Minggu, 14 Februari 2021

Evaluasi Pengembangan Kurikulum

 

KATA PENGANTAR

Allhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-NYA kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab, yang diberikan oleh Miftahus Surur, S.Pd.I.,M.Pd., selaku dosen pengampu. Pembuatan makalah bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab dengan judul makalah “Evaluasi Kurikulum Bahasa Arab ”.

Adapun sumber dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari buku yang membahas tentang wawasan kurikulum, kami sebagai penyusun makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber walau tidak dapat bertemu langsung dan kepada orang tua kami langsung yang selalu mendukung dan mendoakan kami sehingga diberilah kemudahan oleh Allah SWT dalam proses pengerjaan makalah ini.

Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan masing-masing, termasuk kami mungkin dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan, oleh karena itu kami mohon maaf yang sebesar- besarnya. Kami berharap ada kritik dan saran dari pembaca sekalian agar menjadikan motivasi bagi kami untuk lebih baik lagi kedepanya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

                                                                     Salatiga, 10 Desemberr 2020

 

Penyusun


 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.     Latar Belakang Masalah

Setiap program, kegiatan-kegiatan atau sesuatu yang direncanakan selalu diakhiri dengan suatu evaluasi. Evaluasi dimaksudkan untuk melihat kembali apakah suatu program/kegiatan telah sesuai dengan perencanaan atau belum. Dari kegiatan evaluasi akan diketahui hal-hal yang telah/akan dicapai sudahkah memenuhi kriteria yang ditentukan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut kemudian diambil keputusan apakah program tersebut akan diteruskan ataukah direvisi / bahkan diganti seluruhnya.

Kegiatan pengembangan kurikulum pembelajaran Bahasa Arab juga tidak akan lepas dari unsur evaluasi, karena evaluasi merupakan salah satu komponen yang amat penting yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Dalam banyak hal, komponen penilaian sangat berperan dalam menunjang keberhasilan pengembangan kurikulum pembelajaran Bahasa Arab, seperti yang kita ketahui, kurikulum yang dikembangkan itu masih berupa perencanaan-perencanaan bersifat teoritis dan abstrak.

Dengan adanya evaluasi, kita akan memperoleh gambaran mengenai keberhasilan kurikulum pembelajaran Bahasa Arab yang sedang / telah dikembangkan di sekolah- sekolah. Dari kegiatan evaluasilah akan diketahui kelebihan, kelemahan dan kekurangan- kekurangannya.

 

B.       Rumusan Masalah

1.       Apa pengertian Evaluasi Kurikulum?

2.       Apa saja tujuan Evaluasi Kurikulum?

3.       Apa saja fungsi Evaluasi Kurikulum?

4.       Apa saja peranan Evaluasi Kurikulum?

5.       Apa saja prinsip Evaluasi Kurikulum?

6.       Apa saja jenis-jenis Evaluasi Kurikulum?

7.       Apa saja model-model Evaluasi Kurikulum?

8.       Bagaimana lngkah-langkah Evaluasi Kurikulum Bahasa Arab?

9.       Apa saja aspek-aspek Evaluasi Kurikulum Bahasa Arab?

 

C.     Tujuan Masalah

1.       Untuk mengetahui pengertian Evaluasi Kurikulum.

2.       Untuk mengetahui Tujuan Evaluasi Kurikulum.

3.       Untuk mengetahui Fungsi Evaluasi Kurikulum.

4.       Untuk mengetahui Peranan Evaluasi Kurikulum.

5.       Untuk mengetahui Prinsip Evaluasi Kurikulum.

6.       Untuk mengetahui Jenis-jenis Evaluasi Kurikulum.

7.       Untuk mengetahui Model-model Evaluasi Kurikulum.

8.       Untuk mengetahui Langkah-langkah Evaluasi Kurikulum Bahasa Arab.

9.       Untuk mengetahui Aspek-aspek Evaluasi Kurikulum Bahasa Arab.


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.     Pengertian Evaluasi Kurikulum

Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan dengan membandingkan realisasi input, output dan hasil terhadap rencana dan standar. evaluasi ini dilaksanakan terhadap pelaksanaan rencana untuk menilai keberhasilan pelaksanaan dari suatu program atau kegiatan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam program atau kegiatan. 1

Ada beberapa definisi evaluasi kurikulum dari berbagai para ahli. Salah satunya menurut sukmadinata, evaluasi kurikulum memegang peranan penting dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun pada pengambilan keputusan dalam kurikulum. Sukmadinata berpendapat bahwa evaluasi kurikulum sulit dirumuskan secara tegas, karena disebabkan oleh beberapa faktor :2

1.       Evaluasi kurikulum berkenan dengan fenomena-fenomena yang terus berubah.

2.       Objek evaluasi kurikulum adalah sesuatu yang berubah-ubah sesuai dengan konsep kurikulum yang digunakan.

3.       Evaluasi kurikulum merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia yang sifatnya juga berubah.

dapat disimpulkan bahwa evaluasi kurikulum merupakan proses menilai keberhasilan dari suatu program yang dilaksanakan, Apakah program tersebut sudah mencapai tujuan atau belum dalam rangka memberikan masukan dan membuat keputusan untuk perbaikan program yang dilaksanakan lebih lanjut.

 

B.     Tujuan Evaluasi Kurikulum


1 Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2015), hlm. 183

 

2 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 172


Tujuan dari evaluasi kurikulum selain untuk mengetahui efektivitas pendidikan, tujuan dari evaluasi kurikulum juga bertujuan untuk masukan bagi perbaikan kurikulum, pengambilan keputusan dan akuntabilitas pendidikan serta peran evaluasi pengembangan dan implementasi kurikulum. Pada zaman sekarang, evaluasi dapat bertujuan untuk mengungkapkan hal-hal baru seperti bagaimana otak anak berfungsi, bagaimana orang belajar, bagaimana realita politik mempengaruhi sekolah, Bagaimana pedagogi baru bisa memenuhi kebutuhan berbagai ragam siswa yang berasal dari latar belakang masyarakat multikultural yang kompleks. Willes mengajukan empat fokus evaluasi kurikulum 3:

1.       Desain Program

2.       Proses pembelajaran

3.       Hasil pembelajaran

4.       Personal pendidikan

Dapat disimpulkan, evaluasi kurikulum bertujuan untuk mengungkapkan informasi kepada pendidik Apakah kurikulum telah membuahkan hasil belajar yang diinginkan. jadi evaluasi dilakukan untuk mengungkapkan kekuatan dan kelemahan kurikulum sebelum implementasi dan efektifitasnya setelah implementasi.

 

C.     Fungsi Evaluasi Kurikulum

Evaluasi memiliki empat fungsi umum4, yakni:

1.       Menyatakan secara eksplisit filsafat dan rasional pemakaian desain instruksional.

2.       Mengumpulkan data bagi pengambilan keputusan tentang efektivitas sekolah.

3.       Menetapkan keputusan umum tiap hari.

4.       Menetapkan rasional perubahan yang dilaksanakan.

Evaluasi juga berfungsi untuk meng instruktur isasi cara-cara yang akan ditempuh untuk mendeteksi keberhasilan atau kegagalan pembelajaran siswa di sekolah.

 

3 Mohammad Ansyar, Kurikulum Hakikat, Fondasi, Desain dan Pengembangan, (Jakarta: Penerbit Kencana, 2015), hal 446

 

4 Ibid., hal 463-464


D.     Peran Evaluasi Kurikulum

Peran umum evaluasi ialah menilai hasil belajar siswa. Bagi sebagian siswa, evaluasi memberi motivasi kepada mereka agar belajar lebih serius, bagi sebagian lainnya evaluasi merupakan sesuatu yang menakutkan atau sebagai pemaksaan, bahkan suatu ancaman yang menghawatirkan. Bagi guru, evaluasi bisa berperan sebagai kontrol atau motivasi agar belajar lebih profesional. Adapun bagi sekolah, evaluasi berperan sebagai instrumen pengelompokan siswa dalam beberapa kelas. Evaluasi kurikulum juga berperan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan itu sudah benar atau perlu direvisi.

Peran evaluasi kebijaksanaan dalam kurikulum khususnya pendidikan umumnya memiliki minimal berkenaan dengan tiga hal, yakni:

1.       Evaluasi sebagai Moral Judgement

Hasil dari evaluasi tersebut berisi suatu nilai yang akan digunakan untuk tindakan selanjutnya. evaluasi berisi suatu skala nilai moral dan berisi suatu perangkat kriteria praktis berdasarkan kriteria-kriteria tersebut suatu hasil dapat dinilai. Evaluasi merupakan suatu proses dimana mengumpulkan informasi dan menentukan suatu keputusan. 5

 

2.       Evaluasi dan Penentuan Keputusan

Dalam pengambilan keputusan pada pelaksanaan pendidikan atau kurikulum melibatkan beberapa objek, seperti guru, murid, kepala sekolah, orang tua, pengembang kurikulum dan sebagainya. pada prinsipnya setiap individu membuat keputusan sesuai dengan posisinya. Salah satu kesulitan dari evaluasi bagi pengambilan keputusan ialah, hasil evaluasi yang diterima oleh berbagai pihak pengambil keputusan adalah sama. Masalah yang timbul adalah, Apakah hasil evaluasi tersebut dapat bermanfaat bagi semua pihak.

 

5 Widodo Winarso, Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, (Cirebon: CV Confident, 2015), hal 113-116


 

3.       Evaluasi dan Konsensus Nilai

Barry Mc Donald (1975), mendasarkan argumentasinya pada anggapan dasar bahwa evaluasi merupakan kegiatan politik. Ia membedakan adanya tiga evaluasi dalam pendidikan dan kurikulum, yaitu :

a.       Evaluasi Birokratik

Evaluator menerima kebijaksanaan dari pemegang jabatan, dengan menggunakan berbagai informasi yang diperoleh akan membantu mereka dalam mencapai tujuan dari kebijaksanaan yang telah di gariskan.

b.      Evaluasi Otokratik

Evaluasi otokratik merupakan layanan evaluasi terhadap lembaga pemerintah yang mempunyai wewenang kontrol cukup besar dalam mengalokasikan sumber pendidikan. Tugas evaluator adalah membantu pelaksanaan kebijaksanaan, ketentuan-ketentuan hukum dan moral dalam birokrasi.

c.       Evaluasi Demokratik

Evaluasi Demokratik merupakan layanan pemberian informasi terhadap masyarakat tentang program–program pendidikan. Tugasnya adalah memberikan informasi terhadap kelompok masyarakat.

 

E.     Prinsip Evaluasi Kurikulum


Prinsip evaluasi terkait pertimbangan teknis, praktis dan etis. 6

Evaluasi kurikulum dilakukan melalui beberapa prinsip sebagai berikut: Syafaruddin dan Amiruddin MS, Manajemen Kurikulum, (Medan : Perdana Publishing, 2017), hlm. 113

1.       Prinsip relevansi, artinya relevan antara pendidikan dengan tuntutan kehidupan.

2.       Prinsip efektivitas, artinya sejauh mana sesuatu yang direncanakan atau diinginkan dapat terlaksana atau tercapai. Prinsip efektivitas belajar peserta didik 7

3.       Prinsip efisiensi, artinya perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dan usaha yang telah dikeluarkan (input).

4.       Prinsip kesinambungan, artinya saling hubung atau jalin-menjalin antara berbagai tingkat dan jenis pendidikan.

5.       Prinsip fleksibilitas, artinya ada ruang gerak yang memberikan kebebasan dalam bertindak (tidak kaku). Fleksibilitas mencakup fleksibilitas peserta.

 

F.      Jenis-jenis Evaluasi Kurikulum

1.       Evaluasi Perencanaan dan Pengembangan

Hasil evaluasi ini berfungsi untuk mendesain kurikulum. Persoalan yang disoroti menyangkut tentang kelayakan dan kebutuhan. Pelaksanaan evaluasi dilakukan sebelum kurikulum disusun dan dikembangkan.


6 Ibid., hal 446

 

7 Syafaruddin dan Amiruddin MS, Manajemen Kurikulum, (Medan : Perdana Publishing, 2017), hlm. 113


2.       Evaluasi Monitoring

Evaluasi ini berfumgsi untuk memeriksa apakah kurikulum mencapai sasaran secara efektif, dan apakah kurikulum terlaksana sebagaimana mestinya.

3.       Evaluasi Dampak

Evaluasi ini berfungsi untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh suatu kurikulum.

4.       Evaluasi Efisiensi-Ekonomis

Evaluasi ini berfungsi untuk menilai tingkat efisiensi kurikulum. Untuk itu, diperlukan perbandingan antara jumlah biaya, tenaga dan waktu yang diperlukan dalam kurikulum dengan kurikulum lainnya yang memiliki tujuan yang sama.

5.       Evaluasi Program Komprehensif

Evaluasi ini berfungsi untuk menilai kurikulum secara menyeluruh, mulai dari perencanaan, pengembangan, implementasi, dampak, serta tingkat keefektifan dan efisiensi.

 

G.     Model-model Evaluasi Kurikulum

Ada pengelompokkan 5 model evaluasi8, yakni:

1.       Model Tyler

Model ini dibangun atas dua dasar pemikiran, evaluasi ditujukan pada tingkah laku peserta didik dan harus dilakukan pada tingkah laku awal peserta didik sebelum melaksanakan kurikulum dan sesudah melaksanakan kurikulum.


8 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal

281-283


2.       Model Yang Berorientasi Pada Tujuan

Model evaluasi ini menggunakan tujuan-tujuan sebagai presiden RI untuk menentukan keberhasilan. Tujuan model ini adalah membantu pengembangan kurikulum merumuskan tujuan dan jelaskan hubungan antara tujuan dan kegiatan.

3.       Model Pengukuran

Model ini sangat menitikberatkan pada kegiatan pengukuran. Pengukuran digunakan untuk menentukan kuantitas suatu sifat tertentu yang dimiliki oleh objel, orang maupun peristiwa, dalam bentuk ukuran tertentu.

4.       Model Kesesuaian

Model ini memandang evaluasi sebagai suatu kegiatan untuk melihat kesesuaian antara tujuan dengan hasil belajar yang telah dicapai.

5.       Model Evaluasi Sistem Pendidikan

Evaluasi berarti membandingkan performance dari berbagai dimensi dengan sejumlah kriteria, baik yang mutlak maupun relatif.

 

H.     Langkah-langkah Evaluasi Kurikulum Bahasa Arab

Dalam mengevaluasi kurikulum bahasa Arab terdapat dua langkah yang harus dilakukan diantaranya adalah :9

1.    Tahap Persiapan

Tahap persiapan pada dasarnya menemukan apa dan bagaimana penilaian harus dilakukan.


9 Ahmad Nurcholis dan Muhammad Zaenal Faizin, Evaluasi Kurikulum Bahasa Arab Di Man 1 Trenggalek, Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab, Volume 5 No. 1 (Januari-Juni) 2019. Trenggalek: IAIN Tulungagung, hal 59


Artinya, perlu rencana yang jelas mengenai kegiatan penilaian termasuk alat dan sarana yang diperlukan. Ada beberapa langkah yang harus dikerjakan dalam tahap persiapan ini, yakni :

1)                   Menyusun Term Of Reference (TOR) penilaian, sebagai rujukan pelaksanaan penilaian. Dalam TOR ini dijelaskan target dan sasaran penilaian, lingkup atau objek yang dinilai, organisasi yang menangani penilaian serta biaya pelaksanaan penilaian.

2)                   Klasifikasi, artinya mengadakan penelaahan perangkat evaluasi seperti tujuan yang ingin dicapai, isi penilaian, strategi yang digunakan, sumber data, instrument, dan jadwal penilaian.

3)                   Uji Coba Penilaian (Try-Out), yakni melaksanakan teknik dan orosedur penilaian di luar sample penilaian. Tujuan utama adalah untuk melihat keterandalan alat-alat penilaian dan melatih tenaga penilai termasuk logistiknya, agar kualitas data yang diperoleh kelak meyakinkan.

 

2.    Tahap Pelaksanaan

Setelah uji coba dilaksanakan dan perbaikan atau penyempurnaan prosedur, teknik serta instrumet penelitian, langkah berikutnya adalah melaksanakan penilaian. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan ini antara lain:

1)                   Pengumpulan data di lapangan artinya melaksanakan penilaian melalui instrument yang telah dipersiapkan terhadap sumber data sesuai dengan program yang telah direncanakan.

2)                   Menyusun dan mengolah data hasil penilaian baik data yang dihasilkan berdasarkan persepsi pelaksanaan kurikulum dan kelompok sasaran kurikulum maupun data berdasarkan hasil pengamatan dan monitoring penilai.

3)                   Menyusun deskripsi kurikulum tersebut, berdasarkan data informasi yang telah diperoleh dari hasil penilaian.

4)                   Menentukan judgment terhadap deskripsi kurikulum berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan. Judgment dapat menggunakan dua macam logika yakni logika vertikal dan horizontal.


5)                   Pembahasan dan pengukuhan hasil-hasil penilaian dalam satu pertemuan khusus yang melibatkan tim penilai dengan pelaksana kurikulum, pengambilan keputusan dan mungkin dari unsur lain yang relevan, sangat diperlukan, sebelum hasil-hasil tersebut dimanfaatkan.

 

I.        Aspek-aspek Kurikulum Bahasa Arab yang perlu Dievaluasi

Ada 4 (empat) aspek kurikulum bahasa Arab yang wajib dievaluasi, yaitu meliputi unsur-unsur penting dalam kurikulum,10 yaitu:

1.       Tujuan

Suatu perencanaan program pendidikan, mengkin keseluruan program, kurikulum, pengajaran, atau evaluasi harus didasarkan pada tujuan ini. Penilaian tujuan kurikulum terutama untuk mengetahui apakah kurikulum dapat memberikan kontribusi terhadapat pencapaian yang lebih tinggi dalam pendidikan.

2.       Isi Kurikulum

Penilaian tentang isi kurikulum mencakup program yang diprogramkan untuk mencapai tujuan. Komponen isi mencakup semua jenis pelajaran yang harus diajarkan, dan pokok-pokok bahasan atau bahan pengajaran yang meliputi seluruh mata pelajaran tersebut. Isi atau bahan kurikulum tersebut dinilai dari segi kerelevansinya dengan tjuan itu, kebenarannya sebagai ilmu pengetahuan, fakta atau pandangan tertentu, keluasan dan kedalamannya.

3.       Strategi Pengajaran

Penilaian strategi pengajaran meliputi berbagai upaya yang ditempuh demi tercapainya tjuan berdasarkan bahan pengajaran yang telah ditetapkan.


10 Ibid., hal 60


4.       Media Pengajaran

Komponen media pengajaran merupakan komponen kurikulum yang berupa sarana untuk memberikan kemudahan dan kejelasan siswa dalam proses belajar yang dilakukannya. Ada berbagai macam media yang dimanfaatkan untuk keperluan pengajaran baik yang bersifat trasisional dan modern.

5.       Hasil yang Dicapai

Hal-hal yang dicapai dalam suatu kurikulum paling tidak mengandung tiga masalah, yaitu keluaran, efek, dan dampak, keluaran berupa prestasi belajar yang dicapai siswa sesuai dengan tujuan. Efek berupa perubahan tingkah laku sebagian akibat dari perlakuan belajar. Sedangkan dampak merupakan pengaruh suatubkurikulum pada perkembangan lembaga pendidikan itu sendiri, pengetahuan dan masyarakat.


 BAB III 

PENUTUP

A.     Kesimpulan

Menurut Sukamadinata, evaluasi kurikulum memegang peranan penting dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun pada pengambilan keputusan dalam kurikulum. Tujuan dari evaluasi kurikulum untuk masukan bagi perbaikan kurikulum, pengambilan keputusan dan akuntabilitas pendidikan serta peran evaluasi pengembangan dan implementasi kurikulum.

Evaluasi kurikulum juga berperan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan itu sudah benar atau perlu direvisi. Prinsip evaluasi terkait pertimbangan teknis, praktis dan etis. Prinsip evaluasi dilakukan melalui prinsip relevensi, efektivitas, efisiensi, kesinambungan, dan fleksibilitas. Jenis-jenis evaluasi kurikulum ada jenis Perencanaan dan Pengembangan, dampak, monitoring, efesiensi-ekonomis, dan program komprehensif.

Dan ada beberapa model-model evaluasi kurikulum, seperti model Tyler, Model yang berorientasi pada tujuan, model pengukuran, model kesesuaian, dan model evaluasi sistem pendidikan. Langkah-langkah Evaluasi Kurikulum Bahasa Arab ada tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Adapun aspek-aspek yang dinilai saat mengevaluasi kurikulum, seperti tujuan, isi kurikulum, strategi pengajaran, media pengajaran, dan hasil yang dicapai.

 

B.     Saran

Dengan adanya evaluasi kurikulum pada pembelajaran bahasa Arab, diharapkan

penggunaan kurikulum kedapn lebih baik dan dapat mencapai tujuan. Semoga Materi pada makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan dan menambah referensi bagi kami dan para pembaca amin.. Syukron, salah dan kurangnya mohon dimaafkan, dan atas kerendahan hati para pemabaca yang budiman agar kirannya dapat memberi kritik dan solusi.


 

DAFTAR PUSTAKA


Ansyar, Mohammad. 2015. Kurikulum Hakikat, Fondasi, Desain dan Pengembangan. Jakarta: Penerbit Kencana

Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

MS Amiruddin, Syarifuddin. 2017. Manajemen Kurikulum. Medan: Perdana Publishing Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Triwiyanto, Teguh. 2015. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Winarso, Widodo. 2015. Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah. Cirebon: CV Confident Zaenal Faizin, Muhammad. Nurcholis, Ahmad. 2019. Evaluasi Kurikulum Bahasa Arab di MAN

1 Trenggalek, Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab, Vol 5. No. 1. Trenggalek: IAIN Tulungagung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru yang Baik dan Professional dalam Mengajar

Guru yang Baik dan Profesional               Guru adalah orang tua kedua bagi para siswa ketika berada di sekolah. Yang tugasnya tidak h...