KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji
syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-NYA Saya dapat menyelesaikan dengan baik
tugas makalah mata kuliah Pengembangan Kurikulum Bahasa
Arab dengan judul
“ Pengembangan Standar Isi (Materi) Kurikulum Bahasa Arab ” yang diberikan oleh bapak Miftahus Surur, S.Pd.I., M.Pd. selaku
dosen pengampu.
Saya menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan
dan kekurangan masing-masing, termasuk saya mungkin dalam pembuatan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena
itu saya mohon maaf yang sebesar- besarnya. Saya berharap ada
kritik dan saran dari pembaca sekalian agar menjadikan motivasi bagi saya untuk
lebih baik lagi kedepanya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembacanya.
Magelang, 23 November 2020
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Standar Isi Pengembangan Kurikulum
B. Persoalan Yang Berhubungan Dengan Penyelesaian Standar Isi Kurikulum Bahasa Arab
C. Kriteria dan Ruang Lingkup Standar Isi
Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya pengembangan kurikulum ialah
mengarahkan kurikulum sekarang ke tujuan pendidikan yang dlharapkan karena
adanya berbagai pengaruh yang sifatnya positif yang datangnya dari luar atau dari
dalam sendiri.
Situasi masyarakat sekarang dan yang akan datang dapat diantisipasi
diantaranya sebagai berikut: perubahan dari masyarakat agraris ke industri;
pengembangan IPTEKS; pengangguran intelek dan terbatasnya lapangan kerja,
masyarakat yang komplek tetapi bersifat individulistis, pengaruh globalisasi dan
adanya revolusi arus infomasi dan
sebagainya.
Pada
dasarnya terdapat 4 unsur yang perlu diperhatikan
dalam pengembangan, yaitu :
l. Merencanakan, merancangkan, dan memprogramkan bahan ajar dan pengalaman belajar;
2. Karakteristik peserta didik;
3. Tujuan yang akan dicapai dan
4. Kriteria-kriteria untuk mencapai tujuan.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Standar Isi Pengembangan Kurikulum ?
b. Bagaimana Persoalan Yang Berhubungan Dengan Penyelesaian Standar Isi Kurikulum Bahasa Arab ?
c. Bagaimana Kriteria dan Ruang Lingkup Standar Isi Kurikulum Bahasa Arab ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui
Isi Pengembangan Kurikulum
b. Untuk mengetahui tentang Persoalan apa saja yang Berhubungan dengan Penyelesaian
Standar Isi Kurikulum dalam Bahasa Arab
c. Untuk mengetahui tentang macam-macam Kriteria dan Ruang Lingkup Standar Isi dalam Kurikulum Bahasa Arab
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Standar Isi Pengembangan Kurikulum
Standar Isi adalah
kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi
lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Jika dihubungkan dengan pelajaran bahasa Arab, maka standar isi adalah ruang lingkup dan kompetensi mata pelajaran bahasa Arab yang harus dicapai oleh setiap peserta didik. Dengan mencermati definisi tersebut, maka standar isi merupakan batas minimal yang harus dicapai oleh peserta didik dalam ruang lingkup dan kompetensi bahasa Arab.
Beberapa ahli yakin bahwa beberapa isi memiliki
nilai-nilai intrinsik yang dapat dipelajari demi kepentingannya sendiri. Pendapat lain mengatakan bahwa hampir
semua isi memiliki nilai instrumental, yaitu alat-alat sederhana, yang oleh yang lain menjadi pelajaran-pelajaran yang lebih bernilai. Isi menjadi signifikan jika ditransmisikan kepada anak didik dalam beberapa
hal dan cara.
B. Persoalan Yang Berhubungan Dengan Penyelesaian Standar Isi Kurikulum Bahasa Arab
Kurikulum merupakan
satu hal yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Esensi dari
kurikulum adalah acuan, rencana, norma-norma yang dapat dipakai sebagai
pegangan. Dalam arti luas kurikulum dapat dikatakan sebagai keseluruhan program
lembaga pendidikan (Nurdin, 2002: 71)[1].
Dikarenakan kurikulum merupakan acuan dan rencana dalam penyelenggaraan
pendidikan maka dari zaman ke zaman kurikulum akan mengalami perubahan.
Keharusan adanya perubahan kurikulum dari waktu ke waktu merupakan sebuah
keniscayaan karena penyelenggaraan pendidikan harus konteksktual dengan
perubahan zaman yang senantiasa bergulir sepanjang zaman.
1. Pentingnya Mata Pelajaran
Penyeleksian isi menurut mata pelajaran tertentu telah menjadi prosedur tradisional, tetapi
akumulasi pengetahuan dan perluasan jumlah waktu pelajaran secara konsekuen lebih menekankan pada integrasi dalam mcnciptakan suatu perubahan yang jauh dari prosedur,
Ada dua hal yang juga membuat keraguan akan validitas penyeleksian isi dalam mata pelajaran tradisional. Pertama, berbagai definisi mata pelajaran yang penting. Kedua, hubungan antara mata pelajaran di sekolah dan cara pengetahuan tersebut diklasiflkasikan.
Bruner berpendapat bahwa pengajaran kurikulum berhubungan, dengan cara
memberikan pengetahuan kepada anak didik tentang struktur fundamental dari
mata pelajaran yang dipilih[2]. bagi Bruner, struktur ini mencakup segala prinsip dan organisasi yang terdiri dari mata pelajaran tertentu. Dengan demikian anak didik mampu memiliki struktur
dari suatu mata pelajaran. Menurut Bruner dalam mempelajari struktur, berarti anak didik juga akan mempelajari bagairnana sesuatu itu dihubungkan. Contoh yang paling jelas adalah mempelajari bahasa.
Ketika seorang anak .rnennpelajari struktur bahasa sebuah kalimat, dia akan mendapatkan banyak kalilnat-kalitnat lain
yangbisa mencakup isi dan model struktur kalimat asalnya
Karena itu, tugas para pengembang kurikulum Bahasa Arab, khususnya dalam bentuk penyeleksian isi, adalah mengidentifikasi struktur
dasar dari berbagai bidang pengetahuan dan memberikan isi yang tepat sehingga anak didik mampu mempelajari struktur-struktur Bahasa Arab.
Secara tradisional, isi telah diseleksi
dalam bentuk mata pelajaran dan di sana terdapar hal-hal yang kurang menguntungkan berkaitan dengan hal ini. Seperti ada pendapat yang menganjurkan bahwa pendidikan merupakan penguasaan
materi atau isi (mastery of content).
2. Pentingnya Proses
Pendapat ini sering kali terefleksi dalam kurikulum kontemporer, yang biasanya
terjadi berbagaipenekanan perubahan ketentuan yang mendetail terhadap isi untuk
penekanan pada proses.
Pendapat tersebut juga berbahaya, karena yang diambil dari hal itu bisa saja
diinterpretasikan
agar bisa mengungkapkan semua isi menjadi nilai yang sama baiknya bagi anak didik. Tetapi,
jika kriteria penyeleksian isi tujuannya untuk digunakan (menjadi prioritas),
yang harus diketahui adalah beberapa bahan atau isi
memiliki aplikasi yang lebih luas bagi anak didik daripada bahan atau isi yang
lain.
Mungkinkah ketika kita
menyeleksi isi mampu mempertimbangkan pentingnya mata pelajaran dan
proses dan bisa mencapai keseimbangan di antara keduanya? Berbagai mata pelajaran tersebut membentuk tidak hanya
isi yang unik, tetapi juga cara-cara berpikir.
3. Bahan Mengajar
Pendidik dan pengembang kurikulum
dihadapkan dengan beragamnya mata pelajaran yang harus mereka seleksi. Ada
tujuh ilmu pengetahuan budaya yang diklasifikasikan menjadi trivium (grammar,
rhetoric, dialectic) dan quadrivium (arithmatic, geometry, music, dan
astrology) yang telah mengalami perkembangan, dan sekarang diperkirakan sudah
mencapai ratusan mata pelajaran.
Ketidaksetujuan dengan apa
yang diajarkan merupakan suatu kritik umum terhadap sekolah yang bersumber dari
luar. Kritik tersebut akan langsung meningkat jika sekolah gagal membuat
isi/bahan yang mempunyai fungsi sosial yang relevan.
4. Kebutuhan Penyeleksian secara Rasional
Mengaplikasikan kriteria yang rasional dalam
menentukan isi pengajaran dan mata pelajaran Bahasa
Arab ke dalam suatu
kurikulum merupakan sebuah kebutuhan.
Taba mengidentifikasi empat alasan yang
mendemonstrasikan kebutuhan untuk suatu basis rasional dalam hal pemilihan isi.
Pertama, gejolak
pendidikan, menghasilkan konflik antarkelompok disebabkan fungsi sekolah dan
pengajaran apa yang sesuai. Kedua, ledakan
pengetahuan yang telah membuat tersedianya isi dan dimasukkan ke dalam
pertanyaan tentang skema klasik yang sederhana tentang mata pelajaran sekolah.
Ketiga, tingkatan tujuan yang lebih luas, yang telah menciptakan suatu kebutuhan
akan isi yang baru, yang tercakup oleh bahan kurikulum tradisional. Keempat,
perkembangan teknologi pendidikan, yang memungkinkan adanya perluasan tentang apa yang bisa
dipelajari dalam suatu rangkaian waktu.[3]
Masalah yang berhubungan dengan akumulasi pengetahuan
dan teknologi dan pengembangan tujuan-tujuan pendidikan adalah semakin
banyaknya isi yang akan ditambah dalam kurikulum Bahasa
Arab.
5. Keberadaan Pengetahuan Anak Didik
Ketika menyeleksi isi pengajaran Bahasa Arab, isi bagi anak didik telah diketahui sebagai pertumbuhan yang utama. Para pengembang memiliki beberapa masalah dalam menyeleksi isi. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, para pengernbang kurikulum perlu untuk: a) mengadopsi prosedur rasional dalarn memilih isi (sebagian dari kriteria yang diikuti yang mungkin memberikan suatu prosedur rasional); b) menentukan isi atau bahan apa yang diketahui anak didik; c) memutuskan apakah isi (baru) ditambahkan ataukah prinsip-prinsip baru ditentukan untuk memasukkan isi/bahan (baru) dalam kurikulum; d) mengetahui keseimbangan antara penguasaan bahan atau isi pelajaran dan pentingnya proses; dan e) menentukan tingkatan isi/bahan yang diajarkan dalam mata pelajaran tradisional.
C.
Kriteria dan Ruang Lingkup Standar Isi Pengembangan
Kurikulum Bahasa Arab
Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangakan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahsa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis.
Kemampuan barbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam mambantu memahami sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan Hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.
Secara logika antara tujuan pembelajaran dengan ruang lingkup materi harus saling mengkait. Dalam arti bahwa untuk mencapai tujuan yang diinginkan maka harus didukung oleh materi yang relevan. Oleh karena itu, perlu ditinjau ulang mengenai rumusan tujuan pembelajaran bahasa Arab, atau rumusan cakupan ruang lingkup materi pelajaran.
Dalam hal ini, setiap kriteria
diaplikasikan ke dalam semua isi yang diajarkan. Tidak ada kriteria yang dapat
berdiri sendiri dan kriteria-kriteria itu dimaksudkan sebagai petunjuk untuk
menyeleksi isi atau bahan kurikulum, sedangkan bahan itu merupakan peraturan-
peraturan yang tidak teratur.
1. Minat
Minat anak didik merupakan pertimbangan tersendiri dalam Penyeleksian isi, meskipun ada
perdebatan tentang sejauh mana pengembang kurikulum harus mengakomodasi kriteria ini.
Karena itu, masalah yang terjadi adalah bagaimana menyelaraskan isi kurikulum dengan
minat dan perilaku anak didik sehingga minat-minat dan perilaku yang menentukan isi sangat
singkat sifatnya. Namun, jika menghindari minat anak didik, mungkin menjadikan isi pengajaran
sangat membosankan anak didik sehingga hasil belajar pun kurang memuaskan.
Penggunaan minat dan kebutuhan anak didik merupakan petunjuk penyeleksian isi. Sedikit
para pendidik yang menginginkan hal ini, namun hal ini masih menjadi kriteria yang tidak selalu
dapat diobservasi.
2. Kemampuan Belajar
Isi yang dipilih harus dapat dipelajari oleh anak didik dan juga harus dapat diadaptasi untuk
dicocokkan dengan kemampuan anak didik. Apa yang paling penting dari hal ini adalah adanya
kesesuaian antara isi yang diseleksi dengan apa yang telah anak pelajari.
3. Konsisten dengan Realitas Sosial
Beberapa penulis berpendapat bahwa isi yang diseleksi harus memberikan orientasi yang paling
berguna bagi dunia di sekeliling kita. Sedikit mata pelajaran yang statis atau isinya tidak berubah.
Tetapi, mata pelajaran tertentu mengambil isi mereka secara langsung dari masyarakat dan budaya
atau secara langsung dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam sains dan teknologi.
4. Kegunaan
Kriteria ini diinterpretasikan dengan isi yang spesifik dalam mata pelajaran. Berbagai penelitian
pun dilakukan untuk menentukan aspek-aspek yang ada dalam isi pada bidang mata pelajaran
tertentu yang paling sering digunakan oleh orang dewasa, dan itulah yang diklaim sebagai kriteria
kegunaan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kurikulum merupakan
satu hal yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Esensi dari
kurikulum adalah acuan, rencana, norma-norma yang dapat dipakai sebagai
pegangan.
Masalah yang berhubungan dengan akumulasi pengetahuan dan teknologi dan pengembangan tujuan-tujuan pendidikan adalah semakin banyaknya isi yang akan ditambah dalam kurikulum Bahasa Arab.
B.
Saran
Saya
mengharapkan kepada teman-teman atau para pembaca
dapat memahami atau mengerti apa maksud dari penulisan makalah ini, dan jika
masih kurang mengerti maka carilah sumber-sumber yang berhubungan dengan materi
ini mengenai Pengembangan
Kurikulum Bahasa Arab dengan ilmu-ilmu lainnya agar tidak terjadi kerancauan.
Semoga materi pada makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan dan menambah referensi bagi saya dan para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Idi, Abdullah. 2016. Pengembangan Kurikulum: Teori
& Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Iriana, Fristiana. 2016. Pengembangan Kurikulum:
Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Parama Ilmu.
Hamalik, Umar. 2007. Dasar-Dasar Pengembangan
Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Dr. Rusman, M.Pd. 2011. Manajemen Kurikulum. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.
Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Dasar-Dasar
Pengembangan Kurikulum Sekolah. Yogyakarta: BPFE.
Jurnal Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar