Jumat, 12 Februari 2021

Pengembangan Standar Isi (Materi) Kurikulum Bahasa Arab

 

KATA PENGANTAR

           

            Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-NYA  Saya dapat menyelesaikan dengan baik tugas  makalah  mata kuliah Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab dengan judul Pengembangan Standar Isi (Materi) Kurikulum Bahasa Arab yang diberikan oleh bapak Miftahus Surur, S.Pd.I., M.Pd. selaku dosen pengampu.

Saya menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan dan kekurangan masing-masing, termasuk saya mungkin dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak  kekurangan, oleh karena itu saya  mohon maaf  yang sebesar- besarnya. Saya berharap ada kritik dan saran dari pembaca sekalian agar menjadikan motivasi bagi saya untuk lebih baik lagi kedepanya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

 

Magelang, 23 November 2020


Penyusun

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.. ii

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

B.    Rumusan Masalah

C.    Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

A.       Standar Isi Pengembangan Kurikulum

B.    Persoalan Yang Berhubungan Dengan Penyelesaian Standar Isi Kurikulum Bahasa Arab

C.    Kriteria dan Ruang Lingkup Standar Isi Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab

BAB III

PENUTUP.. 9

A.   Kesimpulan. 9

B.    Saran. 9

DAFTAR PUSTAKA.. 10

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

 Pada dasarnya pengembangan kurikulum ialah mengarahkan kurikulum sekarang ke tujuan pendidikan yang dlharapkan karena adanya berbagai pengaruh yang sifatnya positif yang datangnya dari luar atau dari dalam sendiri.

Situasi masyarakat sekarang dan yang akan datang dapat diantisipasi diantaranya sebagai berikut: perubahan dari masyarakat agraris ke industri; pengembangan IPTEKS; pengangguran intelek dan terbatasnya lapangan kerja, masyarakat yang komplek tetapi bersifat individulistis, pengaruh globalisasi dan adanya revolusi arus infomasi dan sebagainya.

Pada dasarnya terdapat 4 unsur yang perlu diperhatikan dalam pengembangan, yaitu :
l. Merencanakan, merancangkan, dan
memprogramkan bahan ajar dan pengalaman belajar;
2.
Karakteristik peserta didik;

3. Tujuan yang akan dicapai dan

4. Kriteria-kriteria untuk mencapai tujuan.

B.     Rumusan Masalah

a.       Bagaimana Standar Isi Pengembangan Kurikulum ?

b.      Bagaimana Persoalan Yang Berhubungan Dengan Penyelesaian Standar Isi Kurikulum Bahasa Arab ?

c.     Bagaimana Kriteria dan Ruang Lingkup Standar Isi Kurikulum Bahasa Arab ?

 

C.    Tujuan

a.       Untuk  mengetahui Isi Pengembangan Kurikulum

b.   Untuk mengetahui tentang Persoalan apa saja yang Berhubungan dengan Penyelesaian Standar Isi Kurikulum dalam Bahasa Arab

c.   Untuk mengetahui tentang macam-macam Kriteria dan Ruang Lingkup Standar Isi dalam Kurikulum Bahasa Arab

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Standar Isi Pengembangan Kurikulum

Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Jika dihubungkan dengan pelajaran bahasa Arab, maka standar isi adalah ruang lingkup dan kompetensi mata pelajaran bahasa Arab yang harus dicapai oleh setiap peserta didik. Dengan mencermati definisi tersebut, maka standar isi merupakan batas minimal yang harus dicapai oleh peserta didik dalam ruang lingkup dan kompetensi bahasa Arab.

               Beberapa ahli yakin bahwa beberapa isi memiliki nilai-nilai intrinsik yang dapat dipelajari demi kepentingannya sendiri. Pendapat lain mengatakan bahwa hampir
semua isi memiliki nilai instrumental, yaitu alat-alat sederhana, yang
oleh yang lain menjadi pelajaran-pelajaran yang lebih bernilai. Isi menjadi signifikan jika ditransmisikan kepada anak didik dalam beberapa hal dan cara.

 

B. Persoalan Yang Berhubungan Dengan Penyelesaian Standar Isi Kurikulum Bahasa Arab

Kurikulum merupakan satu hal yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Esensi dari kurikulum adalah acuan, rencana, norma-norma yang dapat dipakai sebagai pegangan. Dalam arti luas kurikulum dapat dikatakan sebagai keseluruhan program lembaga pendidikan (Nurdin, 2002: 71)[1]. Dikarenakan kurikulum merupakan acuan dan rencana dalam penyelenggaraan pendidikan maka dari zaman ke zaman kurikulum akan mengalami perubahan. Keharusan adanya perubahan kurikulum dari waktu ke waktu merupakan sebuah keniscayaan karena penyelenggaraan pendidikan harus konteksktual dengan perubahan zaman yang senantiasa bergulir sepanjang zaman.

 

1.       Pentingnya Mata Pelajaran

               Penyeleksian isi menurut mata pelajaran tertentu telah menjadi prosedur tradisional, tetapi akumulasi pengetahuan dan perluasan jumlah waktu pelajaran secara konsekuen lebih menekankan pada integrasi dalam mcnciptakan suatu perubahan yang jauh dari prosedur,
Ada dua hal yang juga membuat keraguan akan validitas penyel
eksian isi dalam mata pelajaran tradisional. Pertama, berbagai definisi mata pelajaran yang penting. Kedua, hubungan antara mata pelajaran di sekolah dan cara pengetahuan tersebut diklasiflkasikan.

               Bruner berpendapat bahwa pengajaran kurikulum berhubungan, dengan cara memberikan pengetahuan kepada anak didik tentang struktur fundamental dari mata pelajaran yang dipilih[2]. bagi Bruner, struktur ini mencakup segala prinsip dan organisasi yang terdiri dari mata pelajaran tertentu. Dengan demikian anak didik mampu memiliki struktur dari suatu mata pelajaran. Menurut Bruner dalam mempelajari struktur, berarti anak didik juga akan mempelajari bagairnana sesuatu itu dihubungkan. Contoh yang paling jelas adalah mempelajari bahasa. Ketika seorang anak .rnennpelajari struktur bahasa sebuah kalimat, dia akan mendapatkan banyak kalilnat-kalitnat lain yangbisa mencakup isi dan model struktur kalimat asalnya

               Karena itu, tugas para pengembang kurikulum Bahasa Arab, khususnya dalam bentuk penyeleksian isi, adalah mengidentifikasi struktur dasar dari berbagai bidang pengetahuan dan memberikan isi yang tepat sehingga anak didik mampu mempelajari struktur-struktur Bahasa Arab.

               Secara tradisional, isi telah diseleksi dalam bentuk mata pelajaran dan di sana terdapar hal-hal yang kurang menguntungkan berkaitan dengan hal ini. Seperti ada pendapat yang menganjurkan bahwa pendidikan merupakan penguasaan materi atau isi (mastery of content).

 

2.         Pentingnya Proses
               Pendapat ini sering kali terefleksi dalam kurikulum kontemporer, yang biasanya 
                terjadi berbagaipenekanan perubahan ketentuan yang mendetail terhadap isi untuk
                penekanan pada proses.
                Pendapat tersebut juga berbahaya, karena yang diambil dari hal itu bisa saja
                 diinterpretasikan 
                  agar bisa mengungkapkan semua isi menjadi nilai yang sama baiknya bagi anak didik. Tetapi, 
                jika kriteria penyeleksian isi tujuannya untuk digunakan (menjadi prioritas),

             yang harus diketahui adalah beberapa bahan atau isi memiliki aplikasi yang lebih luas bagi anak             didik daripada bahan atau isi yang lain.

Mungkinkah ketika kita menyeleksi isi mampu mempertimbangkan pentingnya mata pelajaran                 dan proses dan bisa mencapai keseimbangan di antara keduanya? Berbagai mata pelajaran                     tersebut membentuk tidak hanya isi yang unik, tetapi juga cara-cara berpikir.

3.      Bahan Mengajar

               Pendidik dan pengembang kurikulum dihadapkan dengan beragamnya mata pelajaran yang harus mereka seleksi. Ada tujuh ilmu pengetahuan budaya yang diklasifikasikan menjadi trivium (grammar, rhetoric, dialectic) dan quadrivium (arithmatic, geometry, music, dan astrology) yang telah mengalami perkembangan, dan sekarang diperkirakan sudah mencapai ratusan mata pelajaran.

               Ketidaksetujuan dengan apa yang diajarkan merupakan suatu kritik umum terhadap sekolah yang bersumber dari luar. Kritik tersebut akan langsung meningkat jika sekolah gagal membuat isi/bahan yang mempunyai fungsi sosial yang relevan.

 

4.      Kebutuhan Penyeleksian secara Rasional

               Mengaplikasikan kriteria yang rasional dalam menentukan isi pengajaran dan mata pelajaran Bahasa Arab ke dalam suatu kurikulum merupakan sebuah kebutuhan.

               Taba mengidentifikasi empat alasan yang mendemonstrasikan kebutuhan untuk suatu basis rasional dalam hal pemilihan isi. Pertama, gejolak pendidikan, menghasilkan konflik antarkelompok disebabkan fungsi sekolah dan pengajaran apa yang sesuai. Kedua, ledakan
pengetahuan yang telah membuat tersedianya isi dan dimasukkan ke dalam pertanyaan tentang skema klasik yang sederhana tentang mata pelajaran sekolah. Ketiga, tingkatan tujuan yang lebih luas, yang telah menciptakan suatu kebutuhan akan isi yang baru, yang tercakup oleh bahan kurikulum tradisional. Keempat, perkembangan teknolo
gi pendidikan, yang memungkinkan adanya perluasan tentang apa yang bisa dipelajari dalam suatu rangkaian waktu.[3]

               Masalah yang berhubungan dengan akumulasi pengetahuan dan teknologi dan pengembangan tujuan-tujuan pendidikan adalah semakin banyaknya isi yang akan ditambah dalam kurikulum Bahasa Arab.

 

5.      Keberadaan Pengetahuan Anak Didik

               Ketika menyeleksi isi pengajaran Bahasa Arab, isi bagi anak didik telah diketahui sebagai pertumbuhan yang utama. Para pengembang memiliki beberapa masalah dalam menyeleksi isi. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, para pengernbang kurikulum perlu untuk: a) mengadopsi prosedur rasional dalarn memilih isi (sebagian dari kriteria yang diikuti yang mungkin memberikan suatu prosedur rasional); b) menentukan isi atau bahan apa yang diketahui anak didik; c) memutuskan apakah isi (baru) ditambahkan ataukah prinsip-prinsip baru ditentukan untuk memasukkan isi/bahan (baru) dalam kurikulum; d) mengetahui keseimbangan antara penguasaan bahan atau isi pelajaran dan pentingnya proses; dan e) menentukan tingkatan isi/bahan yang diajarkan dalam mata pelajaran tradisional.


C.    Kriteria dan Ruang Lingkup Standar Isi Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab

 Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangakan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahsa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis.

            Kemampuan barbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam mambantu memahami sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan Hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.

Secara logika antara tujuan pembelajaran dengan ruang lingkup materi harus saling mengkait. Dalam arti bahwa untuk mencapai tujuan yang diinginkan maka harus didukung oleh materi yang relevan. Oleh karena itu, perlu ditinjau ulang mengenai rumusan tujuan pembelajaran bahasa Arab, atau rumusan cakupan ruang lingkup materi pelajaran.

Dalam hal ini, setiap kriteria diaplikasikan ke dalam semua isi yang diajarkan. Tidak ada kriteria yang dapat berdiri sendiri dan kriteria-kriteria itu dimaksudkan sebagai petunjuk untuk menyeleksi isi atau bahan kurikulum, sedangkan bahan itu merupakan peraturan-
peraturan yang tidak teratur.

1.      Minat 
     Minat anak didik merupakan pertimbangan tersendiri dalam Penyeleksian isi, meskipun ada 
        perdebatan tentang sejauh mana pengembang kurikulum harus mengakomodasi kriteria ini. 
        Karena itu, masalah yang terjadi adalah bagaimana menyelaraskan isi kurikulum dengan 
        minat dan perilaku anak didik sehingga minat-minat dan perilaku yang menentukan isi sangat 
        singkat sifatnya. Namun, jika menghindari minat anak didik, mungkin menjadikan isi pengajaran 
        sangat membosankan anak didik sehingga hasil belajar pun kurang memuaskan.
         Penggunaan minat dan kebutuhan anak didik merupakan petunjuk penyeleksian isi. Sedikit 
        para pendidik yang menginginkan hal ini, namun hal ini masih menjadi kriteria yang tidak selalu 
        dapat diobservasi.
 
2.      Kemampuan Belajar 
         Isi yang dipilih harus dapat dipelajari oleh anak didik dan juga harus dapat diadaptasi untuk 
        dicocokkan dengan kemampuan anak didik. Apa yang paling penting dari hal ini adalah adanya 
        kesesuaian antara isi yang diseleksi dengan apa yang telah anak pelajari.
 
3.      Konsisten dengan Realitas Sosial
         Beberapa penulis berpendapat bahwa isi yang diseleksi harus memberikan orientasi yang paling 
        berguna bagi dunia di sekeliling kita. Sedikit mata pelajaran yang statis atau isinya tidak berubah. 
        Tetapi, mata pelajaran tertentu mengambil isi mereka secara langsung dari masyarakat dan budaya 
        atau secara langsung dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam sains dan teknologi.
4.      Kegunaan
         Kriteria ini diinterpretasikan dengan isi yang spesifik dalam mata pelajaran. Berbagai penelitian 
        pun dilakukan untuk menentukan aspek-aspek yang ada dalam isi pada bidang mata pelajaran 
        tertentu yang paling sering digunakan oleh orang dewasa, dan itulah yang diklaim sebagai kriteria 
        kegunaan.
 

 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

               Kurikulum merupakan satu hal yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Esensi dari kurikulum adalah acuan, rencana, norma-norma yang dapat dipakai sebagai pegangan.

               Masalah yang berhubungan dengan akumulasi pengetahuan dan teknologi dan pengembangan tujuan-tujuan pendidikan adalah semakin banyaknya isi yang akan ditambah dalam kurikulum Bahasa Arab.

B.     Saran

 Saya mengharapkan kepada teman-teman atau para pembaca dapat memahami atau mengerti apa maksud dari penulisan makalah ini, dan jika masih kurang mengerti maka carilah sumber-sumber yang berhubungan dengan materi ini mengenai Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab dengan ilmu-ilmu lainnya agar tidak terjadi kerancauan.

Semoga materi pada makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan dan menambah referensi bagi saya dan para pembaca.

 

DAFTAR PUSTAKA

Idi, Abdullah. 2016. Pengembangan Kurikulum: Teori & Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Iriana, Fristiana. 2016. Pengembangan Kurikulum: Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Parama Ilmu.

Hamalik, Umar. 2007. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Dr. Rusman, M.Pd. 2011. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah. Yogyakarta: BPFE.

            Jurnal Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.



[1] Nurdin, 2002: 71

[2] Bruner, 1965: 11

[3] Taba, 1962: 272

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru yang Baik dan Professional dalam Mengajar

Guru yang Baik dan Profesional               Guru adalah orang tua kedua bagi para siswa ketika berada di sekolah. Yang tugasnya tidak h...