.
3)
Menyusun
deskripsi kurikulum tersebut, berdasarkan data informasi yang telah diperoleh
dari hasil penilaian.
4)
Menentukan
judgment terhadap deskripsi kurikulum berdasarkan kriteria tertentu yang telah
ditentukan. Judgment dapat menggunakan dua macam logika yakni logika vertikal
dan horizontal.
5)
Pembahasan
dan pengukuhan hasil-hasil penilaian dalam satu pertemuan khusus yang
melibatkan tim penilai dengan pelaksana kurikulum, pengambilan keputusan dan
mungkin dari unsur lain yang relevan, sangat diperlukan, sebelum hasil-hasil
tersebut dimanfaatkan.
I.
Aspek-aspek
Kurikulum Bahasa Arab yang perlu Dievaluasi
Ada 4 (empat) aspek kurikulum bahasa
Arab yang wajib dievaluasi, yaitu meliputi unsur-unsur penting dalam kurikulum,10
yaitu:
1.
Tujuan
Suatu perencanaan program pendidikan, mengkin keseluruan program, kurikulum, pengajaran, atau evaluasi harus didasarkan pada tujuan ini. Penilaian tujuan kurikulum terutama untuk mengetahui apakah kurikulum dapat memberikan kontribusi terhadapat pencapaian yang lebih tinggi dalam pendidikan.
2. Isi Kurikulum
Penilaian tentang isi kurikulum mencakup program yang diprogramkan untuk mencapai tujuan. Komponen isi mencakup semua jenis pelajaran yang harus diajarkan, dan pokok-pokok bahasan atau bahan pengajaran yang meliputi seluruh mata pelajaran tersebut. Isi atau bahan kurikulum tersebut dinilai dari segi kerelevansinya dengan tjuan itu, kebenarannya sebagai ilmu pengetahuan, fakta atau pandangan tertentu, keluasan dan kedalamannya.
3. Strategi Pengajaran
Penilaian strategi pengajaran meliputi berbagai upaya yang ditempuh demi tercapainya tjuan berdasarkan bahan pengajaran yang telah ditetapkan.
10 Ibid., hal 60
4. Media Pengajaran
Komponen media pengajaran merupakan komponen kurikulum yang berupa sarana untuk memberikan kemudahan dan kejelasan siswa dalam proses belajar yang dilakukannya. Ada berbagai macam media yang dimanfaatkan untuk keperluan pengajaran baik yang bersifat trasisional dan modern.
5. Hasil yang Dicapai
Hal-hal yang dicapai dalam suatu kurikulum paling tidak
mengandung tiga masalah, yaitu keluaran, efek, dan dampak, keluaran berupa
prestasi belajar yang dicapai siswa sesuai dengan tujuan. Efek berupa perubahan
tingkah laku sebagian akibat dari perlakuan belajar. Sedangkan dampak merupakan
pengaruh suatubkurikulum pada perkembangan lembaga pendidikan itu sendiri,
pengetahuan dan masyarakat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Sukamadinata, evaluasi kurikulum
memegang peranan penting dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya,
maupun pada pengambilan keputusan dalam kurikulum. Tujuan dari evaluasi
kurikulum untuk masukan bagi perbaikan kurikulum, pengambilan keputusan dan
akuntabilitas pendidikan serta peran evaluasi pengembangan dan implementasi
kurikulum.
Evaluasi kurikulum juga berperan sebagai
petunjuk untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan itu sudah benar
atau perlu direvisi. Prinsip evaluasi terkait pertimbangan teknis,
praktis dan etis. Prinsip evaluasi
dilakukan melalui prinsip
relevensi, efektivitas, efisiensi, kesinambungan, dan fleksibilitas.
Jenis-jenis evaluasi kurikulum ada jenis Perencanaan dan Pengembangan, dampak,
monitoring, efesiensi-ekonomis, dan program
komprehensif.
Dan ada beberapa model-model evaluasi
kurikulum, seperti model Tyler, Model yang berorientasi pada tujuan, model
pengukuran, model kesesuaian, dan model evaluasi sistem pendidikan.
Langkah-langkah Evaluasi Kurikulum Bahasa Arab ada tahap persiapan dan tahap
pelaksanaan. Adapun aspek-aspek yang dinilai saat mengevaluasi kurikulum,
seperti tujuan, isi kurikulum, strategi pengajaran, media pengajaran, dan hasil
yang dicapai.
B. Saran
Dengan adanya
evaluasi kurikulum pada pembelajaran bahasa Arab, diharapkan
penggunaan kurikulum kedapn lebih baik dan dapat mencapai tujuan. Semoga Materi pada makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan dan menambah referensi bagi kami dan para pembaca amin.. Syukron, salah dan kurangnya mohon dimaafkan, dan atas kerendahan hati para pemabaca yang budiman agar kirannya dapat memberi kritik dan solusi.
DAFTAR PUSTAKA
Ansyar, Mohammad. 2015.
Kurikulum Hakikat, Fondasi, Desain dan Pengembangan. Jakarta: Penerbit
Kencana
Arifin, Zainal. 2011. Konsep
dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
MS
Amiruddin, Syarifuddin. 2017. Manajemen
Kurikulum. Medan: Perdana Publishing Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.
Bandung:
Remaja Rosdakarya
Triwiyanto,
Teguh. 2015. Manajemen Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Winarso, Widodo. 2015. Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah.
Cirebon: CV Confident Zaenal Faizin, Muhammad. Nurcholis, Ahmad. 2019. Evaluasi Kurikulum Bahasa Arab di MAN
1 Trenggalek, Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab, Vol 5. No. 1. Trenggalek:
IAIN Tulungagung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar