KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Pengembangan Kurikulum PBA
tentang Komponen-komponen kurikulum.
Makalah ini telah saya susun semaksimal mungkin.
Tidak lupa, disamping kerja saya juga terdapat pihak yang mempermudah
pengerjaan ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah menyuport
saya
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Saya
menerima kritik dan saran untuk memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah pengembangan kurikulum pba tentang komponen-komponen kurikulum ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Salatiga, 18 Oktober 2020
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata
pengantar..............................................................................................................ii
Daftar
isi.......................................................................................................................iii
Bab
I : Pendahuluan
1.1.Latar
Belakang............................................................................................1
1.2.Rumusan
Masalah.......................................................................................1
1.3.Tujuan..........................................................................................................1
Bab
II : Pembahasan
A.Pengertian landasan-landasan
kurikulum.............................................2
B.Landasan-landasan kurikulum……………….....................................2
Bab
III : Penutup
Kesimpulan...................................................................................................................7
Saran.............................................................................................................................7
Daftar
Pustaka...............................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kurikulum sebagai sebuah rancangan pendidikan
mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.
Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam
perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa
dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.
Landasan pengembangan kurikulum tidak hanya
diperlukan bagi para penyusun kurikulum atau kurikulum tertulis yang sering
disebut juga sebagai kurikulum ideal, akan tetapi terutama harus dipahami dan
dijadikan dasar pertimbangan oleh para pelaksana kurikulum yaitu para pengawas
pendidikan dan para guru serta pihak-pihak lain yang terkait dengan tugas-tugas
pengelolaan pendidikan, sebagai bahan untuk dijadikan instrumen dalam melakukan
pembinaan terhadap implementasi kurikulum di setiap jenjang pendidikan.
1. Apa itu landasan Filsafat?
2. Apa itu landasan
Psikologis?
3. Apa itu landasan
Sosiologis?
4. Apa itu landasan ilmu pengetahuan dan teknologi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu landasan Filsafat.
2. Untuk mengetahui apa itu landdasan Psikologis.
3. Untuk mengetahui apa itu landasan Sosiologis
4. Utuk mengetahui apa itu
landasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Landasan Kurikulum
Landasan merupakan prinsip dasar. Dengan adanya
landasan, kurikulum mempunyai kerangka yang jelas untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum sebagai rencana pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat
strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan
kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa
dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat. Penyusunan kurikulum
yang tidak didasarkan pada landasan yang kuat dapat berakibat fatal terhadap
pendidikan itu sendiri.
B.
Landasan-landasan kurikulum
Banyak faktor
dalam merencanakan kurikulum. Untuk itu
perlu dasar-dasar yang kuat agar tujuan kurikulum tercapai sesuai dengan
kebutuhan. Pada umumnya dalam membina kurikulum kita dapat berpegang pada landasan-landasan
berikut :
1.
Landasan filosofis
Landasan ini berkenaan
dengan system nilai. System ini merupakan pandangan seseorang tentang sesuatu
terutama berkenaan dengan arti kehidupan.
Untuk dapat
melaksanakan pendidikan berlandaskan kepada filsafat yang dianut, seorang guru
harus merinci arti pandangannya itu dalam suatu rumusan perbuatan yang jelas. Kejelasan
ini dapat menuntut kearah apa yang patut dilakukan dalam proses pendidikan. Filsafat
sebagai landasan pengembangan kurikulum menjawab pertanyaan-pertanyaan pokok
seperti : hendak dibawa kemana siswa yang dididik itu? Masyarakat yang
bagaimana yang harus diciptakan melalui ikhtiyar pendidikan?
Kurikulum tak dapat tiada
mempunyai hubungan yang erat dengan filsafat bangsa dan negara terutama dalam
menentukan manusia yang dicita-citakan sebagai tujuan yang harus dicapai melalui
pendidikan formal. Filsafat dapat menentukan
tolak ukur keberhasilan proses pendidikan.
2.
Landasan psikologis
Pengembangan kurikulum
harus dilandasi oleh
asumsi-asumsi yang berasal dari psikologi yang meliputi kajian tentang apa dan
bagaimana perkembangan peserta didik, serta bagaimana peserta didik belajar.
Pemahaman
tentang anak bagi seorang pengembang kurikulum sangatlah penting. Kesalahan persepsi dan kedangkalan pemahaman tentang anak, dapat
menyebabkan kesalahan arah dan kesalahan praktik pendidikan.
a.
Psikologi perkembangan anak
Menurut Piaget, perkembangan
intelektual ( kognitif ) setiap individu berlangsung dalam tahapan-tahapan
tertentu. Tahapan-tahapan itu terdiri dari 4 fase, yaitu :
1. sensorimotor yang berkembang dari mulai lahir
sampai 2 tahun
2. praoperasional, mulai dari 2 sampai 7 tahun
3.
operasional konkret, dimulai dari 7 sampai 11 tahun; dan
4.
operasional formal, yang dimulai dari 11 sampai 14 tahun ke atas.
b.
Psikologi belajar
Pengembangan kurikulum tidak akan
terlepas dari teori belajar. Sebab, pada dasarnya kurikulum disusun untuk
membelajarkan siswa. Menurut Jhon Locke, manusia itu merupakan organisme
yang pasif. Locke menganggap bahwa
manusia itu seperti kertas putih, hendak ditulisi apa kertas itu sangat tergantung
pada orang yang menulisnya. Dari pandangan yang mendasar tentang hakikat
manusia itu, memunculkan aliran belajar behavioristik-elementeristik.
3.
Landasan Sosiologis-Teknologis
Sekolah juga berfunsi
untuk mempersiapkan anak didik dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu
kurikulum tidak hanya berisi berbagai nilai suatu masyarakat, akan tetapi
bermuatan segala sesuatu yang dibutuhkan masyarakatnya. Oleh karena itu, kita
perlu mengkaji berbagai hal yang harus
dipertimbangkan dalam proses menyusun dan mengembangkan suatu kurikulum sesuai
dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Dengan demikian dalam konteks ini
sekolah bukan hanya unruk berfungsi untuk mewariskan kebudayaan dan nilai-nilai
suatu masyarakat, akan tetapi juga sekolah berfungsi mempersiapkan anak didik
dalam kehidupan masyarakat.
Dipandang dari
sosiologi, pendidikan adalah proses mempersiapkan individu agar menjadi warga
masyarakat yang berbudaya. Oleh karena itu, tujuan, isi, dan proses pendidikan
harus sesuai dengan kondisi, karakteristik kekayaan, dan perkembangan
masyarakat tersebut.
Calhaoun, light, dan
keller dalam Wilma S dan Shane, Harold G. (1993), memaparkan tujuh fungsi
sosial pendidikan, yaitu : 1) mengajarkan keterampilan, 2) mentransmisikan
budaya, 3) mendorong adaptasi lingkungan, 4) membentuk kedisiplinan, 5)
mendorong bekera kelompok, 6) meningkatkan perilaku etik, dan 7) memilih bakat
dan memberi penghargaan prestasi.
4.
Landasan ilmu pengetahuann dan teknologi
Hakiikat imu
penggetahuan adalah : sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam
pernyataan-pernyataan yang benar dengan ciri pokok yang bersifat general,
rational, objektif, mampu diuji kebenarannya, dan mampu menjadi milik umum.
Sedangkkan pengertian
pengembangan kurikulum pengetahuan adalah seperangkat pengetahuan yang disusun
seccara sistematiis yang dihasilkan
melalui riset atau penelitian. Sedangkan penggertiian teknologi adalah aplikasi
dari ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan
menggunakan teknologi alat dan teknologi system. Ilmu dan teknologi tidak dapat
dipisahkan. Industry dengan teknologi maju memproduksi berbagai macam alat-alat
dan bahan yang secara langsung dan tidak langsung dibutuhkan dalam pendidikan
dan sekaligus menuntut sumber daya manusia yang handal untuk mengaplikasikannya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari
setiap landasan pengembangan kurikulum yang telah dibahas dalam makalah ini,
maka dapat disimpulkan bahwa begitu pentingnya suatu landasan dalam sebuah
kurikulum, karena kurikulum adalah sebuah rencana pendidikan, diperlukan
landasan yang sangat akurat.
Peran kurikulum ini sangat berpengaruh, jadi
dibutuhkan landasan yang kokoh dan kuat serta implementasinya yang tepat.
B.
SARAN
Sebaiknya peserta didik diberi informasi
mengenai landasan-landasan dalam pengembangan kurikulum. Landasan-landasan
kurikulum ini sangat penting dalam pengembangan kurikulum karena tanpa
landasan-landasan tersebut isi kurikulum akan kurang relevan jika dikaitkan
dengan kehidupan nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Sarkadi,
2013, Tahapan Penilaian Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum, Surabaya: Jakad Media Publishing.
Sudin,
Ali. 2014, Kurukulum dan Pelajaran, Bandung: UPI Press.
Sanjaya, Wina. 2009.Kurikulum
dan Pembelajaran, Jakarta : Kencana Prenada.
Majir, Abdul. 2007. Dasar
Pengembangan Kurikulm, Sleman : CV BUDI UTAMA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar