Senin, 15 Februari 2021

Komponen-Komponen Dalam Kurikulum

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-NYA kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab, yang diberikan oleh Miftahus Surur, S.Pd.I.,M.Pd., selaku dosen pengampu. Pembuatan makalah bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab dengan judul makalah “ Komponen-komponen Kurikulum”

Adapun sumber dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari buku yang membahas tentang wawasan kurikulum, kami sebagai penyusun makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber walau tidak dapat bertemu langsung dan kepada orang tua kami langsung yang selalu mendukung dan mendoakan kami sehingga diberilah kemudahan oleh Allah SWT dalam proses pengerjaan makalah ini.

Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan masing-masing, termasuk kami mungkin dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan, oleh karena itu kami mohon maaf yang sebesar- besarnya. Kami berharap ada kritik dan saran dari pembaca sekalian agar menjadikan motivasi bagi kami untuk lebih baik lagi kedepanya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

 

Salatiga, 20 Agustus 2020

 

Penulis


DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1

A.       Latar Belakang................................................................................................. 1

B.        Rumusan Masalah............................................................................................ 1

C.       Tujuan............................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2

A.       Pengertian Kurikulum....................................................................................... 2

B.        Perubahan Kurikulum....................................................................................... 2

C.       Komponen-komponen Kurikulum.................................................................... 2

1.         Komponen tujuan............................................................................................. 3

2.         Isi kurikulum.................................................................................................... 3

3.         Komponen metode atau proses belajar mengajar............................................. 3

4.         Evaluasi kurikulum.......................................................................................... 4

BAB III..................................................................................................................... 6

A.       Kesimpulan....................................................................................................... 6

B.        Saran................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 7


                                    BAB I 

                                    PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang


Kurikulum tidak lebih sekedar rencana pelajaran, kurikulum disini dianggap sebagai suatu yang nyata terjadi dalam proses pendidikan di sekolah.pandangan ini bertolak dari suatu yang bersifat faktual sebagai suatu proses. Dalam pendidikan kegiatan ini yang dilakukan anak dapat memberi pengalaman belajar, antara lain mulai dari mempelajari sejumlah mata pelajaran berkebun, olahraga, pramuka, bahkan pergaulan mahasiswa maupun guru dan petugas sekolah dapat memberi pengalaman belajar yang bermanfaat. Semua pengalaman belajar yang diperoleh dari sekolah itulah dipandang sebagai kurikulum.

Atas dasar ini, inti kurikulum sebenarnya adalah pengalaman belajar, pengalaman belajar itu banyak kaitannyaa dengan melakukan berbagai kegiatan, interaksi social di lingkungan sekolah, proses kerjasama dalam kelompok, bahkan interaksi denagn lingkungan fisik, seperti gedung sekolahan, tata ruang sekolah, siswa memperoleh berbagai pengalaman. Dengan demikian pengalaman itu bukan sekedar mempelajari mata mata pelajaran , tetapi yang terpenting adalah pengalaman kehidupan. Semua itu di cakup dalam pengertian kurikulum.


B.     Rumusan Masalah

1.         Bagaimana pengertian dari kurikulum?

2.         Bagaimana perubahan kurikulum?

3.         Bagaimana komponen-komponen kurikulum setiap jenisnya?


C.     Tujuan

1.         Agar mengetahui pengertian dari kurikulum.

2.         Agar lebih faham bagaimana perubahan kurikulum.

3.         Mengetahui macam jenis dari komponen-komponen kurikulum ,serta mengtahui pengertian dari setiap jenisnya.


BAB II

    PEMBAHASAN

 

A.  Pengertian Kurikulum

Istilah kurikulum (curriculum) berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu), dan pada awalnya digunakan dalam dunia olahraga. Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuholeh seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Pengertian tersebut digunakan dalam dunia pendidikan dalam sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.

Berdasarkan pengertian di atas, dalam kurikulum terkandung dua hal pokok, yaitu (1) adanya mata pelajaran yang harus di tempuh oleh siswa, dan (2) tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah. Istilah kurikulum pada dasarnya tidak hanya terbatas pada sejumlah mata pelajaran saja, tetapi mencakup semua pengalaman belajar (learning experience) yang dialami siswa dan mempengaruhi perkembangan pribadinya. Harrold B. Al-berty memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikankepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah.


B.   Perubahan Kurikulum

Perubahan kurukulum pada dasarnya memang dibutuhkan manakala kurikulum yang berlaku (current curriculum) dipandang sudah tidak efektif dan tidak relavan lagi bagi tuntutan dan perkembangan zaman dan setiap perubahan akan mengandung resiko dan konsekuensi tertentu. Perubahan kurikulum yang berskala nasional memang kerap kali mengundang sejumlah pertanyaan dan perdebatan, mengingat dampaknya yang sangat luas serta mengundang resiko yang sangat besar, apalagi kalau perubahan itu dilakukan secara tiba-tiba dan dalam waktu singkat serta tanpa dasar yang sangat jelas. Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian pada komponen tertentu saja, tetapi dapat juga bersifat menyeluruh yang menyangkut semua komponen kurikulum. Perubahan kurikulum menyangkut berbagai factor, baik orang-orang yang terlibat dalam pendidikan maupun factor-faktor lain yang berpengaruh dalam jalannya proses pendidikan.1


C.  Komponen-komponen Kurikulum


1 Sarkadi, Tahapan Penilaian Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 ( Surabaya: Jakad Media Publishing, 2019), hlm. 9-12


Setiap kurikulum mempunyai komponen-komponen, dan setiap komponen kurikulum merupakan suatu kesatuan yang mempunyai hubungan dan pengaruh timbal balik antara yang satu dengan yang lainnya. Macam-macam komponen kurikulum yaitu:

1.         Komponen tujuan

Komponen Tujuan, yaitu arah atau sasaran yang hendak dituju oleh proses penyelenggaraan pendidikan. Dalam setiap kegiatan sepatutnya mempunyai tujuan, karena tujuan menuntun kepada apa yang hendak dicapai atau sebagai gambaran tentang hasil akhir dari suatu kegiatan. Hal tersebut biasanya tercantum didalam rencana pembelajaran, yakni pada bagian tujuan instruksional khusus dan umum. Dengan mempunyai gambaran yang jelas tentang  hasil yang hendak dicapai itu, dapatlah diupayakan berbagai kegiatan tau perangkat untuk mencapainya.

2.         Isi kurikulum

Isi kurikulum, yaitu pengalaman belajar yang diperoleh siswa dari sekolah. Dalam hal ini siswa melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh pengalaman belajar tersebut. Pengalaman-pengalaman ini dirancang dan diorganisir sedemikian rupa sehingga apa yang diperoleh siswa sesuai dengan tujuan.

Ada beberapa kendala yang sering menyebabkan kegagalan dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah, yakni guru-guru dalam proses belajar mengajar hanya menyampaikan materi yang bersifat fakta, tidak bersifat principal. Misalnya dalam pelajaran matematika, siswa hanya belajar tentang langkah-langkah memecahkan soal, tidak diberikan prinsip umum yang berlaku bagi sesuatu bahan, sehingga dengan menguasai prinsip itu dapat dipecahkan berbagai persoalan. Dengan perkataan lain, satu prinsip dapat memecahkan berbagai persoalan.

Memang tidak mudah untuk menentukan mana yang prinsip, mana yang ersifat fakta. Untuk itu dalam menentukan bidang atau mata pelajaran tertentu. Dengan keahlian seseorang dalam sesuatu bidang atau mata pelajaran tertentu dengan keahlian itulah dapat dikaji struktur bahan yang menjadi isi kurikulum. Dalam hal ini tentunya diperlukan seorang guru yang berkompetensi.

3.         Komponen metode atau proses belajar mengajar

Metode atau proses belajar mengajar, yaitu bagaimana cara siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mencapai untuk mencapai tujuan sedangkan proses itu sendiri bertalian dengan bagaimana pengalaman belajaratau isi kurikulum diorganisasi. Setiap bentuk


organisasi yang digunakan membawa dampak terhadap proses memeperoleh pengalaman yang dilaksanakan. Untuk itu perlu ada kriteria pada organisasi kurikulum yang efektif.

Kriteria dalam merumuskan organisasi kurukulum yang efektif menurut Tyler adalah

a.    Berkesinambungan (continuity)

b.    Berurutan (sequence)

c.    Keterpaduan (integration)

Berkesinambungan, yaitu adanya pengulangan kembaliundur-unsur utama kurikulum secara fartical. Sebagai contoh, jika dalam pelajaran IPS pengembangan keterampilan membaca dipandang sebagai sesuatu yang sangat penting, maka latihan membaca perlu dilakukan secara terus menerus atau berkesinambungan. Dengan keterampilan siswa dengan membaca dapat berkembang pelajaran lain efektif melalui pelajaran di sekolah.

a.           Berurutan, yaitu isi kurikulum diorganisasi dengan cara mengurutkan bahan pelajaran sesuai denagn tingkat kedalamanatau keluasan yang dimiliki. Sebagai contih keterampilan membaca yang dikembangakan pada kelas pertama dapat berisi bahan yang sederhana, namun pada tingkat berikutnya makin kompleks.

b.          Keterpaduan, yaitu adanya penggabungan yang menunjukkan kepada hubungan horizontal pengalaman belajar yang menjadi isi kurikulum, sehingga dapat membantu siswa memperoleh pengalaman itu dalam suatu kesatuan. Sebagai contih dalam mengembangkan keterampilan membaca (dalam pelajaran bahasa Indonesia) perlu dipertimbangakan pula bagaimana agar keterampilan itu dapat dikembangkan secara efektif pada pelajaran lain. Dengan demikian keterampilan yang diperoleh sebagai pengalaman belajar tidak berdiri sendiri, melainkan dapat diterapkan dalam berbagai bidang.

4.         Evaluasi kurikulum

Evaluasi kurukulum harus dilakukan secara terus menerus. Untuk itu, terlebih dahulu perlu diterapkan secara jelas apa yang akan dievaluasi, dengan menggunakan acuan dan kriteria yang jelas pula. Sehubungan dengan itu, perlu ditetapkan dua sasaran utama dalam mengevaluasi, yaitu:

a.    Evaluasi terhadap hasil (produk) kurikulum.

b.    Evaluasi terhadap proses kurikulum.

Evaluasi produk menilai sampai sejauh mana keberhasilan kurikulum dalam mengantar siswa kearah tujuan. Dengan perkataan lain penilaian terhadap pencapaian tujuan. Sedangkan


evaluasi proses menilai apakah proses itu berjalan secara optimal, sehingga memungkinkan tercapai tujuan. Kedua macam evaluasi ini sangat penting dalam rangka melakukan peninjauan kembali (revisi) terhadap pelaksanan kurikulum, sehhingga mencapai hasil yang optimal.2

2 Ali Sudin, Kurikulum dan Pelajaran, Bandung, UPI Press, 2014, hlm. 12-15



BAB III

PENUTUP

 

A.  Kesimpulan

Kurikulum terkandung dua hal pokok, yaitu (1) adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa, dan (2) tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah. Istilah kurikulum pada dasarnya tidak hanya terbatas pada sejumlah mata pelajaran saja, tetapi mencakup semua pengalaman belajar (learning experience) yang dialami siswa dan mempengaruhi perkembangan pribadinya.

Setiap kurikulum mempunyai komponen-komponen, dan setiap komponen kurikulum merupakan suatu kesatuan yang mempunyai hubungan dan pengaruh timbal balik antara yang satu dengan yang lainnya. Macam-macam komponen kurikulum yaitu: komponen tujuan, isi kurikukum, komponen metode atau proses belajar mengajar, dan evalusi kurukulum.

B.   Saran

Penulisan makalah ini bertujuan agar para pembaca dapat mengetahui pengetahuan tentang pengertian kurikulum, perubahan kurikulum, dan komponen-komponen kurukulum. Harapan dari penulis adalah agar pembaca dapat memahami dengan baik. Jika dari kami masih banyak kekurangan dalam penulisan mohon maaf yang sebesar-besarnya.



 DAFTAR PUSTAKA


Sarkadi, 2013, Tahapan Penilaian Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum, Surabaya: Jakad Media Publishing.

Sudin, Ali. 2014, Kurukulum dan Pelajaran, Bandung: UPI Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru yang Baik dan Professional dalam Mengajar

Guru yang Baik dan Profesional               Guru adalah orang tua kedua bagi para siswa ketika berada di sekolah. Yang tugasnya tidak h...